JAYAPURA (PB) – Pemerintah Provinsi Papua, Senin (4/9/2017) pagi secara resmi melepas kontingen Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XIV Provinsi Papua yang akan berlaga di Kota Semarang, Jawa Tengah di Main Hall Kantor Gubernur Jayapura.
Pelepasan kontingen ditandai penyerahan bendera Pemprov Papua dari Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elia I Loupatty kepada ketua kontingen. Papua mengikuti 18 dari 25 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Dalam arahannya, Elia I Loupatty mengatakan POPNAS merupakan puncak pembinaan prestasi pelajar nasional yang memacu dan memotivasi dalam rangka optimalisasi pengembangan potensi atlet pelajar. “Selain itu juga untuk membentuk dan meningkatkan persahabatan, persatuan serta kesatuan bangsa sebagai sarana pemanduan bakat olahraga pelajar yang akan dibina di sentra-sentra latihan,” tuturnya.
Menurut Elia, sentra-sentra latihan tersebut yakni PPLP dan sekolah khusus olahraga di mana POPNAS ini juga diharapkan menjadi sarana evaluasi serta pemanduan bakat bagi atlet-atlet potensial yang akan diproyeksikan pada iven-iven nasional juga internasional.
“Untuk itu, kami berharap agar POPNAS dijadikan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan atlet dengan sebaik-baiknya sehingga PON XX pada 2020, Papua sudah memiliki atlet yang dapat diandalkan meraih prestasi membanggakan Bangsa Indonesia khususnya orang Papua,” katanya.
Lanjutnya keinginan untuk memperoleh prestasi tersebut harus dibarengi dengan keseriusan dalam mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian prestasi olahraga. “Melalui POPNAS ini, kami harus mampu berprestasi karena ini merupakan salah satu ukuran kesiapan guna menghadapi pesta olahraga yang lebih besar lagi yairu penyelenggaraan PON XX pada 2020 di Tanah Papua,” katanya lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Yusuf Yambe Yabdi mengatakan kontingen Papua mempunyai target masuk 10 besar dari 18 cabor yang diikuti. Dengan cabor unggulan yakni Atletik, sepakbola. Sedangkan olahraga terukur seperti atletik. Olahraga permainan ada di sepak bola, volley dan basket. “Keberangkatan atlet ada yang sudah berangkat dua hari lalu dan ada yang hari ini. Terakhir tanggal 8 September karena pumbukaan tanggal 12,” jelas Yusuf.
Ada juga yang sudah berangkat dan melakukan uji coba di Jogyakarta yaitu Cabor basket. Selain itu juga yang akan lakukan uji coba di Yogjakarta adalah Cabor sepakbola yang akan berangkat tanggal 6 September. Untuk persiapan pengorganisasian dan pengkondisian. “Karena mereka rata-rata atlet usia PON XX tahun 2020,” selanya.
Hindari Doping
Pada kesempatan itu, Pemerintah juga meminta kepada para atletnya yang akan mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVI Semarang untuk tidak melakukan “doping” atau menggunakan obat-obatan terlarang demi meningkatkan penampilan atau staminanya dalam berolahraga.
Kata Loupatty, selain diminta tidak menggunakan “doping”. Diharapkan para atlit ini saat menjalani tes urine, tidak didapati adanya tanda-tanda HIV/AIDS. “Di usia yang seperti ini, biasanya emosi jiwa belum dapat dijaga dengan baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan supaya bisa mengendalikan diri,” ujarnya mengingatkan.
Menanggapi hal itu Kepala Disorda Provinsi Papua Yusuf Yambe Yabdi mengatakan penggunaan “doping” benar-benar harus dihindari. “Terkait ‘doping’ ini memang salah satu hal yang harus ditekankan, sehingga apa yang sudah disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua Elia Loupatty merupakan hal yang positif,” kata Yusuf.
Yusuf menjelaskan sejak awal, jika pelajar memang hendak masuk dalam dunia olahraga, sebaiknya tidak menggunakan “doping” karena harus benar-benar mencapai sebuah prestasi melalui suatu pengolahan tubuh.
“Olah fisik yang diproses melalui proses latihan teratur maka akan menghasilkan prestasi khususnya pada ajang POPNAS dan PON 2020, di mana tentunya akan memberikan masa depan yang baik bagi atlet tersebut melalui olahraga,” tukasnya.
Kata Yusuf, untuk test urine sendiri, sudah dilakukan oleh pihaknya dengan membentuk tim teknis khusus di luar Disorda yang terdiri dari Universitas Cenderawasih, KONI dan profesional untuk mengawal POPNAS ini.
Untuk itu dirinya juga meminta kepada tim pelatih harus konsisten. Karena apa yang sudah dicapai para atlitnya melatih dan sudah mendapatkan data yang maksimal. “Di pertandingan pun jangan sampai keseriusan mereka menurun. Jadi keseriusan dalam berlatih dibawa sampai ke pertandingan. Jadi kita berharap dengan Popnas selesai maka ada beberapa cabang yang sudah siap untuk Pelatda,” tandasnya. (YMF/Ed-Fri)