
Ondo folo Kampung Yoka, David Onsa Mebri mengalungkan bunga kepada BTM saat prosesi penjemputan di kampung Yoka
JAYAPURA (PB.COM) – Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM) didampingi sang istri, Kristina Luluporo Mano mengunjungi Kampung Yoka, distrik Heram, Kota Jayapura, Jumat (16/05/2025) siang.
Kehadiran BTM disana dalam rangka memehuni undangan Lembaga Adat kampung, yang menggelar acara Fi Helai Mbai Nembainye atau “Papeda Satu Sempe, Makan Bersama” dengan tema Satu Hati Pagari Kampung Yoka untuk BTM-CK.
Kalungan Bunga ini sebagai tanda pagari kampung yoka untuk BTM.“ ujar Ondo Folo Kampung Yoka DaVid Onsa Mebri yang didampingi Ketua Dewan Adat Suku Sentani, Orgenes Kawai, saat menerima rombongan depan pintu masuk kampung.
“Bunga ini pertanda bawha masyarakat adat Kampung Yoka sudah pagari untuk BTM. Kami di Dewan adat, melanjutkan dari Komitmen 34 ondo afi di Danau Sentani. Dan masyarakat Yoka sudah pagari hanya untuk BTM dan CK,” ujar Ondo Folo Kampung Yoka, David Onsa Mebri saat mengalungkan bunga penjemputan.
Selanjutnya rombongan berjalan kaki hingga Lokasi acara. Sepanjang jalan, Kemeriahan Masyarakat mengelukan nama BTM-CK. Mereka menari gembira menyambut calon Gubernur Papua itu. Tak ketinggalan grup tari, nyanyian dan suling tambur yang sudah menanti BTM dan istri saat akan masuk Lokasi arena.
Acara diawali ibadah yang dipimpin oleh Pdt Theresia Ongge Sth, yang menjadikan kisah Ibrani 11 ayat 4 sebagai landasan perjumpaan saat ini.
“menceritakan tentang iman Habel yang mempersembahkan korban yang lebih baik kepada Allah, dan karena itu ia mendapat kesaksian bahwa ia benar, karena Allah berkenan pada persembahannya.
Allah berkenan pada korban Habel, menunjukkan bahwa Allah menghargai dan menerima persembahan yang dilakukan dengan iman.
“Bagaimana iman dapat membawa kebenaran dan kesaksian dari Allah, bahkan setelah kematian. Hal ini menjadi contoh bagi kita untuk terus beriman dan hidup menurut kebenaran,” urainya.

Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM) bersama sang istri, Kristina Luluporo Mano saat diarak menuju Lokasi kegiatan di Kampung Yoka, distrik Heram, Kota Jayapura, Jumat (16/05/2025) siang.
Kepala Kampung Yoka, Antonius Mebri yang didaulat memberi sambutan perdana, menyampaikan apresiasi atas kehadiran BTM yang memenuhi undangan dari Masyarakat Adat Kampung Yoka.
“Setiap doa yang baik pasti dijawab. Menjadi seorang Pemimpin itu talenta yang Tuhan sudah persiapkan. Terimakasih banyak BTM sudah hadir di kampung Yoka. Saya sebagai Kepala Kampung mengucapkan Selamat Datang,” ujar Antonius Mebri.
Ondo Folo Kampung Yoka, David Onsa Mebri menambahkan, 34 Ondo Afi di sudah buat Komitmen dukungan bagi pasangan BTM-CK. Dan di kampung Yoka, dirinya sebagai orang adat diberi mandat untuk memagari atau menjaga kebun yang sudah menjadi milik BTM itu dari gangguan orang lain.
“Saya sempat kaget bangut ada dengar suara anjing. Maka wajib bagi saya mengecek dan mengusir orang yang masuk tanpa izin. Acara ini sekaligus Langkah menghapus jejak mereka yang masuk itu. Sebab kampung Yoka hanya mendukung dan milik BTM-CK. Sebagai orang adat tentu kalau mau masuk kebun orang itu harus ada izin dulu,” tegasnya.
Sekretaris Dewan Adat Suku Sentani, Eliab Ongge yang bersama Ondo Afi David Mebri diatas panggung memaparkan soal Sejarah peradaban kampung Yoka, awal mula nama, kampung modern pertama. Kampung yang punya penerangan listrik paling pertama, Pendidikan modern dengan adanya APDN tahun 1968, hingga Rumah Sakit modern.
“Orang Yoka memang boleh berbangga karena sebagai peradaban modern pertama. Pendidikan modern pertama. Dahulu didirikan dua sekolah, kalau ingin menjadi orang pemerintahan maka silahkan menuntut ilmu di APDN di Yoka, kalau mau jadi Guru dibangun pusat Pendidikan itu di Serui. Hanya dua itu saja. Dan pak BTM ini adalah salah satu anak APDN Yoka, seorang pamong sejati. Jadi sangat sesuai menjadi Gubernur. Beliau punya ilmu yang pasti menjadi seorang pemimpin pemerintahan. Tidak salah jurusan,” tutur Eliab Ongge.
“Karena memang pak BTM sekolah untuk itu. Kalau yang kalian sekolah untuk jurusan lain, kenapa capek-capek kesini,” sambungnya.

Prosesi Fi Helai Mbai Nembainye atau “Papeda Satu Sempe, Makan Bersama”. Tampak BTM, Ondo Folo Kampung Yoka, David Mebri dan para tokoh Adat, makan papeda bersama dari Satu Sempe (sebuah wadah seperti baskom yang terbuat dari tanah liat-red). Ini sebagai komitmen mereka dalam satu kesatuan.
Ketua DAS Sentani, Orgenes Kawai yang tutur memberikan sambutan berujar, Politik adalah wajar. Tidak ada teman dan lawan yang Abadi.
“Tapi maaf itu urusan politik. Saya juga orang politik. Tapi prinsip saya sebagai Ondo Afi, anak adat, orang adat yang lahir, besar, hidup, mati di negeri dan tanah ini, tak akan pernah menjual kesulungan saya. Semua tahu saya berasal dari partai mana, tapi ingat Pemimpin bukan dipilih oleh kekuasaan, tetapi oleh rakyat,” tegasnya.
Orgenes Kawai juga mengajak seluruh warga Nusantara yang ada di Provinsi Papua untuk memilih BTM-CK, sebagai bentuk penghormatan kepada anak pemilik negeri yang kini ditempati.
“Sahabat dan saudaraku Nusantara. Kami tidak pernah larang menikmati udara segar disini, kerja bahkan menjadi kaya di negeri kami. Tolong hargai kami sebagai pemilik negeri. Hargai hak kesulungan itu. Kami bukan memaksa, tetapi tentu Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung,” urainya.
Mendapat kesempatan sambutan pamungkas (yang terakhir-red), Benhur Tomi Mano (BTM) tak mampu menyembunyikan rasa haru dan kebahagiaannya.
“Terimakasih atas undangannya. Penyambutan yang luar biasa dari semuanya. Ini sangat luar biasa,” tuturnya.
Sebagai alumni APDN Yoka, BTM yang juga adalah Calon Gubernur Papua nomor urut 1, mengakui kampung Yoka adalah rumah baginya. Dia tak menampik Yoka adalah kampung peradaban. Dimana saat itu sudah ada Rumah sakit pertama berdiri, pendidikan pertama di tanah Tabi hingga APDN yang melahirkan banyak pemimpin Papua dan Indonesia.
“Saya minum air dari mata air Manuai, makan ikan dari Danau Sentani. Saya pernah direndam berjam-jam di danau itu saat pendidikan di APDN, bersama dewa Majuai yang menjaga kami selama tiga tahun,” kenangnya.
BTM dalam kesempatan itu juga mengingatkan semua warga kampung Yoka untuk menjaga daerahnya, dan tidak membiarkan orang tidak bertanggungjawab masuk dan merusak.
“Jangan biarkan kampung ini diobrak-abrik. Kampung ini punya sejarah luar biasa. sebagai anak Tabi, walaupun berbeda partai, mari kita tetap jaga tanah Tabi. Jangan saling menjatuhkan, karena yang akan terus bertemu dan hidup di atas tanah yang sama ini,” papar BTM.
Mantan Wali Kota Jayapura Dua Periode itu juga Kembali mengingatkan Masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam PSU Pilgub Papua tangga 6 Agustus nanti.
“Kemenangan pasti akan diraih. Kalau ada yang beri uang, silahkan terima, tetapi hati dan dukungan jangan berubah,” ujarnya.

Foto bersama usai Prosesi Fi Helai Mbai Nembainye atau “Papeda Satu Sempe, Makan Bersama” di kampung Yoka. Tampak BTM didampingi Ketua DAS Sentani, Orgenes Kawai, Ondo Folo Kampung Yoka, David Mebri dan para tokoh Adat yang hadir dari sejumlah kampung di pesisir danau Sentani.
BTM juga Kembali menuturkan bahwa kehadirannya di kampung Yoka adalah untuk menghadiri undangan Dewan Adat Suku Sentani dan Ondo Afi.
“Terimakasih untuk hari luar bias aini. Saya hadir disini bukan membawa diri, tapi karena diundang oleh Ondoafi Hebeybulu dan para kepala suku. Mereka yang menyiapkan semua acara ini, saya sangat berterimakasih,” pungkas BTM.
Usai sambutan, Prosesi Fi Helai Mbai Nembainye atau “Papeda Satu Sempe, Makan Bersama” dengan tema Satu Hati Pagari Kampung Yoka untuk BTM-CK dilakukan. Tampak BTM, Ondo Folo Kampung Yoka, David Mebri dan para tokoh Adat, makan papeda bersama dari Satu Sempe (sebuah wadah seperti baskom yang terbuat dari tanah liat-red). Ini sebagai komitmen mereka dalam satu kesatuan. (ADM)