OKSIBIL (PB.COM)—Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-135, Pemerintah Daerah Pegunungan Bintang (Pegubin) melalui Dinas Pendidikan, jajaran Forkopimda dan sejumlah sekolah mulai dari Tingkat SD, SMP dan SMA di Kota Oksibil menggelar upacara apel bendera di halaman SD YPPK St. Vinsensius Mabilabol, Kamis, 2 Mei 2024.
Upacara Hardiknas ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Pegubin, Jeni Linthin, SH,M.Si sebagai Inspektur Upacara dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pegubin Ap Octoviaen Geraldus Bidana, S.Pd,MPA, Wakapolres Kompol Micha Toding, dan Pabung Oksibil 1715/Yahukimo Kapten Inf. Supriyadi.
Hadir juga Wadan sektor Satgas Damai Cartenz Polri M.K Lating, Danpos Mandala IV Oksibil Lettu Rival, Asisten II Setda Pegubin Laode Jalali, Asisten III Setda Harles Sihombong dan sejumlah pimpinan OPD.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim dalam pidatonya yang dibacakan oleh Sekda Jeni Linthin mengatakan, perjuangan dirinya untuk mentransformasi sebuah sistem pendidikan yang sangat besar di Indonesia melalui gerakan Merdeka Belajar tidaklah mudah. Dan ini bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
“Kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan pendidikan Indonesia. Lima Tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,” kata Mas Menteri, panggilan gaul untuk Menteri Nadiem Makarim.
“Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak,kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi Covid-19. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberikan untuk mengakselerasi perusahaan.Dengan bergotong royong,kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat,” tambahnya.
Menurut Nadiem, lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas emimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun selama lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.
“Kita suda berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pendidikan saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Namun ini bukan titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh harapan saya titipkan Merdeka Belajar kepada anda semua para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia untuk melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional, mari terus bergotong royong menyemarakan dan melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar,” tutupnya. (Aquino Ningdana/GMR)