JAYAPURA (PB.COM)—Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Spei Yan Bidana, ST,M,Si meresmikan Asrama Putri Pegunungan Bintang di Merauke, Provinsi Papua Selatan, Rabu, 13 September 2023.
Peresemian ditandai dengan pengguntingan pita dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan dan mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan Drs. Aloysius Jopeng. Hadir pula Plt. Sekretaris Daerah Pegubin Jeni Linthin, SH,M,Si dan Asisten I Setda Nico Uropmabin, S.IP,M.Si beserta sejumlah kepala OPD Pegubin.
“Dengan memanjatkan nama Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menggunting pita ini untuk meresmikan asrama ini sebagai tempat tinggal dan belajar,” kata Bupati Spei Bidana sebelum mengggunting pita disambut tepuk tangan meriah mahasiswa-mahasiswi dan undangan yang hadir.
Bupati dan sejumlah pejabat kemudian meninjau ruangan asrama sambil dilakukan pemberkatan oleh Pastor Paroki St. Theresia Buti, Pius Oematan, Pr.
Bupati Spei Yan Bidana dalam sambutannya mengatakan, pemerintahannya dengan visi cerdas sangat memperhatikan sektor pendidikan untuk mengatasi sejumlah persoalan, terutama masalah kekurangan guru. Selain, sektor kesehatan di urutan kedua sebagai program prioritas.
“Orang harus cerdas dan sehat dulu barulah menciptakan ekonomi, barulah kita tata ruang dan kebudayaan untuk lestarikan bahasa, tari-tarian dan sebagainya. Saya dilantik 3 Maret 2021, jadi visi pembangunan praktisnya baru berjalan dua tahun belakangan yaitu 2022 dan 2023,” tutur Spei.
Ia mengatakan, selain fokus membangun fisik sekolah dari SD, SMP, hingga SMA/SMK, Pemda Pegubin juga sedang memberikan bantuan pendidikan kepada sekitar 3.500-an mahasiswa dan pelajar yang sedang menjalani studi di seluruh Indonesia hingga luar negeri, termasuk di Merauke ini.
Maju dan Jangan Minder
Menurut Bupati Spei, salah satu masalah utama pendidikan di Pegubin adalah kekurangan tenaga guru pendidikan dasar dan perawat. Oleh karena itu, sejak 2021 pihaknya sudah mengirim 200 calon guru dan perawat ke UKSW Salatiga.
“Guru 100, perawat 100 dan hari ini mereka tidak hanya berprestasi di akademik, tetapi juga di bidang lain. Ada yang jadi Ketua Organisasi Katolik, ada yang jadi atlet Taekwondo, juga ikuti Program Summer School di Asia University, Taiwan. Artinya, potensi dan kualitas kita anak-anak Pegunungan Bingang juga tidak kalah dengan daerah lain jika diberi kesempatan dan mau serius belajar,” tegas Bupati Spei.
Oleh karena itu, pada kesempatan itu, Bupati Spei Bidana meminta kepada para mahasiswa dan pelajar di Merauke untuk benar-benar memanfaatkan Asrama Putri sebagai penunjang studinya, sambil tetap bersosialisasi, berorganisasi dan mengembangkan potensi diri.
“Karena hanya pendidikan yang menjadi pintu untuk kita keluar menaklukkan dunia. Hari ini Papua sudah dibagi dalam 6 provinsi. Kalian-kalian inilah generasi yang akan bekerja mengisi pembangunan. Saya minta, bangun komunikasi, pergaulan dan berorganisasi. Karena kita orang Pegunungan Bintang ini punya kemampuan tapi kita orang minder. Beda dengan teman kita di Lani, Dani, Mee, dan Muyu. Itu mereka maju karena modal percaya diri tinggi,” ucap politisi PDI Perjuangan ini.
Ketua Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tengah Diniki Wandik menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Pegunungan Bintang yang sudah membangun Asrama Putri di Merauke sebagai sarana penunjang studi mahasiswa dan pelajar.
“Saya sangat apresiasi, saya juga alumni dari KPG Merauke jadi saya tahu bagaimana pengalaman hidup di asrama. Pesan saya, mohon dijaga ketertibannya, jaga asrama dengan baik, dan fokus belajar,” kata Diniki.
Dibangun Dua Tahun
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pegunungan Bintang, Yance Tapyor, ST,M.AP mengatakan, Asrama Putri yang di Merauke dibangun selama dua tahun yakni 2021-2022 dengan menelan anggaran sekitar Rp2 miliar.
“Kapasitasnya menampung sekitar 35-an mahasiswa dan pelajar. Sementara Asrama Putra sudah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya, tinggal kami penuhi kekurangan seperti dapur, kamar mandi, perbaikan atap, dan air dimanai tahun 2024 kami rehab total,” kata Yance Tapyor.
Menurut Yance, para mahasiswa Pegubin kebanyakan berkuliah di Universitas Musamus dan KPG Merauke serta sejumlah pelajar SMA/SMK. Totalnya sekitar 100 orang.
“Tadi saya sudah pesan ke ade-ade bahwa pemerintah daerah hanya bisa membangun fasilitas penunjang seperti ini. Tapi utamanya adalah mahasiswa atau pelajar yang menentukan sukses tidaknya diri mereka. Karena itu harus belajar yang tekun supaya cepat selesai dan pulang kerja membangun Pegunungan Bintang. Harus bersyukur, kami dulu tidak ada asrama, sekarang pemerintah sekarang sudah bagu karena banyak perhatian fasilitas asrama,” tuturnya.
Selain asrama Merauke, tahun 2024, PUPR Pegubin juga akan siap membangun kembali Asrama Putri di Buper Waena yang selama ini mangkrak. Sebab fasilitas ini sangat dibutuhkan para mahasiswi sebagai tempat tinggal.
“Kita akan hitung kembali, review dokumen, opname kembali pekerjaan itu lalu bangun kembali. Karena bangunannya sudah lama mangkrak dari lima tahun lalu,” tegasnya. (Gusty Masan Raya)