Umat Katolik Stasi St. Petrus Ugida, Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani, Dekenat Kamapi, Keuskupan Timika saat merayakan ekaristi pada HUT ke-14, Sabtu, 29 Juni 2024.

NABIRE (PB.COM)Gereja Stasi St. Petrus Ugida, Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani, Dekenat Kamapi, Keuskupan Timika, Sabtu, 29 Juni 2024. merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14.

Ratusan umat Katolik yang ada di Kampung Ugida, Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah ini, pada Sabtu subuh hadir memadati gereja untuk mengikuti perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani P. Ignatius Prasetya Handaya Wicaksana, Pr.

Usia perayaan ekaristi, acara dilanjutkan dengan pemotongan kue dipimpin oleh salah seorang aktivis gereja, Kristianus Butu, S.Pd. Kue ulang tahun itu kemudian diberkati dan dipotong oleh Pastor Pras dan diberikan kepada tiga katekis yang berjasa di stasi itu yakni Agustinus Butu, Yohakim Dogomo, dan Melianus Butu.

Usai itu, acara dilakukan dengan perayaan syukuran bakar batu bersama seluruh umat di halaman gereja. Tujuh ekor babi dan hasil bumi sudah dimasak sejak subuh oleh umat sebagai bentuk ucapan syukur sesuai tradisi suku Mee.

Pastor Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani P. Ignatius Prasetya Handaya Wicaksana, Pr.

Pada kesempatan itu, Pastor Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani P. Ignatius Prasetya Handaya Wicaksana, Pr menyampaikan terima kasih atas partisipasi, semangat iman, rasa persatuan dan kekompakkan yang ditunjukkan umat Katolik di Stasi Ugida.

“Puji Tuhan, bersamaan dengan Pesta Santo Petrus dan Paulus hari ini, kami rayakan HUT ke-14 Gereja Stasi St. Petrus Ugida. Harapan saya, semoga dengan bertambahnya usia ini, umat Katolik Stasi Ugida meneladani Santo Petrus dengan tetap semangat menghadapi tantangan hidup menggereja dan berani menerima tanggung jawab dengan baik dalam pelayanan ke depan,” ujar Pastor Frans.

Katekis sekaligus Guru Agama Katolik Stasi Ugida, Agustinus Butu.

Katekis sekaligus Guru Agama Katolik Stasi Ugida, Agustinus Butu menuturkan, umat Katolik di Ugida sejak tahun 1958 telah menerima iman dan baptisan Katolik. Artinya, sudah 66 tahun lamanya iman Katolik di wilayah Mapiha ini tumbuh dan berkembang di Ugida.

“Tetapi secara struktur, Ugida baru dibentuk menjadi stasi dengan nama Stasi St. Petrus  pada tahun 2010 lalu dan gereja pun dibangun setengah permanen. Jadi harapan kami, ke depan pun terus bertumbuh dan berkembang, persatuan dan kesatuan antarumat dalam kehidupan menggereja,” tutur Agustinus.

Umat sedang menyiapkan acara bakar batu sebagai bentuk ucapan syukur.

Sementara itu, salah satu aktivis muda Gereja Katolik St Petrus Ugida Yohanes Butu, S.Sos mengajak umat Katolik setempat, khususnya Orang Muda Katolik (OM) untuk mengambil peran dan meniru teladan Santo Petrus yang berani dan penuh tanggung jawab memegang Kunci Kerajaan Surga dari Yesus Kritus.

“Saya berpesan khusus kepada anak muda atau OMK, dimana-mana nasib iman dan Gereja Katolik sekarang ada di tangan kaum muda. Oleh karena itu, semoga anak muda di Stasi Ugida juga bisa terlibat aktif, belajar dari para katektis atau pewarta terdahulu untuk mau terlibat dalam kegiatan pelayanan iman. Tidak hanya urus hal duniawi semata,” tegas Yohanes. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box