
Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST.M.Si didampingi Wakil Bupati Arnold Nam, S.AP resmi membuka kegiatan rapat membahas RPJMD Pegubin Aula Bappeda Pegubin, Oksibil, Selasa, 11 Maret 2025.
OKSIBIL (PB.COM)—Tinggal beberapa pekan lagi, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan genap berusia 23 tahun, tepatnya pada 12 April 2025. Ibarat manusia, di usia ini Pegubin sudah mulai beranjak dewasa dan mandiri. Namun kondisi geografis yang menantang membuat kabupaten ini belum mandiri dari berbagai bidang, terutama ekonomi.
Kondisi ini membuat Bupati Pegubin Spei Yan Bidana, ST,M.Si dan Wakil Bupati Arnold Nam, S.AP di masa pemerintahan periode kedua mendorong semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang ekonomi untuk kreatif dan inovatif menciptakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan Ekonomi Rakyat (Ekora).
“Sudah usia 23 tahun ini tapi Pegunungan Bintang belum ada perkembangan. Semua kepala OPD dituntut untuk berpikir kreatif dan jiwa membangun. OPD yang berurusan dengan ekonomi harus mulai berpikir supaya ada pendapatan daerah dan menggerakan ekonomi kerakyatan. Dinas Pendapatan Daerah selama ini kerja apakah? Saya harap dari perpajakan, listrik, air bersih dan lainya segera ditertibkan agat kita ada PAD,” kata Bupati Spei Bidana saat memberi arahan pada rapat penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pegubin 2025-2030 di Aula Bappeda Pegubin, Oksibil, Selasa, 11 Maret 2025.
Menurut Spei, PAD Pegubin juga bisa muncul dari penjualan produk olahan hasil bumi seperti Kopi Okmekmin yang sudah dimulai Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Laban Howay, S.Sos,MM.
“Produk-produk kita yang sudah unggul sperti Kopi Okmekmin, bagaimana peraturannya dibuat kita buat supaya seluruh toko dan kios Oksibil diwajibkan menjual produk kita ini. Kemudian, sedikit tim akademisi akan membawa sampel air bersih, ubi, buah merah, dan sayur untuk tes di laboratorium nasional di Jakarta. Setelah tim balik, kita akan melakukan uji coba dari beberapa hasil produksi ini, supaya bagaimana kita menaikkan PAD kita,” tegas mantan Kepala Bappeda Pegubin ini.
Untuk menggerakan ekonomi rakyat, di sektor peternakan, Spei meminta dinas terkait untuk membudidayakan babi asli yang bisa dikembangkan tanpa ada jantan, dan fokus membuka lahan perkebunan terpadu.
“Semua ini akan difokuskan di kampus Universitas Okmin Papua. Semua mahasiswa Okmin dari 5 prodi itu akan menjadi tenaga yang siap dipakai untuk kerja lahan pertanian terpadu. Makanya saya minta, kita semua sosialisasikan dan ajak anak-anak kita kuliah di kampus Okmin supaya dari sisi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi berputar di sini. Kalau diarahkan studi keluar Oksibil, berarti kita tambahkan pendapatan di daerah lain,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menggerakan ekonomi di ibukota, dalam rencana akan digelar Festival Pameran Budaya dimana Pegunungan Bintang sebagai tuan rumah. Oleh karena itu, Bupati Spei berencana akan membangun satu unit hotel di Oksibil. Jalan trans Oksibil-Waropko dalam bulan ke depan juga sudah bisa di kerjakan.
“Kami juga merencanakan akan melakukan penataan pusat ibu kota seputaran belakang Koramil, pertigaan Okpol ,belakang kantor distrik, hingga jalan PKT. Di tengah-tengah nya akan jadikan tempat wisata. Jadi setiap tahun itu ada iven untuk menggerakkan semua kalangan berperan aktif di situ. Iven seperti ini bagus karena bisa mendatangkan ekonomi dan kepuasan karena kita lestarikan budaya. Ada rasa damai dan nyaman,” tuturnya. (Aquino Ningdana/GMR)