Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto.

TOLIKARA (PB.COM) – Seorang pemuda diketahui bernama Yalimen Wandik (27) tewas terkena timah panas setelah menyerang petugas gabungan TNI Polri dengan senjata tajam.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Giling batu, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Sabtu (9/11/2019) sekira pukul 12.00 WIT.
Sebelumnya, korban diketahui dalam kondisi mabuk bersama sejumlah rekannya dan melakukan pengrusakan terhadap sebuah kios milik warga. Bahkan korban menyerang seorang anggota TNI, Praka SP hingga mengalami luka di pelipis mata kanan, yang saat itu datang untuk mengamankan situasi.
  • Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto dalam siaran persnya, Minggu (10/11/2019) pagi membenarkan peristiwa tersebut.
Adapun kronologis kejadian, ungkap Kapendam Eko, bermula ketika korban bersama empat orang rekannya yang dipengaruhi minuman keras (kondisi mabuk) melakukan pengancaman, penyerangan dan pengrusakan terhadap toko dan kios milik warga bernama Asok, yang berada di Jalan Giling Batu Distrik Karubaga Tolikara.
Korban dan rekannya melakukan pengrusakan dengan menggunakan senjata tajam parang dan batu. “Saat itu, anggota TNI (Praka SP) sedang melintas berusaha menyelamatkan dan mengamankan pemilik kios (pedagang) namun mendapatkan aksi penyerangan juga,” ungkap Eko.
Setelah mendapat laporan dari masyarakat, anggota gabungan Satgas TNI dan Polres menuju tempat dimana korban bersama rekannya melakukan pesta minuman keras dan melakukan aksi pengrusakan dan pengancaman terhadap milik Kios/toko dengan menggunakan senjata tajam parang dan batu.
“Saat tiba di tempat tersebut, anggota TNI bersama Polres memberikan arahan kepada warga yang mabuk, namun mereka tidak terima kemudian dengan menggunakan parang menyerang dan melawan aparat,” jelasnya.
Karena terjadi penyerangan dan pengancaman tersebut, lanjut Eko, personil gabungan TNI/Polri mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan warga yang mabuk.
Karena takut, beberapa diantaranya yang miras melarikan diri turun ke jurang dan arah sungai di Jalan Giling Batu kemudian dikejar oleh aparat sambil diberikan tembakan peringatan.
Sementara korban dan rekannya yang lain tidak mengindahkan tembakan peringatan dengan terus mengancam dan menyerang aparat gabungan dengan menggunakan parang dan batu. Aparat kemudian melakukan tindakan terukur dengan melumpuhkan YW dengan timah panas.
“Ini dilakukan agar mereka tidak melarikan diri dan berhenti menyerang aparat Gabungan,” terang Eko.
Dari tembakan itu akhirnya mengakibatkan, Yalimen Wandik terkena tembakan yang kemudian sempat dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Namun akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
Sementara salah satu rekannya, Yakoka Wandik diamankan di Polres setempat guna pemeriksaan lebih lanjut.
“Kita turut prihatin dan berduka, karena dalam peristiwa ini ada jatuh korban meninggal. Pastinya Kodam XVII/Cenderawasih bersama Polda akan melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut dengan menurunkan Tim Investigasi Gabungan,” kata Kapendam Eko. (Andi/Frida)
Facebook Comments Box