Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri,SE.MM membuka Rapat kerja Protokol se-Papua dengan memukul tifa.

JAYAPURA (PB) – Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri, SE.MM berharap dalam Rapat kerja Protokol se-Papua yang sudah dilaksanakan tahun lalu dan tahun ini dilaksanakan lagi ada satu evaluasi.

“Kalau di 2016 kita bicara bagaimana pengembangan pejabat Protokol di Provinsi maupun di kabupaten /kota, itu situasional dengan budaya dan karakter pimpinan kira – kira apa yang harus saya evaluasi dalam tugas dan pengabdian saya dalam memberikan satu bobot sehingga ini mempunyai satu prospek yang ikut memberikan satu pekerjaan kepada para pejabat protokol. Tetapi juga kepada bupati/walikota dimana bapak dan ibu melakukan tugas dan tanggung jawab di dalam kepercayaan yang diberikan kepada bapak dan ibu,” katanya mewakili Gubernur Papua membuka Rapat Koordinasi Daerah Protokol se-Papua di Sasana Krida kantor gubernur, Senin (6/11/2017).

Sebagai seorang pejabat protokol tidak mudah untuk menghadapi perubahan yang terjadi. Baik itu di provinsi maupun di kabupaten/kota. “Tetapi mari kita dengan peka menempatkan diri sebagai seorang pejabat didalam mengedepankan aturan – aturan untuk mendudukkan seorang pejabat dalam posisi dan jabatannya. Tetapi juga dalam rangka kegiatan – kegiatan. Baik itu pelantikan di eksekutif sampai dengan pelantikan di DPRD,” tuturnya.

Suasana Rapat kerja Protokol se-Papua.

Pada kesempatan itu juga, Pemerintah Provinsi Papua mengingatkan protokol kabupaten/kota agar dapat melakukan pembinaan terhadap kepala bagian Humas, protokol dan umum untuk mendukung kelancaran pelayanan pimpinan daerah. “Saya ingatkan kepada saudara-saudara bahwa rapat koordinasi ini memiliki nilai yang sangat urgen dan strategis dalam menata tata cara protokol,” tuturnya.

Selain itu rapat ini perlu ada koordinasi ke Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua tiap triwulan untuk mengetahui perkembangan protokol di daerah masing-masing,”terangnya. Dirinya juga meminta hendaknya kabag/kasubag protokol mempedomani Undang-Undang No. 9 tentang protokol terkat dengan tata tempat, tata upacara, tata kehormatan.

Untuk itu perlu melakukan bimbingan teknis/pelatihan kepada aparatur pemerintah. Perlu mewujudkan aparat pengelola yang efektif dalam iklim yang kompak, tertib dan berwibawa dalam suatu kondisi yang tentram untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas. “Protokol sebagai manusia multi fungi, sebagai perencana, pemandu, peloby, manager, pekerjaan umum dan sebabagai pelayanan,” katanya mengingatkan.

Dengan adanya rapat koordinasi ini dapat memberikan masukan kepada semua pihak, saling mengenal satu dengan lain dalam melaksanakan tugas masing-masing baik itu di kota maupun di kabupaten sehingga nantinya dapat memberikan pemahaman. “Sebab jabatan seorang protokol selalu mengikuti perubahan-perubahan perkembangan zaman tetapi juga dengan situasi politik yang diikuti dengan perubahan politik yang ada di kabupaten/kota,” tuturnya.

Selain itu juga dalam rangka menyukseskan Pemilihan Gubernur dan Pilkada pada 7 kabupaten, Elysa Auri berpesan kepada semua pejabat baik itu kepala bagian dan juga kepala Sub bagian di daerah dalam melakukan tugas harus jeli dalam menempatkan diri situasi dimana bupatinya ditempatkan tetapi juga wakil bupati dan Sekda.

“Sebab sebagai seorang pejabat protokol yang selalu mendampingi bupati atau walikota di daerah, selain itu sebagai pejabat protokol di daerah tidak hanya melayani bupati atau walikota tetapi juga melayani isteri dan anak-anak,” tandasnya. (YMF/Ed-Fri)

Facebook Comments Box