
Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST,M.Si saat melihat bawang merah hasil para petani di Distrik Oklip, Mei 2023 lalu.
OKSIBIL (PB.COM)— Program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto di mata Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin) tak hanya meningkatkan kualitas gizi anak sekolah, tetapi juga mampu membuka peluang ekonomi menjanjikan bagi masyarakat di wilayahnya.
Oleh karena itu, ia meminta jajaran Organisasi Peringkat Daerah (OPD) pada kabinet kerjanya yang baru dilantik, terutama intansi teknis seperti Dinas Pertanian Pegubin agar proaktif mendorong para petani di Bumi Okmin untuk mulai giat berkebun menanam sayuran dan tanaman hortikultura.
“Kita harus menggerakkan masyarakat untuk berkebun menghasilkan sayur dan ubi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Karena program ini butuh bahan makanan lokal. Kita akan susun dokumen RPJM, dan dinas terkait harus rumuskan program ini dengan baik hingga 2030,” kata Bupati Spei Bidana saat melantik puluhan pejabat Eselon III dan Eselon IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pegubin, Senin, 10 Maret 2025 di Aula Kantor Bupati.
Menurut Bupati Spei, pihaknya berencana akan membangun Dapur Umum MBG di Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon. Sebagai uji coba, akan dilakukan pemberian MBG bagi 25 sekolah di delapan distrik yakni Oksibil, lalu ke Iwur, Kalomdol, Oksibil, Okaom, Serambakon, Pepera, dan Okbape. Dimana setiap hari ada 7.000-8.000 ribu MBG yang disediakan bagi anak sekolah dari tingkat sekolah PAUD hingga SMA/SMK., dan Okbape.
“Kalau tiap hari 7-8 ribu makanan yang harus kita siapkan, berapa kebutuhan boneng (ubi), ikan, daging, dan sayur-sayuran. Para petani harus memanfaatkan peluang ini untuk menjual hasilnya guna mendukung Makan Bergizi Gratis ini,” tutur mantan Kepala Bappeda Pegubin ini.
Pada kesempatan itu, Bupati Spei dalam sambutannya juga mendorong OPD agar memberi ruang bagi masyarakat untuk lebih kreatif, terutama Dinas Pendidikan, PTSP, dan Dinas Kesehatan.
“Kita wajib lestarikan budaya sebagai bagian aktualisasi diri kita melalui tarian dan lagu daerah. Selain itu juga menjaga kelestarian tata ruang dengan tetap menjaga hutan konservasi di Pegununngan Bintang,” urainya.
Warning lain diarahkan Spei Bidana kepada para kepada sekolah dan kepala Puskesmas untuk memanfaatkan Dana BOS dan Dana BOK secara efektif dan transparan. Bukannya menggunakan sesuka hati dan menganggapnya sebagai dana pribadi seperti yang kerap terjadi selama ini.
“Dan saya mau sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa bupati bukan penjaring aspirasi. Semua aspirasi silahkan disampaikan lewat DPRD, lalu diteruskan kepada kami sebagai pemerintah daerah. Beri saya ruang bebas untuk berpikir dan berkreasi memajukan Kabupaten Pegunungan Bintang ini,” tegas Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Berprestasi Tahun 2023 bidang Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar ini. (Aquino Ningdana/Gusty Masan Raya)