Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Yahukimo, John F. Ronsumbre.

 

JAYAPURA (PB.COM)Maskapai Trigana Air Service dalam rencana akan membuka kembali penerbangan dari Bandara Sentani Jayapura ke Dekai, Ibukota Kabupaten Yahukimo. Namun akibat Covid-19, penerbangan hanya dilakukan seminggu dua kali yaitu pada Rabu dan Sabtu.

“Kami baru saja berkoordinasi dengan pihak Trigana Air bahwa mereka sudah memastikan hanya dua kali seminggu. Tapi mereka tetap layani penumpang full seat dengan harga tiket normal alias tidak dinaikkan. Slot time yang dikeluarkan otoritas Bandara Sentani untuk kita di Dekai nanti mulai tanggal 1 Juli,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Yahukimo, John F. Ronsumbre kepada papuabangkit.com melalui telepon selulernya, Sabtu (27/06/2020).

Menurut John, kebijakan maskapai Trigana untuk tetap memuat penumpang full seat sebanyak 70 penumpang tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Selain karena biaya operasional yang besar, juga jadwal terbang baru yang berkurang. Sebelum pandemi Covid-19, Trigana Air Service setiap hari melayani rute penerbangan Jayapura-Dekai maupun sebaliknya.

“Nah sekarang tinggal dua kali seminggu, sementara banyak calon penumpang sedang menunggu. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Wings Air untuk terbang kembali di rute yang sama ke Dekai, tapi hingga hari ini belum ada jawaban dari maskapai,” tuturnya.

John berharap, masyarakat bisa bersabar dengan kondisi pelayanan transportasi yang belum normal ini. Secara khusus, masyarakat harus memberi kesempatan kepada 470-an calon siswa dan mahasiswa Yahukimo yang sedang menunggu keluar dari Yahukimo ke Jayapura

“Kami minta agar semua calon penumpang, baik yang keluar dari Yahukimo maupun yang datang ke Yahukimo, tetap mematuhi persyaratan administrasi berupa surat Rapid Test dan surat izin keluar masuk daerah. Protokol kesehatan seperti jaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan harus diperhatikan sesuai SOP di bandara,” tegasnya.

Ia mengatakan dirinya juga salah seorang ASN yang terkena kebijakan lock down tetapi tetap melaksanakan tugas di Jayapura. Baik itu melalui aplikasi zoom, maupun giat koordinasi dengan pihak penerbangan di Jayapura.

“Tapi kami belum punya data, berapa warga ber-KTP Yahukimo yang saat ini terjebak di Jayapura dan sekitarnya karena kebijakan penutupan penerbangan sejak Maret 2020 ini,” katanya. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box