JAYAPURA (PB.COM) – Minim fasilitas, DPRD Kota Jayapura menilai Pasar Induk Regional Youtefa yang dibangun Pemerintah Kota Jayapura belum layak digunakan pedagang.
Sebelum DPRD Kota Jayapura meninjau pasar Induk Regional Youtefa, ratusan pedagang pasar Youtefa melakukan aksi unjukrasa di depan kantor DPRD Kota Jayapura menolak dipindahkan ke pasar Induk Regional Youtefa.
Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo kepada wartawan saat meninjau langsung pasar Regional Youtefa bersama anggota DPRD Kota dan para pedagang pasar Youtefa, Kamis (20/2/2020) menegaskan, pedagang pasar Youtefa belum bisa direlokasi ke pasar Induk Regional Youtefa. Sebab, sejumlah fasilitas belum lengkap. “Kita tinjau langsung pasar ini, setelah kita lihat memang pasar ini belum layak digunakan,” kata Rollo.
Oleh sebab itu, Kata Rollo pemindahan para pedagang pasar Youtefa yang rencananya akan dipindahkan pada Senin (24/2/2020) sebaiknya ditunda.
“Setelah kita tinjau langsung, pasar ini belum siap, walaupun bangunannya sudah ok, tetapi fasilitasnya belum siap seperti kamar mandinya dan terminal belum ada,” tandasnya.
Selain itu, ujar Rollo Pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi seharusnya membuat meja jualan bagi pedagang.
“Tidak mungkin mereka harus jualan dibawa lantai dengan ukuran yang sangat kecil atau hanya satu meter sehingga mereka keberatan, karena tidak cukup bagi mereka untuk berjualan sayur atau pinang,” katanya lagi.
Hal lain yang menjadi permasalahan adalah adanya intervensi dari kepala pasar dan kepala dinas agar tidak berjualan seperti pinang dalam tumpukan, hal ini tidak boleh dilalukan. “Itu hak mereka, mau jual satu buah kah atau satu kilo kah, itu urusan pedagang, tidak bisa kita intervensi,” terangnya.
Ia berharap Pemkot Jayapura dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jayapura dan kepala pasar agar kembali mengkaji ulang rencana pemindahan pedagang, sebab pasar ini belum layak digunakan.
“Ini belum layak dipindahkan, sehingga kita perlu rapat antara DPRD dan pemerintah dalam hal ini berkaitan dengan pasar Youtefa untuk mencari solusinya,” bebernya.
Penundaan pemindahan pedagang belum bisa ditentukan sampai kapan, sebab hal ini harus melalui pembahasan legislative. “Jika dipaksanakan itu luar tanggung jawab kita sebagai DPRD. pendapat kita, pasar ini belum layak digunakan,” tegasnya lagi.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Fraksi Kebangkitan Solidaritas Demokrat (KSD) DPRD Kota Jayapura La Ode Mohitu mengaku tidak setuju dengan rencana pemindahan pedagang pasar Youtefa ke pasar Induk Regional Youtefa. “Pasar ini belum layak, sebagai perwakilan rakyat saya sangat tidak setujuh pemindahan yang direncanakan oleh Pemkot,” ucapnya.
Politikus asal PSI tersebut mengaku, sebagai perwakilan rakyat sangat memperhatikan aspirasi masyarakat. Mindaklanjuti hal tersebut pihaknya langsung turun lapangan memastikan aspirasi yang disampaikan masyarakat. “Hari ini terbukti memang tidak layak dari segi fasilitas seperti terminal,” jelasnya.
Bukan hanya masalah di pasar Regional Youtefa, Legislator PSI La Ode Mohitu menilai permasalahan di Pasar tradiosional Youtefa juga ada masalah seperti kepala pasar melarang pedagang menjual dagangannya bertumpuk dan sebagai pasar regional pedagang tidak mungkin dipisahkan.
“Sejatinya bahwa legislative dan eksekutif bagaimana caranya memikirkan kesejahteraan masyarakat bukan menyusahkan masyarakat, kalau ini menyusahkan masyarakat ke depan,” tegasnya.
Ia menambahkan para pedagang sejatinya melawan atau menolak dipindahkan, hanya mereka berharap fasilitas pasar benar-benar layak digunakan seperti terminal dan toilet.
“Poisisi mereka tidak melawan tetapi mereka mengadu untuk meminta fasilitas yang baik, mereka setuju pindah tetapi dengan faslitas yang baik,” imbuhnya. Senada dengan itu, Penaggungjawab aksi La Ode Hima mengaku pedagang tidak melawan pemerintah.
“Aksi kami hari ini bukan melawan pemerintah, tetapi kami mau dipindahkan asal tempatnya layak, jadi untuk saat ini kalau keadaannya seperti ini, jujur kami tidak setuju dipindahkan. Karena fasilitas belum layak,” tambahnya. (Toding)