BTM didampingi sang istri, ibu Kristina Luluporo Mano saat menghadiri acara makan sumbang di Gereja Pengharapan jemaat Maranatha Sentani

SENTANI (PB.COM) – Benhur Tomi Mano (BTM) dan ibu Kristhina Luluporo Mano diundang oleh panitia pembangunan gedung serba guna GKI Pengharapan, jemaat Maranatha, Kabupaten Jayapura, Papua, dalam acara penggalangan dana makan sumbang, Minggu (6/4/2025).

Benhur Tomi Mano yang juga calon Gubernur Papua sering hadir dalam acara-acara seperti ini, sejak menjabat Walikota Jayapura dua periode, bahkan tenaga Ahli Menteri Sosial.

Apalagi untuk pembangunan rumah Tuhan, Benhur Tomi Mano sering memberikan suport dan dukungan.

Benhur Tomi Mano dalam sambutan mengatakan, acara seperti ini bukan hal baru, bantuan kepada gedung gereja maupun rumah pastori, selama menjadi Walikota Jayapura dua periode, tenaga Ahli Menteri Sosial sering diberikan setiap acara makan sumbang.

“Hari ini saya hadir di acara makan sumbang ini, saya menerima undangan dari panitia, bukan karena mau maju sebagai gubernur Papua, tapi sebelum-sebelumnya juga saya sudah melaksanakan hal-hal seperti ini,” ungkap BTM sapaan akrabnya.

Lanjut kata BTM, jangan sampai ada yang berprasangka bahwa saya datang untuk mencari suara, BTM tegaskan tidak. Saya bukan tipe pemimpin seperti itu.

Tapi ini sudah menjadi tugas dan kerja saya, semasa menjadi Camat Skanto, Lere, Nimbokran, camat Abe, Kadis Pemda, Walikota Jayapura bahkan tenaga ahli Menteri Sosial Republik Indonesia saya sering hadir dalam acara-acara seperti ini.

BTM mengatakan, ada beberapa gedung gereja di Sentani juga, bukan karena mau maju gubernur dan mencari suara dalam acara ini, tidak sama sekali.

“Untuk itu saya dan istri akan membantu dengan kelebihan dan kekurangan kami. dana Rp50 juta dan juga semen 500 sak,” janjinya.

BTM pada kesempatan itu berpesan kepada panitia harus ada keterbukaan, transparansi dalam penerimaan anggaran dan disampaikan kepada Jemaat.

“Harus ada tim doa, tentukan waktu untuk berdoa untuk Tuhan, maka Tuhan akan membuka tingkat-tingkat langitnya menggerakkan anak-anak orang-orang Samaria yang baik hati akan datang membantu,” ujarnya.

Dikatakan, panitia harus bekerja sama satu dengan yang lain, karena telah berkomitmen dalam sidang jemaat untuk pembangunan gedung serbaguna, maka harus dimulai dari Jemaat sendiri, kita yang datang untuk membantu meringankan beban.

“Gedung Serbaguna ini akan digunakan untuk gedung sekolah minggu, acara-acara nikah juga bisa dipakai, ada nilai ekonomi dalam gedung serbaguna ini,” kata BTM.

Panitia harus kompak dan punya komitmen untuk membangun gedung serbaguna ini,” tandasnya.

Sementara, Ketua ikatan keluarga Saireri Kampung Harapan Hendrik Arera mengatakan, pembangunan tahab pertama adalah pekerjaan pondasi dan murni swadaya Jemaat dan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp300 juta.

“Pembangunan ini membutuhkan dana sebesar Rp4,5 miliar dengan luasan bangunan 30 kali 20 meter persegi di atas lahan gedung Gereja GKI Maranatha Kampung Harapan,” ujarnya.

Untuk itu kami menyampaikan Terima kasih karena penggalan dana ini dihadiri oleh calon gubernur Papua anak adat Tabi.

“Kami seluruh warga Jemaat dan masyarakat mengharapkan kehadiran bapak, tapi juga kami yakin saat peresmian nanti diresmikan oleh seorang Gubernur yaitu Benhur Tomi Mano,” tukasnya. (ADM)

Facebook Comments Box