Dana yang terkumpul dalam noken saat giat Eba Mukai di Paroki Epouto, Selasa, 4 Oktober 2022

 

PANIAI (PB.COM)—Musyawarah Pastoral Mee (Muspas Mee) ke-VII digelar di Paroki St. Fransiskus Assisi Epouto, Dekenat Paniai, Keuskupan Timika, Papua. Giat iman Gereja Katolik ini akan berlangsung pada 6-14 Februari 2023 mendatang.

Sebagai bentuk dukungan, Panitia Pelaksana Muspas Mee VII melaksanakan acara Eba Mukai atau alas tikar pada Selasa, 4 Oktober 2022 di Paroki Epouto, Distrik Yatamo, Kabupaten Paniai, bertepatan dengan HUT ke-71 paroki itu.

Ketua Panitia Mupas Mee VII Epouto, Esau Tekege, S.Pd mengatakan dari giat Eba Mukai kali ini, telah berhasil terkumpul dana sebesar Rp 735.574.000,- (tujuh ratus tiga puluh kima juta lima ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) guna mendukung penyelenggaraan Muspas Mee Februari 2023 mendatang.

Menurut Tekege kegiatan, Eba Mukai kali ini dihadiri oleh 3000-an lebih orang yang berasal dari perwakilan Pemerintah Kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai, Nabire dan Intan Jaya, aparat keamanan, serta umat Katolik dari delapan Paroki di dekenat Paniai. Empat Paroki di dekenat Tigi (Deiyai), rayon Kamapi (Dogiyai), jemaat Gereja Kemah Injil (Kingmi) Klasis Tage Paniai, komunitas Bunaani, serta tamu undangan dan perorangan.

“Luar biasa, antusias dari semua umat Tuhan (masyarakat) datang ke sini (Epouto) untuk menyumbangkan apa yang mereka punya untuk kegiatan besar nanti (Muspasmee VII 2023). Diperkirakan 3.000 lebih orang datang dengan cara Waita (dansa) dan dengan mengenakan pakaian adat,” ujar Tekege.

Menurut Tekege, Muspas Mee pertama dilaksanakan di Paroki St. Yusuf Enarotali tahun 2005, selanjutnya Muspas kedua Paroki Yohanes Pemandi Waghete tahun 2008, selanjutnya Muspas ketiga di Paroki St. Fransiskus Obano tahun 2011 sekaligus ditambahkan satu nama yakni Muspas Mee. Muspas Mee IV di Paroki Segala Orang Kudus Diyai tahun 2014, kelima di Paroki Salib Suci Madi tahun 2017, dan keenam di Paroki Kristus Kebangkitan Kita Damabaga tahun 2020.

“Dan di sini (Epouto) adalah Muspas Mee yang ketujuh, makanya kami gantungkan tujuh noken. Sehingga umat Tuhan yang datang isikan di tujuh noken itu. Tujuh melambangkan Muspas Mee VII jadi semua serba tujuh. Siapapun yang mau sumbang, tentu ada tujuh (nya),” jelasnya.

Tradisikan Eba Mukai

Eba Mukai merupakan sebuah tindakan nyata yang dilakukan oleh Orang Asli Papua (OAP) terutama di wilayah adat Meepago. Kini, tradisi ini telah menyebar dan ditiru di berbagai wilayah di Papua. Cara ini adalah bentuk aksi gotong royong yang sangat tepat agar dapat saling membantu dan meringankan sesama yang sedang membutuhkan uluran tangan. Selain sumbangan uang, umat juga bisa menyumbang dalam bentuk barang kebutuhan.

Oleh karena itu, Eba Mukai tak bisa dipisahkan dari kehidupan orang Mee dan Papua umumnya. Tetapi semua itu dilakukan dalam semangat iman Katolik. Maka pada Eba Mukai kali ini, didahului dengan perayaan ekaristi kudus yang dipimpin oleh Pastor Philip Elosak, OFM didampingi Pastor Damianus Adii, Pr.

“Eba Mukai itu salah satu cara yang telah menjiwai semangat hidup dari Santo Fransiskus Asisi sebagai pelindung Paroki Epouto. Karena Santo Fransiskus Assisi Fransiskus adalah orang kudus besar yang dikagumi Gereja Katolik dan seluruh umat hingga kini. Kebesarannya terletak pada dua hal berikut yakni kegembiraannya dalam hidup yang sederhana, menderita lapar dan sakit dan pada cintanya yang merangkul seluruh ciptaan,” kata Pastor Philip Elosak dalam kotbahnya.

Ketua Panitia Mupas Mee VII Epouto, Esau Tekege, S.Pd  menegaskan, hasil dari Eba Mukai  ini telah diinformasikan kepada semua pihak. Dalam Eba Mukai kali ini, juga dibawasertakan iuran wajib oleh masing-masing paroki yang bakal menjadi peserta tetap dalam pelaksanaan Muspas Mee VII nanti.

“Hasil yang kita kumpulkan dari Eba Mukai akan kita informasikan, termasuk barang-barang yang sudah disumbangkan oleh para dermawan dengan iklas memberi, menolong dan rela berkorban dalam menyiapkan jalan bagi Tuhan Allah seperti motto Keuskupan Timika yakni Parate Vian Domini,” kata Tekege. (Abeth You/Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box