Penjabat Bupati Tolikara Marthen Kogoya, SH,M.AP sedang menanam pohon disaksikan Kapolres Tolikara AKBP Ahmad Fauzan dan Pabung Kodim Jayawijaya Mayor Inf Edy Ponco Wibowo di Karubaga, 5 Juni 2023.

JAYAPURA (PB.COM)-Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2023, Pemerintah Kabupaten Tolikara Bersama berbagai Komunitas Peduli Lingkungan Hidup menggelar sejumlah aksi penting bagi penyelamatan hutan dan lingkungan hidup.

Salah satunya ialah penanaman bibit pohon yang dipimpin langsung Penjabat Bupati Tolikara Marthen Kogoya,SH,M.AP didampingi Kapolres Tolikara AKBP Ahmad Fauzan, Pabung Kodim Jayawijaya Mayor Inf Edy Ponco Wibowo, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Steven Gurik, S.Sos yang dipusatkan di Lapangan Merah Putih Karubaga, Senin, 5 Juni 2023.

Dalam arahannya, Penjabat Bupati Marthen Kogoya mengajak warga Tolikara bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah menganugerahkan hutan yang sangat luas dan lebat sehingga berkontrubusi bagi paru-paru Indonesia dan dunia.

“Saya memberikan penghargaan tinggi kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tolikara bersama para staf yang telah menyiapkan bibit pohon sehingga kami bisa menanam hari ini,” ujar Marthen Kogoya.

Menurut Marthen, pada momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, semua warga Tolikara harus membiasakan diri untuk menanam pohon di lingkungan masing-masing demi menjaga Kota Karubaga tetap lestari.

“Jika satu orang menanam satu pohon, apalagi ribuan Aparat Sipil Negara, tentu Kota Karubaga dan sekitarnya sudah hijau. Saya pikir tanggungjawab kita bersama untuk menjaga lingkungan hidup di tempat tinggal kita masing-masing, di lingkungan kantor tempat kita bekerja, dan juga tetap menjaga hutan kita,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tolikara Steven Gurik,S.Sos mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai macam bibit pohon yang cocok untuk ditanam di seluruh Tolikara. Di antaranya, bibit pohon bambu, kasuari, buah merah, alpukat, dan aneka bibit pohon lainnya.

“Mayoritas beberapa bibit pohon kami siapkan dari lokal, kecuali bibit pohon bambu didatangkan dari luar,” ujar Steven.

Menurutnya, tanah di Tolikara sangat labil karena berair dengan tingkat kemiringan yang tinggi sehingga mudah bergeser dan longsor. Apalagi curah hujan di Tolikara sangat tinggi. Oleh karena itu, bibit pohon yang disiapkan untuk ditanam itu selain pohon yang berakar menyebar tetapi juga pohon yang berakar tunggal ke dalam sehingga bisa menahan longsor.

“Kami akan menyebar masuk ke pekarangan warga di Kota Karubaga dan sekitarnya. Jadi kami imbau warga untuk tidak melarang ketika kami mendatangi pekarangan warga untuk menanam bibit pohon,” pinta Steven. (Diskominfo Tolikara/GMR)

Facebook Comments Box