JAYAPURA (PB.COM)—Wakil Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes mengecam aksi penembakan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Wandai, Intan Jaya, Papua.
Kedua petugas medis bernama Eunico Somou, SKM dan Almalek Bagau, SKM merupakan anggota Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Intan Jaya. Eunico dikabarkan meninggal dunia, sedangkan Almalek saat ini dalam kondisi kritis.
“Kami mengecam aksi penganiayaan atau penembakan yang dilakukan KKB. Ini benar-benar mencederai nurani kita dan melukai semua petugas medis di Papua yang tengah berjuang melawan Covid. Mereka diserang saat sedang bertugas melayani kesehatan masyarakat di sana. Atas nama Satgas Covid Provinsi Papua, kami menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Dan semoga yang masih dalam kondisi kritis segera mendapat pertolongan,” kata dr. Aaron Rumainum melalui pesan whatsapp, Jumat (22/05/2020) malam.
Menurut Aaron, ia mengenal dekat korban Eunico Somou yang dikabarkan meninggal dunia itu. Eunico di mata Aaron adalah putra asli Intan Jaya yang merupakan kader kesehatan potensial di Dinas Kesehatan setempat. Sebelumnya, almarhum adalah mantan Kepala Puskesmas Homeyo, kemudian ditarik ke Dinas Kesehatan Intan Jaya sebagai pengelola Program Imunisasi.
“Euico Somau adalah anak yang baik. Pernah bantu saya waktu tidak ada tenaga kesehatan di Puskesmas Sugapa sekitar tahun 2003. Waktu itu dia masih sekolah SPK. Eunico termasuk anak asli suku Moni Intan Jaya yang ditarik ke Dinkes untuk dikaderkan menjadi pemimpin masa depan. Saya turut berduka dan kehilangan,” kata Aaron.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, kejadian penembakan terjadi saat kedua korban dalam perjalanan ke Distrik Sugapa untuk mengambil obat-obatan.
“Dua korban ini, salah satunya adalah Kepala Pustu di Wandai. Jadi mereka ini dua-duanya adalah tenaga kesehatan yang juga masuk Tim Gugus Tugas Covid-19 Intan Jaya,” kata Bupati Natalis Jumat (22/5/2020) malam.
Menurut Natalis, keterbatasan sarana telekomunikasi di Distrik Wandai dimana masih menggunakan radio menjadi kendala untuk memperoleh informasi yang mendetail terkait kejadian ini.
Sesuai rencana, esok Sabtu (23/05/2020), Bupati Natalis bersama Kapolres dan Dandim akan bertolak ke Distrik Wandai menggunakan helikopter guna mengevakuasi jenazah dan satu korban kritis itu.
“Kita berharap, korban luka masih dapat bertahan untuk kami jemput untuk ditangani di Nabire. Atas nama Pemerintah Intan Jaya dan seluruh masyarakat, kami menyampaikan duka yang mendalam bagi korban yang meninggal dunia,” urainya. (Gusty Masan Raya)