KNPI Papua dan Kelompok Cipayung menggelar jumpa pers di 58 Hauzz Resto & Convention Abepura, Senin (2/9/2024).

JAYAPURA (PB.COM) – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua dan Kelompok Cipayung peduli terhadap demokrasi yang sedang berkembang di Tanah Papua. Organisasi pemuda ini mengimbau masyarakat untuk berhenti memainkan isu SARA, terutama menjelang Pilkada Serentak di Papua 27 November 2024 mendatang.

Hal ini dikemukakan Ketua KNPI Papua Benyamin Gurik, ketika menggelar jumpa pers di 58 Hauzz Resto & Convention Abepura, Senin (2/9/2024).

Turut hadir di antaranya Ketua Badko HMI Papua dan Papua Barat Charry Lagefa,  Ketua PKC PMII Papua Mahfudz, Ketua DPD GMNI di Tanah Papua Raymond Yekwan,  Ketua GMKI Cabang Jayapura Lalius Kobak,  Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren – Dewan Adat Sarmi Billy F. Kreeuw,  Sekretaris KNPI Kota Jayapura, Jack Wally dan Bendahara KNPI Kabupaten Mamberamo Raya Max Woisiri.

Gurik mengatakan, mencermati dinamika demokrasi di Papua, ia ingin menanggapi isu kedaerahan, terutama isu yang bisa memecah belah orang Papua. Ia menyayangkan kelompok-kelompok yang menghembuskan isu-isu agama untuk kepentingan politik tertentu. “Kami ingin menyoroti isu keagamaan atau politik identitas yang digaungkan kelompok-kelompok tertentu, dalam rangka kepentingan politik mereka,” tegas Gurik.

Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren – Dewan Adat Sarmi, Billy F. Kreeuw menambahkan, ia melihat perkembangan politik terutama dalam Pilkada Papua 2024 yang bergulir saat ini. “Saya sebagai pemuda merasa perlu ikut berperan penting dalam mengarahkan pesta demokrasi ke depan, agar pesta demokrasi di Tanah Papua ini dapat berjalan dengan aman hingga pencoblosan,” katanya.

Kreeuw berharap, pesta demokrasi Pilkada Serentak ini tak terjadi perbedaan agama, suku, ras dan antargolongan, sehingga Pilkada Papua dapat berjalan dengan baik.

Sementara itu, Ketua PKC PMII Papua Mahfudz  dari Kelompok Cipayung menegaskan bahwa politik identitas membahayakan untuk keberlangsungan dan kedamaian di Tanah Papua. “Tidak boleh menghembuskan isu-isu SARA,” tegasnya singkat.

Hal senada dikemukakan Ketua DPD GMNI di Tanah Papua Raymond Yekwan. Ia mengajak semua pihak menjaga keutuhan bersama di Papua selama masa Pilkada. “Siapapun yang menjadi gubernur dan wakil gubernur akan membawa Papua ke arah yang lebih baik,” imbuh Raymond. (Frida Adriana)

Facebook Comments Box