JAYAPURA (PB) – Tahap pembangunan pasar perbatasan di wilayah RI-Papua Nugini (PNG) di Skouw, Kota Jayapura saat ini sudah mencapai 60 persen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Max Olua, kepada pers Jayapura, Senin (18/9/2017) mengatakan, pihaknya sudah menargetkan pembangunan pasar ini akan selesai pada awal tahun 2018. “Dengan kondisi terakhir paska pengecekan pada Sabtu (16/9), kami ke lapangan dan mengecek lalu rapat dengan para pedagang. Pembangunannya sudah mencapai 60 persen, karena harus membangun di beberapa titik,” terangnya.
Mantan Kadistrik Abepura itu menjelaskan, pada “master plan” pasar perbatasan tersebut, pembangunan dilakukan secara bertahap di mana bagian belakang “market” sudah selesai dikerjakan. “Bagian belakang pasar ini diselesaikan terlebih dahulu. Agar ketika bagian depan dikerjakan, maka para pedagang dapat menempati lokasi tersebut untuk sementara waktu,” jelasnya.
Meskipun lokasi pasar paska kebakaran saat ini sedang dibangun. Akan tetapi aktifitas perdagangan tetap berlangsung, sehingga hal ini juga yang menyebabkan proses pembangunannya berjalan lambat.
“Hal ini membuat kami agak kesulitan, sehingga harus membagi proses pembangunan menjadi beberapa tahap. Titik pertama bagian belakang setelah itu dibuatkan lapak atau loss kios kemudian bagian depan dibongkar,” paparnya.
Saat ini pihaknya memberikan waktu selama tiga hari bagi para pedagang untuk pindah ke bagian belakang, sehingga bagian depan dapat dibongkar dan 2018 sudah ada bangunan baru. (YMF/Ed-Fri)