Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda

JAYAPURA – Wakil Ketua I pada Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda mengaku sedih melihat dinamika yang terus terjadi di Tanah Papua saat ini. Terutama dari sikap kurang terpuji yang dipertontonkan sejumlah tokoh dan elite sesama orang asli Papua yang terkesan saling menjatuhkan, saling sikut, mencari kesalahan sesama saudaranya demi kekuasaan dan atau jabatan pribadi.

Politisi asal Partai Demokrat Papua berharap, dinamika yang terjadi saat ini tersebut jangan lagi diikuti oleh generasi muda Papua selanjutnya. Sebaliknya, sebagai sesama generasi muda Papua, wajib saling mendukung, membantu dan merangkul untuk bersama membangun Bumi Cenderawasih.

“Sedih melihat Dinamika kita sesama orang Papua saat ini. Mulai kelihatan bahwa sesama anak Papua terjadi terus benturan, saling menjustifikasi, saling vonis. Seakan tidak ingin melihat sesama anak Papua hidup lebih baik. Atau ingin tunjukan diri lebih hebat demi jabatan atau kekuasaan. Hanya karena beda pandangan politik atau kepentingan. Saya berharap hal demikian cukuplah sampai disini, anak dan adik-adik generasi muda Papua kedepan harus saling mendukung,” tegas Yunus kepada wartawan, Jumat (07/10/2022).

Dia menambahkan, generasi muda Papua selanjutnya harus bisa menjadi contoh dengan bersama-sama bergandeng tangan membangun Tanah Papua dan bangsa. Apalagi, jumlah orang asli Papua yang relative sedikit, maka sudah sepantasnya saling mendukung.

“Jumlah kita orang asli Papua sudah sedikit. Mari saling merangkul saling sayang. Kalau mau kejar jabatan politik silahkan, tetapi itu ada etika ya. Para elite juga mari kita stop stop jangan beri contoh generasi kedepan. Mereka harus bangun Papua tanpa perbedaan. Silahkan ada sampai banyak provinsi di Papua, tetapi wajib anak Papua saling saying. Supaya jangan kita salahkan orang lain. Kita sesama Papua yang saling sikut, saling hujat, fitnah. Cukup di generasi kami kebawa. Generasi berikut hidup harus bersatu bangun negeri ini. Kalau kita seperti ini siapa yang mau bangun negeri ini,” urainya.

“Dengan saudara kita nusantara saja kita bisa saling menghargai, jangan sesama kita anak Papua sendiri saling cari kelemahan dan kesalahan. Kalau tidak sejalan mending ambil sikap diam daripada saling melukai sesama anak Negri. Semua anak Papua darimanapun harus kompak, baru saudara non Papua akan ikut bersama kita. Kalimat Pak Barnabas Suebu itu harus jadi pegangan semua pihak,” pungkasnya. (Adm)

 

Facebook Comments Box