JAYAPURA (PB.COM) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua menggelar kegiatan Pers Gathering Teknologi Informasi dan Layanan Media PON XX bersama insan pers di salah satu hotel Kota Jayapura, Jumat (13/12/2019).
Diskominfo Papua memastikan ketersediaan media center pada perhelatan PON XX tahun 2020 mendatang dengan layanan koneksi internet kencang guna mendukung kerja para jurnalis di masing-masing Venue.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kominfo Papua, Kansiana Salle saat membuka kegiatan Pers Gathering Teknologi Informasi dan Layanan Media PON XX bersama insan pers di Swiss Bell Hotel Jayapura, Jumat siang.
“Kami dari Diskominfo sudah melakukan beberapa langkah menyangkut tugas yang harus kami siapkan di PON XX. Yaitu kami siapkan SIM PON, PON, sarana command center, media center, infrastruktur IT di semua venue harus secara optimal tidak lelet seperti sekarang,” ujar Kansiana.
Pihaknya juga telah mengantisipasi adanya potensi gangguan force majeur terhadap koneksi internet dengan menyiapkan akses internet VSAT untuk memback-up jika layanan internet Fiber Optik mengalami masalah.
“Kejadian seperti force majeur dan sebagainya itu sudah kami rencanakan. Selain fiber optik di semua Venue yang sebagian besar sudah ada, yang belum di sekitar Merauke yang sedang kita usahakan untuk menarik kabel FO, di tempat yang sudah ada kami tetap gunakan dan kami akan menyiapkan jalur VSAT juga buat back up. Semoga internet ini tidak akan bermasalah,” paparnya.
Menurut Kansiana, peran pers sangat vital dalam menyukseskan PON XX di Papua. Untuk itu dengan ketersediaan media center dapat memudahkan kerja para jurnalis. “PON tanpa insan pers tak akan sukses. Apa yang sudah disiapkan pemerintah dan PB PON, peran pers sangat luar biasa,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian PB PON, Yusuf Yambe Yabdi mengungkapkan, persiapan PON Papua memiliki tiga pilar penting yakni pemerintah Papua, KONI Papua, dan media.
“Tugas kita adalah berkoordinasi dengan dua bidang tadi untuk mendapatkan dukungan-dukungan spesifikasi teknis jumlah panpel dan dari pemerintah bagaimana mendapatkan dukungan infrastruktur seperti Venue, transportasi, akomodasi dan IT dan lainnya,” tegasnya.
“Yang perlu kita apresiasi adalah beberapa bidang itu sudah selesai seperti bidang IT. Kecepatan IT harus berbanding lurus dengan kesiapan data dengan portal yang sudah dibangun. Sementara dalam bidang bidang sendiri ada kebijakan yang teroperasi secara sentralistik,” tandasnya.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya juga akan melakukan meeting dengan KONI seluruh Indonesia, sehingga setelah meeting dapat menyampaikan kepada pemerintah masing-masing bahwa PON di Papua itu pasti dan pemerintah masing-masing akan mengalokasikan anggaran untuk mempersiapkan kontingan dari masing-masing provinsi untuk dikirim ke Papua.
“Ini sangat penting karena Papua sangat jauh dan memiliki satu kondisi yang sangat kompleks. Karena itu, masing-masing provinsi akan melakukan satu maping, satu strategi untuk supaya distribusi kontingan ini bisa terjadi. Mengingat jauhnya Papua dari provinsi lain, transportasi yang tidak mungkin semua provinsi akan datang serempak dalam satu hari maka perlu strategi-strategi untuk optimalisasi distribusi anggota dalam kontingan ini,” tambahnya.
Kepala Seksi Pengelolaan Informasi dan Layanan Publik Diskominfo Provinsi Papua, Kristius Bato Sau, dan Direktur PT Brilian Trimatra Utama, Ir. Ikhlas Bahar, juga sebagai panelis dalam gathering media, menyampaikan kesiapan-kesiapan seputar IT dan konten-konten pendukung PON, termasuk media social seperti facebook, instagram dan twitter, dengan hastag #torangbisa #pon2020, #ayokepapua. (Andi/Frida)