drg. Aloysius Giyai, M.Kes saat berbuka puasa bersama para santri MTS Al-Hidayah Abepura, Sabtu (23/04/2022)

JAYAPURA (PB.COM)-Di tengah-tengah kesibukannya, intelektual  Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes selaku pembina Yayasan Al Hidayah II menghadiri acara Buka Bersama (Bukber) bersama para santri dan komunitas MTS Al-Hidayah Abepura, Sabtu (23/04/2022).

Menurut Dokter Alo, Yayasan Al-Hidayah Nusantara Papua ini memiliki sejarah tersendiri dalam hidupnya. Saat itu, kata Alo, proses pembangunan lembaga pendidikan Islam ini memang mendapat banyak tantangan.

Dokter Aloysius Giyai saat memberikan sambutan di sela-sela acara buka bersama para santri MTS Al-Hidayah Abepura.

“Sebagai intelektual Papua yang sangat mencintai pluralisme dan menjunjung toleransi, Alo pun berjuang agar mesjid, Ponpes dan MTS itu tetap dibangun,” kata Alo yang saat ini menjabat Plt. Sekretaris Daerah Pegunungan Bintang.

Alo menegaskan, sudah sejak tahun 2013, ia menjadi pembina sekaligus donatur tetap untuk mendukung pembinaan para santri Al-Hidayah Abepura ini. Namun jauh sebelum itu, sejak 2004, ia telah membantu Haji Tang dan Haji Alwi dalam proses pembangunan musholah yang menjadi cikal bakal lahirnya Pondok Pesantren Al-Hidayah II.

Dokter Aloysius Giyai foto bersama para santri dan guru.

“Selamat berbuka puasa. Saya hanya memberi seadanya untuk berbuka bersama. Masih sembilan hari kalian puasa. Semoga tetap sabar dan teguh untuk menyambung kemenangan di hari yang Fitri,” ujar Alo.

Pada kesempatan itu, Alo juga mendorong para santri yang ingin sekolah menjadi dokter. Ia berjanji akan siap membantu mereka untuk memberikan rekomendasi ke universitas yang diinginkan.

“Jadi mulai sekarang, belajar yang rajin dan dapat nilai yang baik,” katanya disambut tepuk tangan para santri dan guru-guru. Beberapa santri perempuan memang mengangkat tangan tanda ingin sekolah menjadi dokter.

Terima Kasih
Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al-Hidayah Abepura Retno Dyah Kusmiati, S.Pd mengaku sangat berterima kasih kepada sosok pluralis Bapak Alo Giyai, yang hingga kini menjadi donatur bagi pendidikan para santri.

Dokter Aloysius Giyai saat berbincang dengan Kepala MTS Al-Hidayah Abepura, Ibu Retno Dyah Kusmiati, S.Pd.

“Kami sangat bersyukur memiliki pembina seperti Bapak Aloysius. Sejak 2004 beliau yang banyak membantu proses pembebasan lahan. Berkat donasi beliau juga, pendidikan para santri yang umumnya kaum dhuafah bisa berjalan di sini. Terima kasih Bapak Alo, doa kami agar Bapak sukses selalu dalam karya dan pelayanan, diberi kesehatan dan umur panjang,” kata Retno.

Wanita asal Jawa Tengah ini juga menuturkan, Yayasan Al-Hidayah Nusantara Papua memiliki empat lembaga pendidikan yakni TK, Pondok Pesantren, Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 200-an lebih siswa, dan MTS sebanyak 41 santri.

Para santri di MTS Al-Hidayah Abepura.

Tak jauh dari lokasi ini, terdapat pondok pesantren Al Hidayah I tempat para santri menginap. Namun sejak Covid, para santri ini dipulangkan.

“Allah SWT yang membalas kebaikan Bapak Aloysius. Teruslah menjadi donatur bagi kami untuk tumbuh kembang sekolah ini,” kata Retno. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box