JAYAPURA (PB.COM) – Dalam rangka Hari Komunikasi Sedunia (Komsos) ke-54 Tahun 2020, Komisi Komsos Keuskupan Jayapura bekerjasama dengan Komisi Komsos Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggelar Talkshow Pendidikan Katolik.
Ketua Komisi Komsos Keuskupan Jayapura, Pastor Goklian Lumban Gaol, OFM di Jayapura, Rabu (27/5/2020) menjelaskan, pada setiap tahun, Gereja Katolik di-seluruh Dunia mengambil satu hari khusus sebagai hari Komunikasi Sedunia. Untuk tahun 2020 ini, Gereja sejagat merayakan Hari Komsos sedunia pada Minggu, 24 Mei 2020.
Pada hari itu atau hari-hari setelah perayaan Hari Komsos, setiap keuskupan melaksanakan berbagai kegiatan yang bernuansa komunikasi sosial yang diinspirasi oleh amanat Paus yang diberikan dalam rangka Hari Komsos tersebut.
Untuk tahun ini, Lanjutnya, Paus Fransiskus di Vatikan memberikan amanatnya bertemakan: “Hidup Menjadi Cerita”. Pesan Tuhan kepada Nabi Musa: ”Supaya engkau dapat menceritakan kepada anak cucumu agar kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan!” (Kel 10:2) adalah pesan Tuhan untuk kita semua, khususnya bagi para jurnalis dan mereka yang bergerak di bidang komunikasi sosial.
Paus Fransiskus dalam pesannya itu menyatakan bahwa sandang atau tekstil dan cerita atau teks berasal dari akar kata Latin yang sama yaitu “texere” yang artinya menenun. Untuk hidup, manusia memang tidak hanya membutuhkan makanan atau pangan, pakaian atau sandang, tetapi juga informasi atau cerita. Dewasa ini justru di tengah banjirnya arus informasi, terasa sekali bahwa manusia membutuhkan informasi dan cerita yang baik dan benar.
Beranjak dari amanat Paus Fransiskus ini, Keuskupan Jayapura dan KWI menggelar talkshow Live Streaming di Youtube Komsos Keuskupan Jayapura dengan mengusung tema: “Hidup menjadi cerita, menjahit kembali yang putus dan terbelah” dengan Sub tema “Menenun Cerita Baru dan Baik Bagi Pendidikan Katolik”.
Adapun narasumber yang akan tampil pada kesempatan ini adalah Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura dan Pastor Dr.Yanuarius You, MA,Pr yang adalah Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) “Fajar Timur” – Abepura dan Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Jayapura.
Talkshow ini berlangsung pada Kamis (28/5/2020) Pkl. 17.30 WIT – 19.00 WIT dipandu Damianus Kumanireng,S.Si – Sekretaris Komsi Pendidikan Keuskupan Jayapura dan Kepala Sekolah SMAK Seminari Menengah St.Fransiskus Asisi Waena, Jayapura.
“Pada sesi istirahat sejenak, kita akan dihibur oleh Vaticano Vioce yaitu kelompok penyanyi dan musisi yang sudah dikenal banyak kalangan di Papua dan di luar wilayah Papua,” kata Pastor Lian.
Sehubungan dengan dunia pendidikan Katolik di Keuskupan Jayapura, Pastor Lian Lumban Gaol menjelaskan, sesuai Arah Umum Pengembangan Keuskupan Jayapura yang merupakan hasil Sinode Keuskupan Jayapura Tahun 2006 dengan tema “Membangun Gereja Mandiri yang Misioner” dikatakan bahwa perswekutuan umat beriman Keuskupan Jayapura mengembangkan pendidikan dan persekolahan secara lebih serius untuk menciptakan dan memberdayakan manusia muda yang tangguh dan mandiri.
Hal itu itu dilakukan dengan mewariskan nilai-nilai Injil dan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan mewariskan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sehingga peserta didik menjadi pelaku perubahan sosial.
Untuk mendukunh semuanya ini, Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr Leo laba Ladjar,OFM berssama persekutuan umat beriman Keuskupan Jayapura memberikan perhatian dan pengembangan dengan mendorong yayasan-yayasan pendidikan Katolik untuk membanahi diri, baik personil, kinerja, fasilitas maupun kurikulumnya sesuai dengan standar pelayanan pendidikan Katolik yang bermutu.
“Karena kegiatan talkshow ini dinilai penting dan strategis bagi pengembangan generasi muda di Tanah Papua, khususnya memasuki pola pendidikan new normal atau kenormalan sehat yang baru selama dan pasca pandemi Covid-19 maka Uskup Leo Laba Ladjar,OFM berpesan agar sedapat mungkin, kegiatan ini diikuti para pemerhati pendidikan, pelaku pendidikan serta peserta didik di lingkungan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Santo Fransiskus Asisi, para pembimbing dan pengajar di lembaga pendidikan calon imam di Seminari Menengah Santo Fransiskus Asisi dan Seminari Tinggi interdiosesan Yerusalem Baru, STFT Fajar Timur, Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPK) Santo Yohanes Rasul,” kata Pastor Lian.
Di bidang pendidikan dalam wilayah Keuskupan Jayapura, Uskup Leo Laba Ladjar,OFM senantiasa memberikan perhatian serius kepada pendidikan nilai bagi anak-anak dan generasi muda Papua menuju masa depan Papua yang lebih baik dan bermartabat.
Ketika bangsa Indonesia dirundung masalah krusial seperti korupsi yang menggurita, Uskup Leo Laba Ladjar meminta orangtua dan berbagai lembaga pendidikan di wilayah keuskupan yang dipimpinnya agar tidak henti-hentinya memberikan pendampingan kepada anak-anak, remaja dan orang muda untuk hidup dan berperilaku jujur.
“Korupsi tidak lahir tiba-tiba. Orang mulai belajar korupsi dari kecil kalau tidak diajar untuk jujur. Tindakan anak dan perilakunya yang tidak jujur memupuk mental koruptif. Maka, lawanlah korupsi. Mulailah dengan mendidik anak untuk jujur dalam menggunakan uang sakunya untuk hal-hal yang baik dan membantu teman yang tidak punya. Di sekolah, anak dibiasakan untuk jujur, tidak nyontek, tidak korupsi waktu dengan bolos,” kata Uskup Leo pada Pesan Prapaskah Tahun 2017. (Gusty Masan Raya)