Penjabat Bupati Tolikara Marthen Kogoya, SH.,M.AP bersama Kepala BPJN Wamena Dr. Ir. Zepnat Kambu, ST,MT

 

JAYAPURA (PB.COM)Pemerintah Kabupaten Tolikara dalam waktu dekat akan menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meminta perubahan nama ruas jalan Usilimo di Puncak Mega, Tolikara menjadi Kubu Belela.

Hal itu disampaikan Penjabat Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH.,M.AP usai rapat koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur jalan bersama Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Dr. Ir. Zepnat Kambu, ST.MT di Hotel Horison Padang Bulan, Abepura, Rabu, 22 Februari 2023.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala BPJN Wamena Zepnat Kambu mengatakan, plang bertulisan Usilimo–Karubaga di Puncak Mega merupakan nama ruas jalan. Jika ada permintaan agar nama tersebut diganti sesuai nilai budaya atau kearifan lokal setempat, maka Pemkab Tolikara bisa menyurati Kementerian PUPR.

Penjabat  Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH.,M.AP saat diwawancara di Jayapura, Rabu, 22 Februari 2023.

 

“Jadi seperti yang disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena, pak Zepnat Kambu, dalam waktu dekat kami Pemerintah Kabupaten Tolikara akan menyurati Kementerian PUPR untuk meminta agar mengubah nama Usilimo di Puncak Mega menjadi Kubu Belela,” ujar Pj Bupati Marthen Kogoya kepada media.

Pj Bupati Marthen Kogoya menjelaskan, nama Kubu Belela merupakan nama sebenarnya dari puncak yang saat ini lebih dikenal dengan nama Puncak Mega. Sedangkan, nama Puncak Mega sendiri mulai ada sejak tahun 2001.

“Pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarno Putri mulai menjabat sebagai Presiden RI tahun 2001, di saat yang sama pengerjaan jalan aspal trans Wamena–Karubaga pas sampai di puncak Kubu Belela. Jadi sejak saat itu orang mulai menyebut nama tempat itu dengan nama Puncak Mega,” tutur Pj Bupati Marthen Kogoya.

Bappeda Apresiasi dan Dukung

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara, Imanuel Gurik, SE.,M.Ec.Dev ketika dihubungi memberikan apresiasi kepada Pj Bupati Marthen Kogoya yang telah memberikan titik terang terkait nama Usilimo di Puncak Mega yang menjadi polemik dalam beberapa waktu terakhir.

“Masyarakat Tolikara tidak tahu nama Usilimo sehingga mereka bertanya-tanya, kenapa nama itu ada di Puncak Mega, kalau bisa diganti sesuai apa yang disampaikan pak Pj Bupati yakni Kubu Belela. Sepanjang urat gunung mulai dari Poga sampai Karubaga itu nama Kubu Belela. Jadi teman-teman dari Balai harus mengubah itu (Usilimo) sesuai nama yang sebenarnya,” ucap Imanuel Gurik.

Imanuel Gurik berharap agar penamaan jalan atau tempat harus mempertahankan kearifan lokal sehingga tidak menghilangkan ciri khas daerah setempat. Jika menggunakan nama yang tidak sesuai maka tidak heran akan menimbulkan perdebatan dan bahkan masyarakat berniat untuk merusaknya.

“Penamaan itu harus sesuai dengan kultur, adat, budaya, suku dan bahasa setempat. Jadi harus sesuai nama asli sehingga masyarakat bisa menjaga tulisan dan tempat itu. Nama Kubu Belela menyatu dengan alam dan masyarakat kalau Usilimo itu cocoknya pasang di Wamena,” tandas Gurik.

Imanuel Gurik juga meminta kepada masyarakat agar menghormati upaya yang dilakukan Pj Bupati Tolikara saat ini yakni menyurati Kementerian PUPR untuk mengubah nama Usilimo menjadi Kubu Belela. Tidak dibenarkan jika masyarakat langsung membongkar tulisan Usilimo di Puncak Mega.

“Daerah kita mulai berkembang, saya minta masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan, terutama merusak bangunan yang sudah ada. Masyarakat diimbau untuk menghargai upaya Pj Bupati saat ini untuk menyurati Kementerian PUPR,” tegasnya.

Guna menjaga kebersihan dan keindahan alam di sekitar Puncak Mega, Imanuel Gurik meminta kepada setiap masyarakat yang melintas atau singgah di puncak tersebut, tidak membuang sampah.

“Puncak Mega sangat indah. Ada tulisan besar yang bagus sekali di puncak gunung dengan hutan yang masih asli, sangat cocok untuk foto atau selfie. Kita semua perlu menjaga, tidak boleh buang sampah sembarangan. Kami akan meminta dinas terkait untuk membuat tulisan larangan membuang sampah di tempat itu,” pungkasnya. (Gusty Masan Raya)

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box