KOBAKMA (PB.COM)—Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah menargetkan penurunan angka stunting di akhir tahun 2023 sebesar satu persen.
Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Manogar Sirait dalam kegiatan rembuk stunting yang digelar di Aula Dinas Kesehatan, Senin, 13 Oktober 2023.
Menurut Penjabat Bupati, penanganan dan penurunan stunting diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat. Untuk itu, sesuai kesepakatan bersama dalam rembuk stunting telah disiapkan langkah-langkah tepat untuk dilaksanakan.
Penjabat Bupati meminta, Bappeda untuk mengkoordinasikan dengan semua OPD yang terlibat dalam penanganan stunting, sebab masalah stunting tidak bisa diselesaikan satu OPD saja, namun melibatkan semua OPD sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2021.
“Kepada Bappeda dan semua OPD yang lain, saya minta serius dan bertanggungjawab,apa yang disepakati, ini menjadi tanggungjawab moral kita kepada masyarakat Mamberamo Tengah dan Tuhan sesuai dengan keyakinan kita masing-masing,” ujarnya.
Untuk tahun 2024 mendatang, Pemerintah Kabupaten menargetkan peningkatan penurunan stunting dibanding tahun 2003 yakni di angka dua persen.
Menurut Manogar, salah satu upayakan yang dilakukan untuk penanganan stunting pada tahun 2024 adalah dengan melibatkan semua pimpinan OPD untuk menjadi orang tua asuh.
“Semua pimpinan OPD menjadi orang tua asuh, disepakati per bulan setiap OPD menyiapkan dua rak telor untuk dibagikan kepada masyarakat yang terkena stunting,” ucapnya.
Pemberian telur satu rak dimaksudkan untuk meningkatkan gizi keluarga, selain menu lain yang dikonsumsi. Menurut Penjabat Bupati, program ini merupakan salah gebrakan dalan pengentasan masalah stunting di Kabupaten Mamberamo Tengah, selain program-program yang dibuat OPD-OPD teknis.
Sementara itu Kepala Bappeda Piet Maniagasi mengatakan, kegiatan rembuk stunting melibatkan lintas sektor dalam penanganan stunting di daerah. “Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan dari delapan aksi yang dilakukan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kegiatan rembuk stunting ini untuk memantapkan dan mengkoordinasikan kembali, apa yang sudah diprogramkan untuk dilakukan dalam satu setengan bulan kedepan ini.
Saat ini, pemerintah daerah melalui Pokja penanganan stunting, sudah melakukan koordinasi lintas sektor untuk mengidentifikasi seluruh kegiatan dan sub kegiatan pada masing-masing OPD yang diarahkan ke lokus-lokus yang sudah teridentifikasi menjada sasaran pelayanan penanganan stunting.
“Informasi tentang lokus itu merupakan analisa situais yang kita dapat dari OPD teknis yakni dinas kesehatan, untuk menbuat aksi tindakan pada lokus-lokus tersebut,” katanya.
Untuk itu, dia optimis pada akhir tahun ini, target penurunan angka stunting sebesar satu persen dapat terwujud.
”Harus ada komitmen dan kerja keras dari semua OPD yang terlibat, sehingga apa yang ditargetkan dapat direalisasikan. Saya yakin kita bisa,” imbuhnya.
Kegiatan rembuk stunting sendiri diikuti, Bappeda, dinas kesehatan, dinas pendidikan, dinas pemberdayaan perempuan dan anak,dinas sosial, dinas pertanian, dinas perikanan,dinas perindakop, dinas perumahan dan kementerian agama. (Reis Masella/Humas Pemkab Mamteng)