TIMIKA (PB.COM)-PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang bekerja erat bersama pasukan keamanan (TNI/Polri) untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana, Mimika, Papua menyusul insiden penembakan pada Senin (30/03/2020).
Inisiden penembakan itu menewaskan karyawan PT Freeport Indonesia, Graeme Thomas Wall, 57 tahun dan menyebabkan dua korban cedera serius yakni Ucok Simanungkalit dan Jibril Bahar.
Juru Bicara PTFI Riza Pratama mengatakan segera setelah terjadinya insiden, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana, yang berfokus pada area-area pemukiman pada malam hari dan ditingkatkan pada area-area komunitas dan area kerja pada siang hari.
“Kami menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan kami dengan sangat serius. Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka. Saat ini, perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di Kuala Kencana sampai waktu yang dinyatakan aman oleh pihak keamanan,” ujar Riza Pratama sebagaimana release yang diterima papuabangkit.com, Rabu (01/04/2020).
Menurut Riza, jenazah Graeme Thomas Wall, telah diberangkatkan dengan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk keperluan otopsi pada Selasa, 31 Maret 2020. Pemberangkatan dengan Airfast dilakukan sesuai dengan ijin yang diterima dari Pemerintah Daerah Mimika.
Riza mengatakan keluarga besar PT Freeport Indonesia sangat berduka atas kehilangan Wall yang sudah bekerja selama 15 tahun.
Wall meninggalkan seorang istri, beserta empat orang anak.
“Kami bekerjasama dengan keluarga almarhum untuk rencana repatriasi jenazah ke negara asal, New Zealand,” urainya.
Sementara itu, lanjut Riza, dua orang korban luka dalam insiden penembakan yang sama, saat ini dalam proses pemulihan di RS Tembagapura. Keduanya dalam kondisi stabil.
“PT Freeport Indonesia akan menyampaikan informasi selanjutnya bilamana ada laporan perkembangan baru dari kejadian ini,” kata Riza. (Gusty Masan Raya)