Atlet angkat besi putri Basilia Bamerop yang turun di kelas 55 kg.

JAKARTA (PB.COM) – Atlet Angkat Besi Papua gagal meraih medali di hari pertama pertandingan baik kelas putra dan putri pada  ajang Pekan Olahraga Nasional (Popnas) tahun 2019 yang berlangsung di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Selasa (19/11/2019).

Kegagalan ini diakui sang pelatih, Nisman, akibat tidak optimalnya atlet mengikuti Training Camp (TC) di hari hari terakhir sebelum perhalatan Popnas, serta minimnya sarana tempat latihan dan peralatan yang tidak memadai.

“Kendalanya banyak, karena faktor tempat latihan dan peralatan yang kurang. Serta akibat kerusuhan yang terjadi di Jayapura pada saat pelaksanaan TC membuat atlet jadi tidak focus untuk berlatih,” ungkap Nisman di sela pertandingan.

Atlet yang diturunkan di hari pertama  sebanyak tiga atlet yakni dua putri, Basilia Bamerop dan Jenniver Tiariani yang turun di kelas 55 kg dan satu putra yaitu Yan Adrianus Hosesa di kelas 61 kg.

Nisman, yang juga mantan atlet angkat besi Papua era 70- an ini mengaku menaruh harapan besar terhadap Yan Hosea yang turun di kelas 61 kg (snatch) bisa mendapatkan medali perunggu di pertandingan pertama hari ini. Namun sayangnya Tuhan berkehendak lain.

“Padahal untuk jenis angkatan clean and jerk sudah bisa sampai 105. Tapi yah begitulah, mungkin anak anak kurang fokus saat TC kemarin jadi hasilnya seperti ini.”

“Kita berharap ada perbaikan untuk masalah peralatan karena ini sangat penting untuk menunjang para atlet dalam latihan,” sambungnya.

Dia menambahkan, pertandingan akan dilanjutkan besok dimana Papua akan menurunkan empat atlet satu putra, Maikel M dan tiga putri masing masung Erni Wuka, Novela Wantik dan Yuliana yang turun di kelas 59 kg dan 64 kg. (Andi/Frida)

Facebook Comments Box