JAYAPURA (PB.COM) – Menyusul ketegangan antara Indonesia dan China di perairan Natuna, Pemerintah Provinsi Papua mulai meningkatkan pangawasan di seluruh wilayah perairan Papua.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, FX Mote kepada pers di Jayapura, Jumat (10/1/2020) menegaskan untuk memaksimalkan pengamanan laut, tentunya melibatkan pihak TNI/POlri untuk memaksimalkan pengamanan di laut.
“Kalau untuk TNI bekerja sama dengan Angkatan Laut (AL). Sedangkan Polri akan bekerja sama dengan Polair untuk mengawasi perairan wilayah Papua,” ungkap FX Mote.
Menurut dia, laut lepas di Papua berada di wilayah selatan (Laut Arafura) dan wilayah Utara ada laut pasifik. Oleh karena itu, pihaknya tetap bersinergi dengan instansi terkait untuk pengamanan perairan Indonesia di wilayah Papua.
Selain itu, lanjut Mote, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat pesisir untuk ikut menjaga laut. Lanjut katanya, saat ini, DKP Papua baru memiliki satu kapal pengawasan di laut wilayah utara Papua. “Kami rencanakan ada 4 unit kapal pengawasan, tahun ini baru satu unit,” bebernya.
Adapun kapal pengawasan KM Korase ini memiliki faslitas terbaik dan punya kecepatan maksimum 50 knot (setara 92,6 km per jam), Kapal ini juga bisa mendeteksi apa saja yang berada disekitarnya. Sehingga dengan beroperasinya kapal ini, diharapkan pengawasan di laut bisa menjadi lebih baik lagi. Sehingga, ke depannya, potensi kelautan dan perikanan yang ada di laut Papua bisa lebih dioptimalkan lagi.
Seperti diketahui ketegangan antara Indonesia dan China di perairan Natuna telah terjadi sejak sepekan lalu, menyusul masuknya kapal kapal china ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. (Andi/Frida)