Ketua DPD Demokrat Provinsi Papua Lukas Enembe menunjuk Boy Markus Dawir sebagai Plt Sekretaris Partai Demokrait Papua di ultah ke-19 Partai Demokrat.

JAYAPURA (PB.COM) – Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Lukas Enembe menunjuk Markus Boy Dawir sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua periode 2017-2022.

Penunjukan Plt. Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua untuk mengisi kekosongan jabatan pasca-Carolus Kia Kelen Boli terpilih sebagai Sekretaris Pertimbangan Partai Demokrat.

Penunjukan Markus Boy Dawir (BMD) tersebut diungkapkan Lukas Enembe pada peringatan HUT DPD Partai Demokrat Papua ke-19 di Jayapura, Rabu (9/9/2020).

“Saya putuskan sekarang ini pak Boy jadi sekretaris, dia layak mendapatkan itu. Karena Daerah Pemilihan (Dapil) pak Boy meraih dua kuris pada pemilihan legislative lalu, sementara Dapil lain hanya satu kursi,” kata Enembe.

Menurut Lukas, dengan adanya pengisian jabatan Sekretaris partai tersebut operasional partai dapat berjalan dengan baik.

“Saya berharap demokrat kedepan akan lebih maju dari sekrang. Sebab, kita akan mempersiapkan diri menghadapi Pilpres tahun 2024,” terangnya.

Penetapan Boy Dawir sebagai regenerasi, sebab siapapun yang menjadi pemimpin harus memajukan partai demi generasi muda. “Saya serahkan kepada generasi baru, karena itu saya berharap siapapun yang menjadi pemimpin demokrat dapat memajukan partai demi kelanjutan generasi,” bebernya.

Oleh sebab itu, Lukas berharap seluruh kader Demokrat di Papua mempersiapkan dan mensosialisasikan kepada kader dan seluruh lapisan masyarakat Papua bahwa ada kader partai Demokrat akan mencalonkan diri sebagai Presiden. “Mulai sekarang disosialisasikan supaya kader pada tingkat bawa tahu,” katanya lagi.

Sementara bagi ingin mencalon diri sebagai baik gubernur, bupati maupun wali kota, harap Lukas harus bersatu. Sebab, jika ingin menjadi pemimpin harus dapat mempersatukan semua kader. “Tidak bersatu baru mau jadi gubernur, susah dan jangan ada pengkotakan,” terangnya.

Lanjutnya, untuk posisi jabatan Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD Demokrat Papua ditiadakan.

“Kemarin saya memutuskan tidak ada lagi jabatan ketua Plh, semua satu, nanti pada waktunya kalau terpilih baru semua orang tunduk dan taat, hari ini tidak ada Plh, masih saya ketua tetapi saya percayakan pengurus harian untuk menentukan tahapan Musyawarah Daerah Luar biasa (Musdalub),” ucapnya.

Ia mengatakan jabatan Ketua DPD Demokrat berakhir pada tahun 2021, sehingga saat ini untuk memilih ketua DPD Demokrat pada Musdalub nanti dapat disiapkan dari sekrang.

“Siapkan yang terbaik untuk diusulkan pada Musdalub supaya kita bersatu tidak ada lagi pengkotakan, tidak saling menjatuhkan tidak boleh, kalian harus bersatu. Karena kader banyak untuk calon ketua,” tandasnya.

Ia menilai jika ingin menjadi gubernur, harus melalui kerja keras dan harus berusaha berkoalisi dengan partai lain. Berkoalisi dengan partai lain bukan urusannya disini tetapi di pusat.

“Mau jadi bupati, wakil bupati jangan bawa nafsu tidak boleh, orang yang jadi calon bupati bawa nafsu tidak dapat kursi partai lain seperti di Keerom, rekomendasi dari partai demokrat sudah ada tetapi tidak ada rekomendasi dari partai koalisi, jangan bawa nafsu,” lanjutnya. (Toding)

Facebook Comments Box