Bupati Spei Yan Bidana saat obrol santai dengan salah seorang anak muda Pegubin di Wamena, awal Februari 2023 lalu.

 

JAYAPURA (PB.COM)—Budaya konsumerisme, malas bekerja, hidup boros, konsumtif, dan lemahnya manajemen keuangan menjadi salah satu problem utama kemandirian ekonomi masyarakat.

Tak dapat disangkal, budaya negatif ini sangat mudah dijumpai dalam kehidupan masyarakat Papua, terutama kalangan muda di era milenial ini. Termasuk, kaum muda di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Hal ini mendapat sorotan dan perhatian serius sang pemimpinnya, Bupati Spei Yan Bidana, ST,M.Si.

“Budaya terima hari ini, habis hari ini tidak pikir bagaimana hari esok, ini harus kita ubah. Kalau kita mau maju, mulai sekarang anak-anak muda harus berpikir bagaimana kelola uang yang dia punya untuk menghasilkan sesuatu. Kalau pun itu tidak bisa, setidak-tidaknya jangan hidup boros dan foya-foya,” ujar Bupati Spei pada 7 Februari 2023 dalam sebuah obrolan dengan papuabangkit.com di Wamena.

Menurut Spei, budaya hidup nenek moyang masyarakat Okmemin dan Ok mewariskan tradisi mulia sebagai petani dan pekerja keras untuk bisa makan dan bertahan hidup. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, generasi baru yang tumbuh justru telah hilang semangat kerja dan struggle for life itu, terutama sejak era Otonomi Khusus.

“Yang ada malah suka minta-minta bantuan ke pemerintah, ke bupati, ke kepala dinas. Di sisi kemanusiaan kita prihatin, tapi di sisi lain mental seperti ini menjadi ancaman kemandirian ekonomi kelak. Apalagi pejabat juga tidak sembarang kasih keluar uang negara,” tuturnya.

Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini juga membandingkan di masa dirinya dan generasi Pegunungan Bintang seangkatannya, mereka benar-benar kuliah tanpa banyak bantuan pemerintah. Lebih banyak mengandalkan uang kiriman orang tua yang tak seberapa. Berbagai upaya dilakukan untuk penuhi kebutuhan hidup, terutama kerja apa saja di kota studi.

“Seharusnya para mahasiswa Pegunungan Bintang sekarang bersyukur, ada banyak bantuan yang mereka terima sekarang. Dana bantuan terlambat sedikit saja sudah teriak di media. Sistem pengelolaan keuangan negara, tidak seperti uang pribadi, begitu butuh bisa kita ambil. Uang negara ada mekanisme tata kelolanya,” tegas mantan Kepala Bappeda Pegubin ini.

Bupati Spei berharap, dengan adanya komitmen Pemda Pegunungan Bintang untuk meningkatkan SDM melalui pendidikan, out put yang dihasilkan ke depan bisa menjadi manusia yang unggul dan mandiri.

“Kita boleh sekolah tinggi, jabatan tinggi, gaji tinggi, tapi kalau kita tidak kelola keuangan pribadi atau keluarga kita, kita tak akan maju,” tutupnya. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box