JAYAPURA (PB.COM) – Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE.MM secara resmi melaunching kegiatan HUT RI ke-75 di halaman kantor Gubernur, Senin (3/8/2020) ditandai dengan pelepasan balon ke udara.
Kegiatan tersebut dirangkai dengan pelepasan Pemuda Anti Corona (PAC) Provinsi Papua yang nantinya akan ditempatkan pada setiap kelurahan guna melakukan pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
“Kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI tetap kita adakan, tetapi tetap menjaga protokol kesehatan dalam suasana Covid-19,” katanya di Jayapura.
Klemen Tinal mengharapkan masyarakat tetap antusias dan aktif melaksanakan kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI, untuk menunjukkan bahwa situasi di Papua normal.
Sementara tempat pelaksanaan, jika sebelumnya digelar di Stadion Mandala, tahun ini akan dipusatkan di halaman kantor gubernur.
“Dalam suasana dan situasi Covid-19 ini tentu upacara yang kita akan lakukan tidak seperti sebelumnya, biasanya kita lakukan di Stadion Mandala tapi nanti akan difokuskan di halaman kantor gubernur,” terangnya.
Sementara terkait dengan pelepasan Pemuda Anti-Corona merupakan pemuda yang diambil dari setiap kelurahan atau kampung tersebut sebaga garda terdepan mensosialisasikan penceganan dan penanganan Covid-19.
“Kenapa pemuda kita panggil, kunci untuk melawan Covd-19 paling utama di depan itu bukan Satgas, bukan kesehatan, bukan para medis. Tapi kunci utama yang bisa mengalahkn Corona hanya pribadi lepas pribadi, yakni seluruh masyarakay di seluruh Papua,” terangnya.
Sebab, 28 kabupaten sudah masuk dalam fase adaptasi new normal, sementara Kota Jayapura sebagai ibu kota provinsi jumlah kasus Covid-19 masuk adaptasi new normal.
“Karena buat kami sangat sedih sekali, pada 28 kabupaten lain sudah bisa new normal mulai adaptasi, sementara Kota Jayapura ibu kota Provinsi Papua belum bisa,” tandasnya.
“Makanya kita canangkan mulai hari ini, semua pemuda yang ada pada tiap lingkungan kelurahan kita pake untuk memerangi corona, besok kita akan panggil lurah dan kepala kampung,” sambungnya.
Seharusnya warga Kota Jayapura lebih disiplin jika dibanding masyarakat di wilayah Puncak Jaya, sebab wawasan masyarakat Kota Jayapura lebih edukatif.
“Disiplin saja tidak bisa, kita kalah dengan Puncak Jaya. Dalam hal dsiplin kita kalah dari orang yang mayoritas nonedukatif, jadi hari ini saya minta kita semua bangkit, bukan bangkit badan atau fisik tetapi otaknya. Mindset-nya dirubah, kita bergandengan tangan, kita pastikan aman dari Covd-19,” tambahnya. (Toding)