
Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana saat disambut tiba di Oksibil usai dilantik Presiden Prabowo di Istana Merdeka Jakarta, 20 Februari 2025 lalu.
OKSIBIL (PB.COM)—Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) tetap menjadi program prioritas oleh Bupati Spei Yan Bidana, ST,M.Si dan Wakil Bupati Arnold Nam, S.AP di masa pemerintahan Jilid II ini guna mendukung Visi Cerdas.
Hal ini ditunjukkan Bupati Spei Bidana yang tetap mengalokasikan anggaran di tahun 2025 untuk beasiswa bagi 3.000-an mahasiswa dan pelajar seperti yang telah dilakukannya sejak 2021-2024.
“Walaupun efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat, kami tetap alokasikan Rp 34 Miliar untuk beasiswa bagi mahasiswa dan pelajar yang sedang studi. Sebab itu memang bersumber dari Dana Otonomi Khusus. Anggarannya dikelola Dinas Pendidikan melalui Bidang Pengembangan SDM,” kata Bupati Spei Bidana, Kamis, 20 Maret 2025 kepada papuabangkit.com.
Menurut Spei Bidana, saat ini terdapat 3.000- mahasiswa Strata Satu (S1) dan DIII serta pelajar yang sedang studi dan dibiayai Pemda Pegubin. Ada yang di Kota Studi Jayapura, Merauke, Sorong, Biak, dan Manokwari dan yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pelajar Pegunungan Bintang (IMPPETANG) maupun yang sedang studi di Jawa-Bali yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa dan Pelajar Aplim Apo (KOMAPO).
“Ada juga sekitar 50-an yang sedang studi magister, lalu ada beberapa doktor yang sedang studi. Yang pertama Doktor Yumius Taplo sudah wisuda tahun lalu di Uncen. Kemudian ada Melkior Sitokdana di Universitas Sebelas Maret Surabaya, Kristian Hiktaop di Airlangga Surabaya, Kalaka Kalakdana dan Anselmus Taplo yang ambil doctoral teologi di Yogaya, Pius Almung di Antropologi Uncen, Neles di Amerika, dan Gerald Bidana. Saya juga sedang ambil di Brawijaya Malang untuk energi baru terbarukan,” urai Spei Bidana.
Kepala Bidang Pengembangan SDM pada Dinas Pendidikan Perpustkaan dan Arsip Daerah Pegubin, Todimus Sitokdana, S.IP menjelaskan, dari dana Rp 34 miliar ini akan dibagi kepada tiga lembaga kerjasama, ke IMPPETANG untuk mahasiswa/pelajar umum, dan kebijakan umum dari kepala daerah untuk mahasiswa magister dan doktoral yang sedang studi dan mengalami kesulitan.
“Tiga lembaga kerjasama itu yakni Universitas Kristen Satya Wacana tempat studi 200 mahasiswa guru dan perawat, Sekolah GenIUS tempat studi 17 siswa, dan Yayasan Binterbusih (Bina Teruna Indonesia Bumi Cendrawasih—Red) yang urus mahasiswa umum KOMAPO di Indonesia Bagian Barat dan Tengah. Sekolah Alirena di Bogor kita sudah putus kerjasama, jadi sebagian siswa kita kirim ke GenIUS di Tangerang, sebagian lagi ke Semarang di bawah koordinasi Binterbusih,” kata Tokdinus kepada papuabangkit.com, Jumat, 21 Maret 2025.
Menurut Sitokdana, sebanyak 200 mahasiswa calon guru dan perawat yang sedang studi di UKSW direncanakan tahun ini akan wisuda. Khusus untuk para perawat, di bawah koordinasi Yayasan Binterbusih mereka akan mengikuti sertifikasi NERS di STIKES St. Elisabeth Semarang. (Gusty Masan Raya)