dr. Andreas Sofiandi, Ketua Himpunan Bersatu Teguh (HBT) saat melayani dua pasien katarak di RSUD Mulia.

JAYAPURA (PB.COM)Kabut putih turun berarak. Beberapa di antaranya terselip di antara rimbunnya hutan pegunungan Puncak Jaya, Papua Tengah.

Hari itu, Rabu, 1 Februari 2023, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Letjen TNI Purn Dr HC Doni Monardo, menghadiri sekaligus menutup kegiatan Bakti Sosial “Kitorang Melihat Terang”.

Agenda itu disebutnya sebagai kolaborasi tanpa batas. “Tidak hanya kolaborasi pentahelix, tapi multihelix. Banyak pihak yang mendukung dan terlibat,” ujar Doni.

Tuan rumah Penjabat Bupati Puncak Jaya, Tumiran, S.Sos,M.AP didampingi istri, Ny Manikem Tumiran, menyambut para tamu dengan hangat. Doni Monardo bersama jajaran PPAD yang terlibat dalam kepanitiaan Baksos.

Hadir pula Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (Akmil 1991), Dandim 1714/Puncak Jaya, Letkol Inf Denny Salurerung, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia), Himpunan Bersatu Teguh (HBT), dan lain-lain.

Menu khas ubi dan pisang Puncak Jaya, aneka sayur, ikan dan papeda terhidang. Bupati Tumiran menyampaikan terima kasih atas baksos “Kitorang Melihat Terang”. Baksos ini disebutnya sangat menyenangkan masyarakat Puncak Jaya. Data BPS menyebutkan, Puncak Jaya termasuk satu di antara 62 daerah tertinggal di Indonesia.

Selain menggelar operasi katarak, juga dilakukan pembagian tak kurang dari 3.000 paket sembako, selimut, peralatan olahraga (bola kaki, bola voli, dan sarung tinju), dan bantuan Sekolah Minggu Jemaat Antiokhia Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) Distrik Mulia.

Permintaan Wabup Deinas

Doni meluncurkan kisah di balik terselenggaranya Baksos “Kitorang Melihat Terang”. Ini bermula dari pertemuannya dengan Mantan Wakil Bupati lama, Deinas Geley di Jakarta sekitar pertengahan 2022. Ia menyampaikan berbagai kendala pembangunan serta kondisi masyarakat Puncak Jaya. “Di antaranya banyak rakyatnya menderita katarak,” kata Doni.

Seketika ia teringat sahabatnya, dr. Andreas Sofiandi, Ketua Himpunan Bersatu Teguh (HBT). Selama menjabat Kepala BNPB, 2019-2021, hampir di mana pun terjadi bencana, ia pasti ketemu Andreas bersama relawan kesehatan.

“Orangnya sangat dermawan dan memiliki kepedulian sosial yang sangat tinggi,” puji Doni.

Doni pun menghubungi Andreas. Bertemulah mereka bertiga: Doni, Deinas Geley, dan Andreas Sofiandi. Saat itu juga disepakati baksos operasi katarak, Agustus 2022.

Maraknya katarak di Puncak Jaya dan daerah lain di Papua, utamanya di Lembah Baliem, disinyalir karena asap dapur yang terletak di honai, rumah tradisional mereka. Seringnya mata terkena asap saat mereka memasak, mengakibatkan iritasi dan berujung katarak.

Alhasil, baksos operasi katarak pun disambut antusias masyarakat. Operasi yang dilakukan tim dokter mata Perdami sangat professional, dan menggunakan obat-obatan serta peralatan yang mutakhir. Tercatat, 246 penderita katarak Puncak Jaya berhasil dioperasi, dan mereka bisa kembali melihat terangnya dunia. “Kitorang Melihat Terang”, menjadi tagline yang sangat pas.

Kolaborasi Tanpa Batas

Pada baksos “Kitorang Melihat Terang”, Doni tak ingin hanya operasi katarak. Harus lebih dari itu. Doni menghubungi Dr. Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA yang menjabat Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan, Sekretariat Wakil Presiden RI.

“Pak Velix Wanggai menyambut positif, bahkan mengambil alih pertemuan berikutnya. Semua pihak yang terkait pun diundang rapat di Kantor Setwapres. Hadir dari Mabes TNI, TNI-AD, TNI-AU, TNI-AL, Polri, Ditjen Pajak, dan unsur-unsur lain,” papar Doni.

Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) ikut bergabung. Dukungan penuh juga disampaikan Ketua Umum Perdami, Prof dr Budu, PhD, SpM (K), MMed Ed. Tak kurang dari 3.000 dokter spesialis mata anggota Perdami berharap kerjasama seperti ini bisa dilanjutkan.

Sedangkan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengaku mendapat banyak ilmu baru dari dua hari mendampingi kunjungan Doni Monardo. Saleh menyaksikan langsung mata-mata yang kembali berbinar setelah lepas dari pekatnya katarak. Di RSUD Puncak Jaya, ia menyaksikan ibu-ibu memeluk para dokter sebagai ungkapan terima kasih karena telah membuatnya kembali melihat terangnya dunia.

Sebelum berpamitan, Penjabat Bupati Puncak Jaya, Tumiran memberikan kopi sebagai “oleh-oleh” khas Puncak Jaya. (Roso Daras/Tim Majalah Pujaker)

Facebook Comments Box