Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom ketika memberi keterangan kepada pers di Posko Perbatasan Lanny Jaya dan Jayawijaya, Selasa (14/07/2020)

 

JAYAPURA (PB.COM)Pemerintah Daerah di sejumlah kabupaten di Pegunungan Tengah Papua atau La Pago harus ekstra hati-hati membendung penularan wabah Covid-19. Pasalnya, memasuki bulan keempat wabah asal Wuhan ini, tercatat dari 9 kabupaten di wilayah adat itu, kini ada 7 kabupaten yang sudah terpapar oleh Covid.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Papua per Selasa (14/07/2020), sebanyak 7 kabupaten di wilayah La Pago sudah dan sedang menangani pasien Covid yaitu Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Yalimo, Lanny Jaya, Tolikara dan Pegunungan Bintang.

Artinya, hanya 2 kabupaten di wilayah itu yang hingga kini masih berstatus zona hijau alias belum memiliki kasus positif Covid yakni Yahukimo dan Puncak Papua. Sementara Kabupaten Mamberamo Tengah dengan dua pasien di April 2020 kini sudah sembuh dan kembali ke zona hijau.

“Hari ini ada tambahan 61 pasien kasus baru, rinciannya 47 dari Kota Jayapura, 4 orang dari Kabupaten Jayapura, 1 orang dari Mimika, 1 orang dari Keerom, 3 orang dari Supiori, 4 orang dari Tolikara, dan 1 orang dari Pegunungan Bintang. Dengan demikian jumlah kumulatif Covid di Papua menjadi 2.353 kasus, dimana 1.172 sedang dirawat, 1.155 sudah dinyatakan sembuh, dan 26 orang meninggal dunia,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) saat memberi keterangan pers secara virtual dari Media Center Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Selasa (14/02/2020).

Menyikapi hal ini, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom SE.M.Si menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap orang yang masuk ke Lanny Jaya. Jika sebelumnya, warga yang masuk ke Lanny Jaya melakukan pemeriksaan Rapid Test di Posko Perbatasan antara Lanny Jaya dan Jayawijaya, kini Pemda Lanny Jaya melalui Tim Gugus Tugas mengambil skenario baru.

“Yaitu dengan mewajibkan setiap orang yang masuk Lanny Jaya harus Rapid Test satu hari sebelumnya di Wamena, ibukota Jayawijaya. Jadi tempat Rapid Test nanti disiapkan Tim Gugus Tugas lalu semua yang masuk harus mengantongi Surat Izin Masuk dari Pemda Lanny Jaya. Sedangkan perbatasan dijaga oleh tim keamanan,” kata Bupati Befa di Posko Perbatasa, Selasa (14/07/2020).

Menurut Befa, kunci dari pencegahan penularan Covid adalah kepatuhan masyarakat mengikuti protokol kesehatan dan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, ia meminta warga Lanny Jaya dengar-dengaran dan bisa mengikuti kebijakan yang diterapkan. Sebab jika tidak, peningkatan jumlah kasus di Lanny Jaya bisa saja terjadi ke depan.

“Kebijakan ini harus diikuti oleh semua warga karena bisa saja dia bawa virus Corona dan masuk Lanny Jaya. Kami pesan pada kesempatan ini, masyarakat dengar-dengaranlah. Pemerintah sangat bermaksud baik untuk menjaga keselamatan kita bersama. Bagi warga yang Rapid Test reaktif dan tidak mau dikarantina akan dijemput paksa,” kata Befa.

Befa mengakui masyarakat di Lanny Jaya masih belum patuh terhadap kebijakan Rapid Test. Ia mendapat laporan, sebagian warga memilih menghindari Rapid Test di Posko Perbatasan dan memilih jalan pintas.

“Akal-akalan seperti ini membahayakan kita semua di Lanny Jaya. Pihak keamanaan akan memperketat pengawasan ini,” tegas Befa yang juga Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua ini.

Berdasarkan data, saat ini terdapat 8 kasus Covid di Lanny Jaya dimana 7 pasien sedang dirawat dan 1 sudah dinyatakan sembuh. Rata-tata, pasien di Lanny Jaya adalah pasien dengan kasus ringan atau tanpa gejala. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box