Sebagian warga yang meninggalkan Kota Oksibil dengan Pesawat Hercules milik TNI AU dari Bandara Oksibil menuju Jayapura, Jumat, 13 Januari 2023.

 

JAYAPURA (PB.COM)Oksibil, kota kecil di ujung Selatan Papua yang dulu terkenal damai itu kini tiba-tiba ramai di perbincangan media massa dan sosial dengan kabar kelamnya. Serangkaian peristiwa teror terjadi di pekan ini yang menimbulkan kepanikan bagi warga setempat. Mirisnya, ini terjadi di saat luka, trauma dan upaya rehabilitasi konflik Kiwirok pada September 2021 lalu, belum juga usai teratasi.

Siapa sesungguhnya pelaku di balik serangkaian teror ini dan apa motif di balik berbagai aksi keji ini?

Otoritas keamanan di Kepolisian Polda Papua menyebutkan para pelakunya adalah gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), atau yang oleh Menko Polhukam Mahfud MD dibaptis dengan nama Kelompok Separatis Teroris (KST).

Kobaran api dari kejauhan yang membakar salah satu ruangan SMK Negeri 1 Oksibil pada Senin, 9 Januari 2023.

 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pada Senin, 9 Januari 2023, KKB membakar satu ruangan di gedung sekolah SMK Negeri 1 Oksibil dan menembak pesawat kargo saat hendak mendarat di Bandara Oksibil.

“KKB melakukan pembakaran terhadap sekolah SMK Negeri 1,” ujar Kombes Ignatius dalam rilisnya.

Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP Davi Bustomi membenarkan adanya laporan penembakan terhadap pesawat milik Ikairos tersebut. Akibatnya, pesawat yang membawa aneka barang dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, langsung terbang balik tanpa sempat mendarat.

“Memang pesawat kargo milik Ikairos ditembaki sekitar pukul 10.45 WIT dan pesawat terbang itu tidak jadi mendarat,” kata Davi.

Salah seorang personil TNI memeriksa kondisi pesawat yang ditembaki KKB pada Senin, 9 Januari 2023.

 

Kepala Unit Pengelolaan Bandara Oksibil, Agus Hadi, mengatakan, menurut laporan yang diterimanya, penembakan terjadi saat pesawat dengan nomor registrasi PK-HVV berada di titik tunggu sebelum mendarat di Bandara Oksibil. Menurut dia, badan pesawat dilaporkan terkena tembakan.

Dua hari sebelumnya, pada Sabtu, 7 Januari 2023, terjadi kontak tembak antara polisi dengan KKB Papua terjadi di Kabiding Lokasi III, Distrik Oksibil. Tiga personel kepolisian yang terluka dalam kontak tembak dengan KKB Papua, yakni Briptu F Romsumbre, Ipda Jaenudin dan Brigpol Freying J.

Briptu F Romsumbre terkena tembakan di bagian lengan kanan atas, Ipda Jaenudin mengalami luka tembak di telinga kanan, dan Brigpol Freying J terkena serpihan peluru di bagian tangan.

Dalam rilisnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom mengklaim tiga aksi beruntun ini dilakukan oleh Pasukan TPNPB KODAP Bintang Timur di bawah pimpinan Ananias Ati Mimin. Pihak TPNPB juga melakukan ancaman akan membakar fasilitas perkantoran dan mengusir semua orang non Papua keluar dari Oksibil.

Memang Ada Warga Keluar Oksibil

Usai membakar gedung SMK Negeri 1 Oksibil dan menembak pesawat, sehari sesudahnya oknum tak bertanggungjawab yang diduga KKB ini, kembali melakukan aksi terornya dengan membakar Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Si jago merah melahap seluruh kantor di subuh itu pada Rabu, 11 Januari 2023. Kota Oksibil yang terkenal dingin itu tiba-tiba membara. Panik warga di sejumlah media sosial tak terhindarkan.

Yumi, salah seorang warga Oksibil dalam pesan whastapp-nya kepada papuabangkit.com mengaku kondisi Oksibil dua hari itu benar-benar mencekam. Warga tak beraktivitas. Dilanda kepanikan dan ketakutan. Apalagi, teror berantai dari KKB yang mengaku akan melakukan perang terbuka dengan aparat keamanan benar-benar terjadi.

“Masih terjadi baku tembak aparat dengan KKB. Tolong doakan kami. Saya dan keluarga siapkan barang penting semua mau keluar Oksibil nih. Karena perang masih berlanjut sampai tiga hari ke depan,” tulis Yumi, Rabu, 11 Januari 2023 subuh.

Tak dapat dielak, akibat serentetan kejadian ini, sejumlah warga Oksibil pun memilih keluar dari kota itu guna mendapatkan kenyamanan. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebutkan, tercatat sejak Kamis, 12 Januari 2023, sebanyak 61 warga Oksibil telah tiba di Jayapura. Mereka turun dengan Pesawat Hercules dalam dua kali penerbangan.

Sejumlah warga Oksibil yang tiba di Bandara Sentani, Base Ops Lanud Silas Papare, Jumat, 13 Januari 2023. (foto: Potret.co/Irfan)

 

Sementara pada Jumat, 13 Januari 2023, pada penerbangan pertama dan kedua sebanyak  42 orang telah tiba menggunakan Hercules. Kemudian satu pesawat yaitu Smart Air mengangkut 16 orang dari Oksibil. Totalnya, ada 120 orang yang tiba di Bandara Sentani, Base Ops Lanud Silas Papare. Sebagian besar di antaranya adala ibu dan anak-anak.

Memang akibat aksi penembakan pesawat milik Ikairos pada 9 Januari 2023, operasi maskapai Trigana Air yang melayani penerbangan regular dari Jayapura ke Oksibil pun  dihentikan sementara.

“Demi keselamatan penumpang dan pesawat, kami  tidak mau ambil resiko dengan kondisi ini. Penerbangan akan dilakukan apabila telah ada pernyataan resmi dari pihak keamanan maupun Pemerintah Pegubin, bahwa Bandara Oksibil sudah beroperasi. Kalau itu sudah ada, maka pesawat Trigana akan kembali melayani masyarakat,” ujar Aviation security and safety manager Trigana Air Kapten Alfred sebagaimana dikutip dari Tribun-Papua.com.

Bupati Pastikan Oksibil Kembali Aman

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Moh. Dafi Bustomi, S.H.,S.I.K.,M.I.K, Jumat, 13 Januari 2023 membenarkan bahwa akibat serangkaian teror KKB ini, sebagian masyarakat  keluar dari Kota Oksibil, ibukota Pegunungan Bintang.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Davi Bustomi.

 

“Kami selaku pihak keamanan bersama TNI tetap melakukan pelayanan dan memfasilitasi masyarakat yang akan ke Jayapura dengan pesawat Hercules milik TNI AU. Tetapi kami tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk terus menjaga Kamtibmas tetap aman dan kondusif di Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Kapolres Davi kepada papuabangkit.com, Jumat, 13 Januari 2023.

Kendati demikian, kata Davi, masyarakat yang masih tinggal di Oksibil tak perlu panik. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mempercayakan aparat TNI/Polri bekerja untuk mengendalikan dan memulihkan keadaan Oksibil agar kembali aman.

Bupati Spei Yan Bidana pada sebuah kesempatan.

 

Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST.M.Si malah dengan tegas menolak sejumlah pemberitaan media yang menulis tentang adanya eksodus atau pengungsian besar-besaran warga dari Oksibil menuju Jayapura.

“Masyarakat saat ini hanya mengamankan diri di pos-pos TNI-Polri yang ada di Oksibil. Jadi tidak ada pengungsian, kita anggap situasi sudah terkendali jadi masyarakat tetap tenang,” kata Bupati Spei saat memberikan keterangan pers didampingi Danrem 172/PWY Brigjend TNI J. O. Sembiring dan Danlanud Silas Papare Marsma TNI Moch. Dadan Gunawan saat melepas keberangkatan pasukan Satgas Organik ke Oksibil, di Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 14 Januari 2023 di Jayapura.

Bupati Spei Bidana saat mendampingi Danrem 172/PWY Brigjend TNI J. O. Sembiring dan Danlanud Silas Papare Marsma TNI Moch. Dadan Gunawan memberikan keterangan pers terkait situasi terkini di Pegunungan Bintang, Jumat, 13 Januari 2023.

 

Menurut Bupati, aksi ratusan warga yang meninggalkan Oksibil merupakan hal yang wajar. Sebab sebagai manusia pasti memiliki rasa takut akibat adanya aksi teror yang dilakukan oleh KKB/KST. Namun, ia berharap semua masyarakat tetap tenang dan beraktivitas sambal tetap  meningkatkan kewaspadaan

“Media tidak boleh mengatakan eksodus warga dari oksibil. Seluruh komponen masyarakat sudah sepakat untuk mengamankan Kota Oksibil dengan didukung penuh oleh TNI/Polri. Aparat TNI-Polri sudah mengambil langkah-langkah dalam mengamankan Kota Oksibil, tinggal saya naik dan melakukan koordinasi terkait hal-hal apa saja yang diperlukan sehingga semua itu dapat berperan dalam mengamankan Kota Oksibil,’’ tegas Bupati sebagaima ditulis potret.co.

Tampak dari kejauhan Kota Oksibil yang hijau dan tenang.

 

Bernad, salah seorang guru yang memilih tetap bertahan di Oksibil mengaku saat ini kondisi Oksibil kembali aman. Aktivitas pelayanan publik pun berjalan seperti biasa. Ia juga menyayangkan ulah sejumlah warga Oksibil di luar Oksibil yang memberikan informasi tidak benar tentang keadaan kota itu yang bisa memicu kepanikan warga. Apalagi itu dilakukan oknum yang pernah bekerja di Oksibil.

“Mereka menceritakan bahwa Oksibil ini tidak baik dan sangat genting, penembakan dan pembakaran sana sini, anggota kewalahan, masyarakat kocar kacir. Terkesan tidak ada tanggapan dan tanggung jawab dari pemerintah. Padahal semuanya itu tidak benar. Memang ada dan benar terjadi tapi kami sebagai warga kota Oksibil yang patuh dan taat pada himbauan yang ada Puji Tuhan kami senantiasa baik-baik saja dan sudah aman,” tulisnya kepada papuabangkit di whatsapp, Sabtu, 14 Januari 2023.

 

Upaya Pendekatan dan Pengejaran

Menghadapi ulah kelompok KKB di Pegunungan Bintang yang terus berulang, tentu saja ini membuat repot aparat keamanan dan pemerintah daerah. Namun sikap bijak ditunjukkan oleh Bupati Spei Bidana.

Menurut Spei, dirinya selaku kepala daerah ingin melakukan pendekatan secara persuasif dan kekeluargaan kepada pihak KKB.

“Segera mungkin akan kami lakukan pendekatan secara kekeluargaan. Setelah saya naik ke Oksibil, seluruh komponen yang ada akan kita bicarakan dengan KKB agar mereka tidak lagi melakukan teror, intimidasi dan pembakaran lagi. Karena ini menyangkut kehidupan masyarakat umum, jadi saya mohon perbuatan saudara-saudara yang masih berbeda pandangan dilakukan dihentikan,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Ia juga sangat menyayangkan pembakaran fasilitas perkantoran dan sarana pendidikan yang tentu berdampak pada roda pendidikan bagi generasi muda di Bumi Aplim Apom.

Sementara itu, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menyampaikan bahwa TNI bersama dengan apara kepolisian dan Pemda Pegunungan Bintang akan mengambil langkah-langkah untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

“Tidak ada ajaran agama manapun yang membenarkan untuk membunuh secara sadis, memvideokan, memviralkan dan menyebarkan untuk menumbuhkan ketakutan di masyarakat. Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan. Kami menilai aksi-aksi teror yang dilakukan ini sudah harus dipertanggung jawabkan,” kata Danrem  saat melepas keberangkatan pasukan Satgas Organik ke Oksibil, di Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat, 13 Januari 2023.

Danrem menyebut bahwa saat ini TNI-Polri akan melakukan Penegakan Hukum untuk menangkap kelompok KKB yang telah melakukan aksi teror dan pengrusakan fasilitas umum di Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang.

“Kita perlu bantuan para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan seluruh elemen masyarakat untuk meminta agar saudara-saudara kita dapat menghentikan aksi teror yang mereka lakukan dan segera menyerahkan diri secepatnya untuk mempertanggung jawabkan kejahatan yang telah dilakukannya selama ini. Lebih baik menyerah sekarang, sebelum kami melakukan penegakan hukum secara tegas, terarah dan terukur,” tegas Danrem.

Kita berdoa dan berharap, dengan komitmen sejumlah otoritas ini, kondisi Kota Oksibil yang sejak dulu damai, aman dan tentram itu kembali pulih dari serangkaian aksi teror. Dan masyarakat Bumi Okmin hidup tenang dan beraktivitas seperti biasa. (Gusty Masan Raya/Aquino Ningdana/Diolah Dari Berbagai Sumber)

Facebook Comments Box