JAYAPURA (PB) : Massa dari masyarakat kabupaten Lani Jaya yang merupakan pendukung pasangan calon bupati dan Wakil Bupati Briyur Wenda-Paulus Kogoya alias Bripas, pada Kamis (09/03/2017) menggelar aksi damai serentak di dua tempat, yakni di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua dan KPU Lani Jaya.
Menyuarakan aspirasi yang sama di kantor KPU Papua dan Lani Jaya, Massa yang menilai telah terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Lani Jaya antara lain menyebut Pilkada Lani Jaya sebagai yang terburuk dari pelaksanaan Pilkada serentak di Seluruh Indonesia.
Dalam surat tuntutan massa yang diperoleh, mereka juga mempertanyakan antara lain, pertama, Pelanggaran yang dilakukan oleh Tim sukses, PPD,Saksi dan ASN, saat pencoblosan sudah tangkap tangan, barang bukti ,saksi, sudah lengkap dan di laporkan ke Panwas. Tetapi, sampai saat ini satu rekomendasipun belum kunjung tiba di tangan tim Bripas.
Kedua, KPU belum melakukan Pleno tingkat kabupaten. Yang terjadi di Kantor KPU adalah Rekapan suara dari distrik ke kabupaten tetapi tanggal 24 februari sudah keluar dari Lani Jaya. Dan saat penghitungan kedua calon serta saksi tidak hadir
Ketiga, disebut dalam pelaksanaaan pilkada, banyak keterlibatan ASN dan menjadi tim sukses Kandidat nomor Urut dua.
Kordinator aksi lapangan, Irenius kogoya juga menyebut banyak kecurangan terjadi dan pihaknya punya bukti, Video, Foto dan suara.
“Kami minta ketua KPU dan Panwaslu Papua memangil KPU dan Panwas Kabupaten Lani Jaya mempertanggung jawabkan tuntutan kami ini. Karena kami mau Pilkada harus Demokrasi Jujur dan aman,” kata dia.
Irenius kogoya menuturkan, kinerja KPU dan Panwas Lani Jaya relatif buruk. Sebab dia mengaku belum mengetahui melakukan Pleno KPU, dan hanya rekapitulasi suara dari distrik.
Ketua Tim Sukses pasangan Bripas, Arman Kogoya menambahkan, banyak kecurangan di Pilkada Lani Jaya.
”Kami sudah lakukan pertemuan dengan Ketua KPU Adam Arisoi dan menjelaskan duduk persoalan. Dan ketua KPU Paua mengaku kami siap saja menyelesaikan persoalan kalo ada rekomendasi,” papar Arman mengutip pernyataan Adam Arisoi.
“kami tidak akan diam. Kami tetap melakukan mencari kebenaran dan meminta Panwaslu segera mengeluarkan rekomendasi pelanggaran Pilkada Lani Jaya agar masalah bisa selesai dengan baik,” sambungnya. (Admin)