Bupati Spei Yan Bidan didampingi mantan Plt. Sekda, drg. Aloysius Giyai dan Staf Khusus Prof. Ir. Yohanes Sardjono, APU saat bertemu Kepala BRIN Dr. L.T. Handoko di gedung B.J. Habibie Lt. 24 Jl. M.H. Thamrin Jakarta, 7 Januari 2022 silam.

JAYAPURA (PB.COM)Bupati Kabupaten Pegunungan (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Spei Yan Bidana, ST,M.Si melakukan terobosan baru dengan membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru di lingkungan pemerintahannya.

Kepastian itu diperoleh setelah Bupati Spei melakukan pelantikan sejumlah pejabat eselon II, III dan IV pada Jumat, 27 Januari 2023, dimana Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) direposisi menjadi BRIDA. BRIDA Kabupaten Pegubin merupakan OPD tingkat kabupaten/kota pertama yang terbentuk di Tanah Papua, sementara untuk tingkat provinsi, sudah ada di Provinsi Papua Barat sejak 2022.

Menurut Plt. Kepala BRIDA Pegubin, Octoviaen Gerald Bidana S.Pd.,MPA, BRIDA hadir di Pegubin untuk fokus pada penelitian dan perencanaan program pembangunan yang tepat sasaran. Hal ini juga sejalan dengan arahan langsung dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sementara BRIN adalah Kesatuan Badan dan Institusi Penelitian di semua sektor pembangunan bangsa yang didalamnya meliputi LIPI, LAPAN, BPPT, BATAN dan lainya yang jumlahnya mencapai ratusn lembaga penelitian di Indonesia.

“Semoga Pegunungan Bintang bisa dijadikan tempat meneliti bersama tentang Papua dan untuk Papua. Karena peleburan beberapa institusi penelitian di tingkat nasional maka ke depan di daerah akan dilakukan penyesuaian, baik secara nomenklatur maupun tugas-tugas yang diemban oleh Balibangda, Bappeda dan lain-lain. Nantinya pasti akana ada tenaga ASN peneliti dari kabupaten lain di Papua yang akan bergabung di BRIDA Pegunungan Bintang,” kata Gerald sebagaimana rilis yang diterima papuabangkit.com, Minggu, 29 Januari 2023.

Menurut Gerald, BPSDM Pegubin direposisi menjadi BRIDA karena secara nomenklatur pemerintahan, tugas BPSDM sudah ada di Bappeda bidang Penelitan dan Pengembangan (Litbang) dan di BKD bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM).

Gerald mengakui selama 2 tahun ini, BPSDM Pegubin tidak memiliki program yang sudah dipersiapan sebelumnya. Kecuali hanya membangun sistem penyaluran dana bantuan pendidikan bagi mahasiswa dan siswa di sekolah dan perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemda Pegubin.

Ia menegaskan, tujuan dibentuknya BRIDA Pegubin adalah melaksanakan tugas pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan pada semua sektor secara komprehenship. Oleh karena itu, bidang Litbang yang ada di Bappeda sudah diposisikan sebagai bidang utama di BRIDA. Sedangkan tugas penyaluran bantuan studi yang selama ini dijalankan BPSDM dikembalikan ke tupoksi Bagian Kesejahteraan Masyarakat pada Sekretariat Daerah (Setda) Pegubin yang tentunya diisi oleh pejabat yang sudah paham tugasnya.

“Jadi tidak mengalami perubahan sama sekali dalam hal pengelolaan dana bantuan pendidikan bagi pelajar dan mahassiswa seperti 2 tahun sudah berjalan ini. Hanya saja ke depan, pasti akan memperketat aturan pembiayaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di negara ini,” tutur Gerald.

Gerald menambahkan, ASN yang akan bekerja di BRIDA adalah mereka yang siap untuk meneliti semua potensi daerah dan kompleksitas masalah sosial masyarakat di Pegubin. Untuk itu, mereka wajib menguasai dan mengoperasikan computer/laptop sehingga ada aktivitas berpikir, kreativitas yang dibawakan dalam diskusi-diskusi internal maupun di forum-forum luar.

“ASN BRIDA Pegubin juga dituntut mampu menghasilkan karya-karya riset yang akan dipakai untuk menyusun, membangun program kerja OPD sesuai visi misi bupati dan wakil bupati. Maka hasil dokumen penelitian Bappeda juga akan diteliti ulang dan dipublikasikan. Selain itu, mengadakan studi banding sesuai bidang ilmu serta mempelajari kemajuan teknologi dari dalam dan luar negeri untuk mendorong kemajuan masyarakat di 10-20 tahun akan datang,” urainya.

Gerald berharap, putra-putri Pegubin lulusan sarjana S1 dan S2 yang mau mengembangkan keilmuannya bisa bergabung dalam kelompok expert yang akan datang ke BRIDA Pegubin. Sebab belajar dari para expert akan lebih mendoroang kemajuan diri dan akan membantu masayarakat. Sekaligus, bisa mempersiapkan diri untuk memasuki program S2 dan S3 serta memasuki dunia kerja.

Sebelumnya, pada  7 Januari 2022, Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana bertemu Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. L.T. Handoko di kantornya yang terletak Gedung B.J. Habibiet Lt. 24 Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat. Bupati Spei saat itu didampingi Plt. Sekda Pegubin, drg. Aloysius Giyai, M.Kes dan Staf Khusus Bupati Pegubin Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengkajian IPTEK dan Infrastruktur Prof. Ir. Yohanes Sardjono, APU

Dalam pertemuan itu, Kepala BRIN mengapresisi inisiatif Bupati Spei untuk membentuk BRIDA guna mendukung kemajuan pembangunan di wilayah Pegunungan Bintang. Kedua pihak juga berkomitmen untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mendukung rencana ini, baik untuk peningkatan SDM Pegubin  dalam pendidikan strata satu (S1), S2, maupun S3 guna mendukung penelitian dan pengembangan. Sekaligus, komitmen kerjasama untuk membesarkan Universitas Okmin Papua yang sudah berdiri di Oksibil.

“Untuk Papua, BRIN masih kosong, kami yang pertama. Prinsip BRIN, daerah mana, kabupaten mana yang siap, di situ mereka masuk membentuk BRIDA. Ketika kami hadir dengan konsep inovasi ini, nah mereka memberi apresiasi dan menyambut baik,” kata Bupati Spei. (Gusty Masan Raya)

 

Plt Kepala BRIDA Pegubin Gerald Bidana

Facebook Comments Box