
Wakil Bupati Pegunungan Bintang Arnold Nam, S.AP saat sambutan sebelum membuka secara resmi membuka Musrenbang Otsus dan RKPD Tahun 2026 di Aula Kantor Bupati Pegubin di Kukding, Kamis, 24 April 2025.
OKSIBIL (PB.COM)—Wakil Bupati Pegunungan Bintang (Wabup Pegubin), Arnold Nam, S.AP resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Otonomi Khusus dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang Otsus dan RKPD) Tahun 2026 di Aula Kantor Bupati Pegubin di Kukding, Kamis, 24 April 2025.
Musrenbang yang digelar selama 24-25 April 2025 ini mengambil tema “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Peningkatan Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Infrastruktur Yang Berkelanjutan”. Hadir para kepala Organisasi Peringkat Daerah (OPD), kepala distrik, intansi vertikal, Forkopimda, kepada Tim Asistensi Bapperida dari Provinsi Papua Pegunungan, dan sejumlah tokoh.
Wabup Arnold Nam mewakil Bupati Spei Bidana dalam sambutannya menegaskan, Musrenbang ini bukan sekadar ritus administratif tahunan semata, melainkan momentum strategis untuk mengonsolidasikan seluruh komponen pembangunan dalam satu kerangka logika pembangunan yang komprehensif, partisipatif, dan evidence based.
“Musrenbang adalah titik temu antara rasionalitas perencanaan dan dinamika sosial yang terus bergerak, antara regulasi nasional dan praktik lokal yang kontekstual. Tahun 2026 menandai tahap awal dari pelaksanaan RPJMD 2025-2029,” ujar Wabup.
Menurutnya, Dokumen RKPD Tahun 2026 yang sedang disusun berfungsi sebagai instrumen transisional, sekaligus pijakan awal yang krusial dalam mewujudkan arah pembangunan jangka panjang sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pegubin Tahun 2025-2045, yang mencita-citakan daerah: Maju, Tenteram, dan Berkelanjutan dengan berlandaskan pada semboyan daerah Terip Tibo Semo Niriya (Bangkit Membangun Bersama).
“Perencanaan pembangunan Pegunungan Bintang harus bertumpu pada kerangka penganggaran berbasis kinerja, perencanaan berbasis spasial, serta evaluasi berbasis hasil (result-based monitoring). Perencanaan bukan hanya penyusunan daftar kegiatan, tetapi juga konstruksi narasi pembangunan yang koheren, progresif, dan terukur,” urainya.
Pada kesempatan itu, Wabup Arnold berpesan kepada Tim Asistensi Bapperida dari Provinsi Papua Pegunungan yang hadir agar semua program yang diusulkan dari setiap OPD menjadi program prioritas yang harus diakomodir.
“Karena kami di Pegunungan Bintang ini adalah kabupaten yang sangat terisolir dan butuh sentuhan pembanguna dari Pemprov Papua Pegunungan. Dari masa pemerintahan Jayawijaya hingga kini, jujur saja kami ini daerah yang dianaktirikan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Musrenbang Otsus dan RKPD 2026 Floriani M.S. Uropmabin, S.IP,M.AP menjelaskan, giat ini bertujuan untuk membahas tiga (3) poin penting bagi pembangunan.
Pertama, mendapatkan masukan untuk penyempurnaan rancangan Rencana Anggaran Program Pengelolaan Dana Otsus dan RKPD Kabupaten Pegunungan Bintang yang memuat permasalahan pembangunan daerah, prioritas pembangunan daerah, arah kebijakan pembangunan daerah, program kegiatan, pagu indikatif, indikator dan target kinerja serta lokasi.
Kedua, penyelerasan program dan kegiatandwngan sasaran dan prioritas pembangunan provinsi melalui APBD provinsi untuk dibahas dan disepakati dalam Musrenbang RKPD provinsi dan
“Dan ketiga, mengklasifikasi program dan kegiatan yang merupakan kewenangan daerah kabupaten/kota dengan program dan kegiatan kampung yang diusulkan berdasarkan hasil Musrenbang distrik,” katanya.
Menurut Floriana, sesuai mekanisme, pelaksanaan Musrenbang Otsus dan RKPD pada dasarnya didahului dengan giat Konsultasi Publik, Rancangan Awal RKPD, Musrenbang Kampung, dan Musrenbang Distrik.
“Kemudian dilanjutkan dengan forum gabungan SKPD untuk membahas Rancangan Awal Rencana Kerja SKPD Tahun 2026 berdasarkan SIPD yang telah dilaksanakan pada tanggal 14- 16 April 2025, dikuti oleh semua Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemda Pegubin,” urainya.
Pada kegiatan Musrenbang ini, dilakukan penyerahan buku kajian analisis mutu biji kopi arabika di Kampung Molbib, Kabiding, dan Yapimakot serta buku kajian pendidikan budaya tentang pemberdayaan masyarakat adat Suku Ngalum berbasis kearifan lokal di Pegunungan Bintang oleh dari Badan Riset dan Inovasi Daerah Bapperida Pegubin kepada Pemda Pegubin. (Aquino Ningdana/GMR)