
BTM saat berpidato dihadapan pendukungnya  JAYAPURA (PB.COM) – Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano akhirnya tiba kembali dan berkumpul bersama keluarga beserta para pendukungnya di Kota Jayapura, usai mengikuti serangkaian sidang dan putusan MK perihal Pilkada Papua.Â
Dihadapan para pendukung dan simpatisan yang memenuhi kediamannya di daerah Kotaraja, distrik Abepura, Rabu (26/02/2025) pagi, BTM membacakan pidato singkat yang berisi semangat, ajakan, penguatan, hingga proses kemenangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang tertunda serta perusahaan dengan Yeremias Bisai yang tidak akan lekang.
Berikut sambutan lengkap BTM.
PIDATO PENJEMPUTAN CALON GUBERNUR PAPUA
Yang terhormat dan
Yang saya hormati para pemimpin gereja, tokoh masyarakat, dan adat,
Yang saya hormati jajaran pimpinan partai pengusung dan pendukung,
Yang saya hormati seluruh simpatisan dan masyarakat yang hadir,
Yang saya kasihi, anak-anak Papua, saudara-saudaraku di tanah Tabi dan Saireri yang saya banggakan.
Syalom, selamat pagi/siang,
salam sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena hari ini saya, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM, dapat kembali ke tanah kelahiran, Kota Jayapura, setelah melalui rangkaian panjang persidangan di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia terkait Pemilihan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Papua.
Saudara-saudaraku sekalian,
Perjuangan kita belum selesai! Hari ini saya berdiri di sini bukan sebagai seorang yang kalah, tetapi sebagai seorang pejuang yang masih tegak berdiri! Kita telah melalui banyak rintangan, dari awal pencalonan hingga kini, tetap saja ada yang berusaha menghambat perjuangan kita. Kita pernah direbut haknya, kita pernah dijegal, tetapi kita tidak pernah menyerah! Dan hari ini, meski kita masih harus menghadapi ujian lain, kemenangan itu sudah di depan mata!
Mahkamah Konstitusi telah memutuskan dua hal yang mendasar. Yang pertama, mereka memutuskan untuk mengganti calon Wakil Gubernur saya, Bapak Yermias Bisay, hanya karena persoalan administrasi yang sepele di mata banyak orang. Ini bukan sekadar pergantian nama, ini adalah upaya menghalangi kebersamaan kita yang telah terjalin kokoh! Namun, ingat baik-baik, perjuangan bukan tentang siapa yang berdampingan dengan saya, tetapi tentang rakyat Papua yang berada di belakang kita!
Yang kedua, Mahkamah memutuskan untuk menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam kurun waktu 180 hari ke depan. Sebuah keputusan yang harus kita terima dengan kepala tegak! Namun, ada satu hal yang harus kita ingat: tidak ada satupun yang menggugat suara kita! Tidak ada yang berani menyentuh angka-angka yang menunjukkan kemenangan kita! Itu artinya, mereka mengakui kekuatan kita! Mereka mengakui bahwa suara rakyat telah berbicara! Yang mereka lakukan hanyalah memperlambat kemenangan kita, tetapi mereka tidak bisa menghentikan takdir yang telah Tuhan tetapkan bagi Papua!
Saudara-saudaraku di tanah Tabi dan Saireri!
Firman Tuhan dalam Yesaya 40:31 mengatakan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Saudara-saudaraku, kita harus memiliki kesabaran dan kekuatan dalam perjuangan ini. Kita bukan hanya berlari untuk menang, tetapi kita sedang terbang tinggi seperti rajawali menuju kemenangan yang telah disediakan Tuhan bagi kita! Jangan biarkan rintangan membuat kita lemah, karena kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam perjalanan ini.
Apakah kalian akan berhenti berjuang hanya karena putusan ini? Tidak!
Apakah kalian akan menyerah ketika kemenangan sudah di depan mata? Tidak! Maka dengarkan baik-baik: 180 hari itu bukan waktu yang lama!
180 hari itu adalah kesempatan kita untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Papua tidak bisa dipermainkan! 180 hari itu adalah waktu bagi kita untuk kembali menguatkan barisan, merapatkan perjuangan, dan memastikan bahwa suara rakyat tetap tegak berdiri di atas kebenaran!
Anak-anak adat Tabi dan Saireri, ini adalah panggilan sejarah! Jangan biarkan perjuangan ini sia-sia! Berdirilah tegap, kobarkan semangat, kita akan menangkan Papua dengan cara yang terhormat dan bermartabat!
Kita adalah pejuang yang tidak mengenal kata menyerah! Sejarah mencatat bahwa anak-anak Papua tidak pernah mundur dalam memperjuangkan hak dan keadilan. Kita bukan bangsa yang mudah diintimidasi! Kita bukan generasi yang gentar menghadapi tantangan! Inilah saatnya kita tunjukkan kepada dunia bahwa Papua berdiri teguh, Papua tidak goyah, Papua siap menang dengan kehormatan!
Bangkitlah, Papua! Kita tidak boleh terpecah belah! Kita harus tetap bersatu dalam tekad dan perjuangan! Musuh terbesar kita bukanlah mereka yang berusaha menghalangi jalan kita, tetapi keraguan dalam diri kita sendiri! Jika kita tetap solid, tetap percaya, dan tetap berpegang teguh pada keyakinan kita, tidak ada satu kekuatan pun yang dapat meruntuhkan semangat kita!
Marilah kita jadikan setiap langkah sebagai bagian dari perjalanan menuju kemenangan! Jangan pernah takut, jangan pernah ragu, karena kita berjalan dalam kebenaran! Kita adalah pejuang yang telah ditempa oleh sejarah, kita adalah penerus yang akan mengukir kemenangan baru untuk Papua!
Saudara-saudaraku sekalian,
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang telah menyelesaikan sengketa ini sesuai proses hukum yang berlaku. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada KPU Provinsi Papua beserta seluruh jajaran yang tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, serta Bawaslu Provinsi Papua yang telah mengawasi seluruh proses ini dengan teliti.
Terima kasih saya sampaikan kepada tim hukum yang telah berjuang keras membela kebenaran, serta kepada seluruh partai pengusung dan pendukung, PDIP dan PKN, yang tetap setia berdiri bersama kami dalam suka dan duka.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada rakyat Papua, masyarakat adat, tokoh bi, pemuda, dan semua simpatisan yang tidak pernah lelah berdoa dan berjuang untuk Papua yang lebih baik.
Perjalanan kita belum selesai, tetapi kemenangan kita sudah di depan mata!
Bersatulah! Berjuanglah! Kita tidak akan mundur, kita akan melangkah maju untuk Papua yang lebih mandiri, lebih bermartabat, dan lebih berdaulat!
Hidup Papua! Hidup Rakyat Papua! Tuhan beserta kita semua!
Terima kasih!