Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo, SE. M.Si menyerahkan paket sembako secara simbolos, Kamis (28/5/2020) kepada warga yang terdampak Covid-19 di halaman Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten Tolikara di Yabaso Sentani,

JAYAPURA (PB.COM) – Pemerintah Kabupaten Tolikara menyalurkan bantuan Sembako untuk 1000 warga tidak mampu ber-KTP Tolikara yang terdampak Covid-19.

Penyaluran paket sembako diserahkan secara simbolis oleh Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo, SE. M.Si kepada perwakilan warga yang berkumpul di halaman Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten Tolikara di Yabaso Sentani, Kamis (28/5/2020).”Penyerahan paket sembako ini secara simbolis dari saya, nanti selanjutnya akan dibagikan kepada warga tidak mampu yang terdampak Covid-19,” kata Bupati Usman G. Wanimbo.

Usman mengatakan, bantuan paket sembako diperuntukkan bagi warga Tolikara yang tersebar di tiga kabupaten/kota, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom. Warga yang dimaksud adalah mereka yang tidak mampu dan benar-benar membutuhkan, dan sesuai data.

“Bantuan diperuntukkan bagi Kepala Keluarga (KK) asal Tolikara yang menyebar di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom. Kebetulan disini status  PSBB, sehingga perhatian Pemda ke masyarakat yang terdampak Covid-19,” jelas Bupati Usman.

Paket sembako yang disalurkan antara lain, beras, gula, kopi, minyak goreng dan tepung terigu. Ia berharap bantuan ini bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga masyarakat tidak mampu dalam beberapa hari ke depan.

“Tidak lebih, tidak banyak tetapi ini hanya mencukupi kebutuhan di rumah tangga. Jadi kita tidak bilang banyak atau sedikit, sebab berakhirnya masa Covid-19 apakah bulan depan, satu tahun atau dua tahun kita tidak tahu, sehingga perhatian Pemerintah hanya tambahan kebutuhan rumah tangga,” ujarnya.

Bupati Usman berharap masyarakat bisa menggunakan bantuan sebaik mungkin. Tidak dibenarkan jika masyarakat menerima bantuan paket sembako lalu menjual lagi kepada masyarakat yang lain.

Bupati yang akrab disapa UGW ini juga mengajak masyarakat Tolikara untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dengan aktif berkebun. Masyarakat tidak harus berharap kepada Pemerintah sebab belum ada kepastian kapan pandemiVirus Corona ini berakhir.

“Berkebun di atas tanah yang statusnya jelas sesuai kepemilikannya. Jika belum miliki tanah untuk kerja, bisa minta sama ondoafi atau warga yang punya tanah agar tidak terjadi kesalahpahaman. Setiap hari ada peningkatan jumlah warga yang terpapar Covid-19. Sebab itu Pemda minta masyarakat sediakan ketahanan pangan lokal, harus bikin kebun dan beternak,” tegasnya.

Ia juga berharap adanya kerja sama dan koordinasi yang baik antara anggota Tim Covid-19 Tolikara, Pemda Tolikara dan Tim Covid-19 Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, agar tidak terjadi miskomunikasi. Diharapkan semua proses penyaluran bantuan dapat berjalan aman dan nyaman.

“Hari pertama pelayanan di Kabupaten Jayapura, hari kedua dan ketiga di Kota Jayapura dan selanjutnya hari kelima dan keenam di Kabupaten Keerom,” pungkasnya.

Penyaluran bantuan sembako bagi 1000 warga tidak mampu ber-KTP Tolikara secara simbolis berlangsung aman dan tertib. Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya, Asisten II Setda Kabupaten Tolikara, Edi Rantetasak, Asisten III, Adi Wibowo, Kepala Keuangan, Samuel Kogoya, SE, Kepala Bappeda, Muflih Mussad, Kepala Dinas Kesehatan, Alsen Genongga, Kepala Perwakilan Tolikara, Amenus Wenda, S.IP, mantan Wakil Bupati Tolikara, Amos Yikwa, SP, Anggota DPRP Papua,Hosea Genongga, S.Sos, dan Perwakilan LMA, John Bogum. (Gusty Masan Raya/Humas Tolikara)

Facebook Comments Box