Suasana Syukur Natal dan lepas sambut tahun 2022-2023 Ikatan Keluarga Flobamora Kota Jayapura, Sabtu (28/1/2023).

JAYAPURA (PB.COM) – Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kota Jayapura merayakan Syukur Natal dan Lepas Sambut Tahun 2022-2023, Sabtu (28/1/2023) sore di Auditorium Universitas Cenderawasih.

IKF Kota Jayapura merayakan syukur Natal untuk mempertemukan saudara bersaudara sesama anak rantau dari berbagai tungku. Seperti tahun-tahun sebelumnya, syukuran Natal selalu diawali dengan parade dari 16 tungku, sesuai jumlah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan busana adat maupun tari-tarian. Suasana meriah dan penuh keakraban nampak dalam syukuran ini.

Beberapa ketua paguyuban juga turut hadir seperti Ketua KKSS, Ketua Ikemal, Ketua Ikatan Keluarga Gorontalo,dan lainnya. Mantan Wali Kota Jayapura dua periode, Benhur Tomi Mano didampingi sang istri Kristin Luluporo Mano, Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, Penjabat Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, unsur Forkopimda Kota Jayapura, para hamba Tuhan dan undangan lainnya.

Sesuai tema Natal nasional, “Maka Pulanglah Mereka Ke Negerinya Melalui Jalan Lain” (Matius 2:12), Pdt. Sonya Ndun memimpin liturgi kebaktian Natal bersama yang diisi dengan puji-pujian Natal dan pembakaran lilin Natal dari pemimpin-pemimpin gereja Kristen dan Katolik di Kota Jayapura.

Pastor Tarsisius Lengari, OFM mengemukakan, sesuai subtema, Flobamora tetap Dalam Satu Tekad dan Langkah, Berjalan Bersama Membangun Kota Jayapura Untuk Kemuliaan Tuhan”, Ikatan Keluarga Flobamora memiliki satu tujuan yang sama yaitu merayakan Natal bersama, satu niat yang sama, satu hati, berjalan bersama sebagai satu keluarga yang dinubuatkan Tuhan membangun Kota Jayapura untuk kemuliaan Tuhan.

Dalam kotbah Natal yang diambil dari pembacaan Kitab Matius 2: 1-12 Pastor Tarsisius menjelaskan tentang kisah tiga orang Majus dari timur yang mengikuti petunjuk arah bintang menuju Betlehem Kota Daud untuk menyembah Yesus.

Tiga orang majus ini didorong oleh satu niat yang sama mencari Kristus. Mereka ingin berjumpa dengan Yesus, mereka ingin melihat terang, mereka ingin melihat keselamatan yang dibawa oleh sang penebus. Orang Majus dipimpin oleh cahaya kecil Bintang yang menunjukkan arah jalan.

Bintang inilah yang menunjukkan bagaimana mereka dikenal oleh orang Israel. Menurut Pastor Tarsisius, Bintang merupakan symbol Kristus. Symbol Kristus punya cahaya yang besar yang menuntun bangsa-bangsa dan umat manusia menuju terang yang besar.

Namun mereka berjumpa dengan Herodes dan Herodes memiliki niat yang jahat, jalan pikiran dan hati yang penuh dengan kebencian. Karena itu, tiga orang majus ini pulang melalui jalan lain setelah berjumpa dengan Yesus.

Pastor Tarsisius berpesan kepada keluarga Flobamora agar hilangkan permusuhan di dalam Flobamora itu sendiri. Jika organisasi jalan tanpa cahaya, membuat orang lain tidak melihat terang. “Kita diharapkan menjadi orang-orang yang bijak,” ucapnya.

“Flobamora ini harus menjadi bintang di Papua sehingga orang Papua bisa mengalami keselamatan,” tambahnya. Kalau mau menjadi bintang, menurut Pastor Tarsisius cara hidup yang lama harus mau diubah, perilaku suka bikin onar, permusuhan, perpecahan, perbedaan harus dihilangkan. Dengan demikian, orang Papua akan merasa dihormati jika kita bisa mempersembahkan hati yang baik dengan cara hidup kita. Ramah, rendah hati kepada sesama dan menjadi bintang.

Kota Jayapura harus menjadi terang dari ufuk timur. Caranya adalah, kembali kepada jalan yang baru, hati dan pikiran baru. Merubah cara pikir lama yang kurang baik dan memiliki rasa percaya kepada orang lain. “Membangun Kota Jayapura, dengan pikiran yang jujur, benar dan tulus, lurus dan adil,” katanya.

Menurutnya, gereja-gereja di Papua merindukan bintang dalam pribadi-pribadi jemaat.  Karena itu ia mengingatkan keluarga Flobamora untuk tetap menjadi terang. Boleh berbeda pandang, tetapi harus ingat, Kota Jayapura harus menjadi kota yang terang untuk bangsa-bangsa. Kita mempunyai pikiran yang sama, ingin Papua selamat. “Flobamora harus menjadi bintang yang baik untuk orang Papua,” harapnya.

Ketua Panitia Natal dan Lepas Sambut Tahun 2022-2023, Jayapura, Tresia Tobi mengatakan, tujuan utama kegiatan adalah ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan sesama warga Flobamora di Tanah Perantauan Kota Jayapura dan sekitarnya.

“Kami sudah lama tidak berkumpul dalam rangka Natal dan lepas tahun. Baru kali ini sejak pandemic Covid terjadi. Keluarga besar IKF di Kota Jayapura sendiri lengkap ada 16 tunggu, tadi dalam acara diramu dengan devile budaya. Kian menambah rasa persaudaraan,” ujar anggota DPRD Kota Jayapura itu.

Tresia Tobi menambahkan, susunan kepanitiaan yakni ia yang seorang Muslim, sama halnya Wakil Ketua Panitia Ismail Bepa Ladopurab yang juga seiman dengannya, ingin menunjukan bagaimana toleransi umat beragama di Flobamora alias bumi NTT yang sangat baik.

Dalam kemasan acara juga terlihat sekali. Ada perpaduan music tradisional hingga qasidah. “Saya merasa selama acara ini sangat tidak susah. Semua tungku saling membantu. Acara ini sukses juga hasil sumbangan tungku dan donatur tidak tetap. Ini membuktikan bahwa kita di Flobamora bisa juga membuat kegiatan yang lebih besar lagi dan rutin setiap tahun, dengan kehadiran semua tungku-tungku yang ada. Jadi tak ada lagi kemungkinan ada tungku kerukunan yang vakum,” terang Tresia Tobi.

Ketua IKF Kota Jayapura, Stanis Hike, SH Senada Ketua IKF Kota Jayapura, Stanis Hike juga memberi apresiasi atas kerja panitia dan kehadiran ribuan masyarakat dalam acara tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi suksesnya acara ini. Tentu setiap hal pasti perlu ada evaluasi. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin imbau pada seluruh masyarakat asal Flobamora yang ada di Papua dan Kota Jayapura khususnya, agar wajib melaporkan diri pada tungku kerukunan asal daerahnya. Ini guna memudahkan kita melakukan pendataan warga,” tutur Stanis yang juga legislator DPRD Kota Jayapura.

Ketua Bidang Organisasi IKF Provinsi Papua, Yabes Nenobais juga memberikan sambutan mewakili Ketua Umum IKF Papua, H. Soleman Hamzah.

Ketua Pembina IKF Kota Jayapura, Benhur Tommi Mano, singkat berpesan agar IKF tetap menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan.

Syukur Natal ini juga diisi oleh grup kasidah dari mahasiswa asal Tungku Alor yang menempuh pendidikan di STAIN Jayapura. Acara berakhir dengan tertib sekitar pukul 23.00 Wit. Ribuan warga larut dalam bahagia dengan berdansa dan menarikan tarian khas NTT. Bahkan para tamu dan undangan turut menari dan bernyanyi bersama. (Frida Adriana)

Facebook Comments Box