JAYAPURA (PB) – Pascaaksi pembakaran sejumlah kantor pemerintahan, aktivitas pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya, Papua berhenti total, hingga saat ini. Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih mengungsi ke Kabupaten Nabire untuk menyelamatkan diri.
Saat ini total sudah empat kantor milik Pemkab Intan Jaya yang dibakar warga, yakni Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik. Kuat dugaan aksi ini terkait penolakan oleh pendukung pasangan calon kepala daerah nomor urut 2 Yulius Yapugau-Yunus Kalabetime atas putusan Mahkamah Konstitusi yang memenangkan calon kepala daerah petahana Natalis Tabuni pada Senin (28/8/2017).
Diketahui, Hakim MK memenangkan pasangan calon petahana Natalis Tabuni-Yan Kobogoyauw dengan perolehan suara 36.883. Itu adalah putusan terhadap gugatan hasil pemungutan suara ulang Pilkada Kabupaten Intan Jaya pada 11 Juli lalu.
Kepada pers di Jayapura, Kamis (14/9/2017), Bupati Intan Jaya terpilih, Natalis Tabuni, mengatakan, hampir 50 persen dari 700 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengungsi ke Nabire karena konflik di Intan Jaya. “Mereka mengungsi keluar Intan Jaya untuk menyelamatkan diri. Selain kantor yang dibakar, ada sejumlah oknum warga yang mengambil aset kantor seperti meja, laptop, komputer dan sejumlah alat kerja lainnya,” terangnya.
Orang nomor satu di Intan Jaya ini menyatakan telah bertemu dengan Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar guna membahas upaya perdamaian antara warga yang bertikai di Intan Jaya. “Dalam pertemuan itu menghasilkan sejumlah poin penting, antara lain konsolidasi untuk penyelesaian konflik secara adat, rekonsiliasi secara komprehensif dan rehabilitasi aset Pemkab Intan Jaya yang dirusak,” tutur Natalis.
Di tempat terpisah Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya terus berupaya mendamaikan dua pasangan calon Bupati Intan Jaya yang selama ini bertikai dalam pelaksanaan dan pasca pilkada di daerah tersebut. “Kami telah bertatap muka dengan tim sukses dari kedua calon kepala daerah yang bertikai. Tujuannya untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif di Intan Jaya,” kata Boy. (YMF/Ed-Fri)