Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH.M.Si mengunting pita peresmian Gereja GIDI Efrata Bilu.

BEWANI (PB.COM) – Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah membuat gebrakan pertama di Provinsi Papua dengan meresmikan dan menabiskan enam gedung gereja Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dan satu kantor klasis dalam sehari.

Peresmian enam gereja dan satu kantor klasis secara serempak itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-64 Masuknya Injil di Bokondini Pegunungan Tengah, Rabu, 1 Mei 2020.

Enam gereja yang diresmikan itu antara lain Gereja Antiokia Anduam Distrik Kobakma, Jemaat Antiokia Distrik Kelila, Jemaat Anugerah Pelame, Jemaat Damai Dogobak, Jemaat Damai Taria Distrik Megambilis. Sedang satu kantor klasis yakni Klasis Kambome.

Bupati Ricky Ham Pagawak, SH.M.Si sendiri berkesempatan meresmikan gedung Gereja Efrata Bilu Distrik Bewani yang berada di Kabupaten Tolikara.

Peresmian ditandai dengan pembukaan papan selubung, penandatangan prasasti dan penguntingan pita oleh Bupati Ricky Ham Pagawak (RHP). Usai peguntingan pita dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Daniel Pagawak.

Gereja GIDI Efrata Bilu yang diresmikan.

Bupati Ricky Ham Pagawak mengakui, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah meresmikan dan menabiskan 14 gereja yang tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Pontianak Kalimantan Barat bertepatan dengan hari ulang tahun Masuknya Injil di Pegunungan Tengah ke-64 pada 1 Mei, namun peresmian itu urung dilakukan karena virus corona.

“Karena Indonesia dan Papua terdampak virus corona, maka dari 14 gereja, hanya 6 gereja dan 1 kantor klasis yang diresmikan. Enam Gereja itu berada di wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah dan Tolikara. Saya sendiri bersama Jemaat Efrata Bilu menggelar ibadah syukuran dan pentabisan, di 5 jemaat lainnya juga melakukan hal yang sama,” ujarnya.

Menurut Bupati RHP, apa yang sudah dibuat ini menunjukkan komitmen pemerintah mendukung penuh pelayanan dan pekerjaan Tuhan. Komitmen pemerintah ini ditunjukan juga dalam penganggaran di APBD.

Dia menjelaskan, dalam peresmian gereja ini, pihaknya telah mengikuti anjuran dari pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan jarak maupun pemakaian masker.

“Hari ini dilakukan di kampung, tapi kita melihat jemaat telah memakai masker. Ini menunjukkan bahwa mereka juga peduli dalam pencegahan virus corona,” ucapnya.

Bupati dua periode ini menuturkan, dirinya hadir untuk meresmikan gedung Gereja Efrata, sebab jemaat di sini masuk dalam pelayanan Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah yang di dalamnya ada Wilayah Bogo.

Menurutnya, pekerjaan Tuhan tidak melihat batas suatu wilayah, karena yang terpenting bagaimana menterjemahkan visi dan misi Gereja GIDI yakni penginjilan belum selesai.

Untuk itu, Bupati memita jemaat untuk aktif beribadah. Begitu pun dengan gembala harus melakukan pengembalaan apa adanya dengan tata cara yang sudah ditentukan oleh gereja.

“Saya juga minta jemaat, untuk tidak menjadikan gereja sebagai tempat berpolitik. Sebab jika itu dilakukan bisa menimbulkan perpecahan, biarkan gereja berdoa untuk masyarakat dan jemaat, kiranya pertumbuhan iman terus bertambah dan sesuai harapan gereja, yakni umat GIDI masuk surga,” imbuhnya.

“Kami juga memberikan apresiasi kepada Jemaat Efrata yang sudah berupaya dengan swadaya sendiri membangun gereja yang menghabiskan dana 1 miliar lebih. Kami pemerintah hanya membantu kekurangan dan peresmiannya Rp200 juta,” katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati Ricky Ham Pagawak memberikan bantuan masing-masing Rp100 juta kepada 3 jemaat di Klasis Aiwa dan 1 jemaat di Klasis Bogoga.

Gembala Jemaat Efrata Pdt. Kolas Weya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Mamberamo Tengah yang sudah membantu Rp200 juta untuk melengkapi beberapa kebutuhan termasuk mensukseskan acara peresmian.

Dia mengakui, pembangunan gereja merupakan swadaya sendiri jemaat hingga gereja rampung. ”Apa yang kami buat demi pujian, hormat dan kemuliaan nama Tuhan saja,” ujarnya. (Humas/Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box