Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Papua, Brigjen Pol Jackson Lapalonga.

JAYAPURA (PB.COM) – Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Papua, Brigjen Pol Jackson Lapalonga mengaku jumlah anak usia sekolah yang tersandung narkoba jenis ganja periode 2019-2020 sebanyak 168 anak.

“Jumlah ini yang ditangkap dan ada yang menyerahkan diri atau melapor tapi di bawah umur,” ungkapnya kepada wartawan di Jayapura.

Menurut Jackson, jumlah yang tidak melapor lebih banyak dari yang melapor. Hal ini yang menjadi perhatian dan target BNN Papua dalam menyelamatkan generasi Papua. “Yang tidak melapor, jumlahnya biasanya lima kali lipat dari jumlah yang ada,” katanya.

Dalam penanganan pengguna penyalahgunaan narkoba terutama generasi muda, sasarannya adalah anak usia produktif atau anak sekolah.

“Kita butuh dukungan dari semua stakeholder, sehingga kami ingin menggandeng semua stakeholder terkait untuk bersinergi seperti dinas pendidikan yang punya basic anak-anak sekolah dan mempunyai program kesiswaan,” ucap Jackson.

Katanya, anak-anak yang tersangkut narkoba rata-rata usia belasan (pelajar SMP, SMA, Mahasiswa) bahkan narkoba juga telah masuk ke lingkungan sekolah dasar.

“Mulai dari anak SD sudah ada yang memakai ganja, ada yang umur 7 tahun. Sedangkan untuk yang SMP itu sudah banyak sekali. Makanya pola saya juga selain kami yang berbicara masalah penyalahgunaan ganja ini, saya akan bawa ibu-ibu agar bicara bahwa ganja ini berbahaya,” terangnya.

Sekarang ini, lanjut Jackson, banyak yang menganggap ganja sebelah mata pada anak usia sekolah, padahal sangat berbahaya.

“Bahkan ada yang bisa mengajak ibu kandungnya bersetubuh sendiri karena dipengaruhi ganja dan ini menjadi konsen kami dan stakeholder yang ada,” tambahnya. (Toding)

Facebook Comments Box