Pameran Pekan Pembangunan Papua 2017, di Gedung Olaharaga (GOR) Cenderawasih Jayapura, Selasa (21/11/2017).

JAYAPURA (PB) – Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH, secara resmi membuka Pameran Pekan Pembangunan Papua 2017, di Gedung Olaharaga (GOR) Cenderawasih Jayapura, Selasa (21/11/2017).

Dalam talk show, Gubernur Lukas Enembe menyampaikan, wilayah seluas Papua ditambah tingkat kesulitan luar biasa, berbagai kultur budaya tentu membutuhkan terobosan pembangunan dari berbagai sektor. Oleh karena itu, gubernur, wali kota, bupati dan masyarakat bersama semua stakeholder sama-sama bekerjasama untuk membangun Papua. Tanpa kerja keras tidak akan bisa dicapai.

Selama kepemimpinannya bersama wakil gubernur, ia mengakui, dari sekian banyak program utama pembangunan dalam visi misi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera, ada yang belum dicapai. “Saya akui ada kemajuan di berbagai sektor pembangunan, tapi tentu ada aspek lain yang belum bisa kita capai. Membutuhkan kerjasama untuk wujudkan visi dan misi Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera” katanya.

Untuk mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera, pemerintah mendorong pendekatan berbasis lima wilayah adat dalam strategi pembangunan daerah. Terobosan strategis lainnya tercermin dari kebijakan Gubernur Lukas untuk menguatkan desentralisasi fiskal di Papua melalui perubahan formula pembagian dana otonomi khusus bagi Provinsi Papua.

Kebijakan desentralisasi fiskal ditujukan untuk menjangkau semua daerah kabupaten/kota dalam rangka membuka keterisolasian fisik dan sosial, mendukung peningkatan dan pemerataan pendidikan, kesehatan, serta menumbuhkan kemandirian ekonomi rakyat secara berkeadilan.

Di dalam kebijakan baru ini, mengatur skenario anggaran yang berubah, yakni 20% untuk provinsi dan untuk kabupaten/kota sebesar 80%. Pola alokasi ini dilakukan sebelumnya dikurangi pembiayaan Program Strategis Pembangunan Kampung (Prospek) dan program strategis lintas kabupaten/kota untuk pendidikan dan kesehatan.

Hal itu bersifat terobosan karena selama 12 tahun, sejak 2001 hingga 2013, pembagian dana alokasi khusus 2% dari DAU Nasional dibagi dengan format 40% untuk provinsi dan 60% untuk kabupaten/kota.

Berbagai kebijakan pembangunan yang bersifat terobosan ini ternyata memengaruhi penurunan angka kemiskinan di Provinsi Papua dalam empat tahun terakhir ini. Selain itu juga Pemerintah Provinsi Papua berhasil mengurangi angka kemiskinan di Papua menjadi 27,62% pada Maret 2017, dari semula angka kemiskinan sebesar 31,13% di Maret 2013 ketika Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal dilantik.

Demikian pula indeks pembangunan manusia (IPM) dalam empat tahun terakhir meningkat dari semula 55,55 pada 2012 menjadi 58,05 pada 2016. Angka Harapan Hidup (AHH) juga mengalami peningkatan dari 64,84 menjadi 65,12 pada 2016.

Gubernur Lukas berharap, dukungan dari seluruh Organisaasi Perangkat Daerah (OPD) maupun Pemda Kabupaten/Kota, sehingga upaya mewujudkan visi itu bisa tercapai di sisa waktu masa pemerintahannya. “Kita tidak bisa bekerja sendiri untuk wujudkan visi misi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Membuka peluang perubahan-perubahan besar yang akan terjadi membutuhkan kerjasama dari kita semua yang ada di atas Tanah Papua,” tandasnya.

Legislator Apresasi

Ketua DPR Papua Yunus Wonda mengapresiasi terselenggaranya Pekan Pembangunan pameran pembangunan dimasa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe-Klemen Tinal. Setidaknya puluhan stand dari 46 SKPD dan 28 kabupaten/kota minus Kabupaten Kepulauan Yapen menampilkan berbagai keberhasilan pembangunan di wilayahnya.

Gubernur dan Ketua DPR Papua melihat satu per satu foto-foto pembangunan yang sedang dipamerkan oleh seluruh SKPD maupun Pemda Kabupaten/Kota se-Papua. Usai meninjau, sang legislator Yunus Wonda pun mengapresiasi terselenggaranya pameran tersebut sebagai salah satu cara pemerintah untuk menunjukkan perkembangan pembangunan selama kepemimpinan Lukas Enembe-Klemen Tinal di Papua.

“Ini menunjukkan pengerjaan pembangunan sudah ada kemajuan di Papua, meskipun masih terdapat sejumlah masalah di lapangan, tapi kita tetap optimis bahwa program-program pembangunan yang sedang dikerjakan oleh SKPD bisa selesai tahun depan,” akunya.

Oleh sebab itu, pameran tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja bersama pemerintah dan rakyat Papua. “Pameran ini sudah sangat baik, karena masyarakat juga bisa lebih mengerti dan memahami pembangunan yang gencar dilakukan oleh pemerintah,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad, mengatakan, ekspose pembangunan ada dalam bentuk visual atau film yang menggambarkan perubahan yang terjadi selama program Gerbangmas Hasrat Papua ada.

Kata dia,  sejak adanya program tersebut telah terjadi perkembangan yang cukup baik seperti di Kabupaten Lany Jaya dengan pendidikannya, Kabupaten Tolikara dengan bidang kesehatannya, Kabupaten Sarmi dengan Kesehatan dan Pendidikannya.

Ekspose PON 2020

Di sisi lain, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat demi suksesnya PON XX tahun 2020. Sekretaris Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Idris Salama mengaku, dinasnya ikut ambil bagian pada Pameran Pekan Pembangunan Papua untuk mengekspose progres pembangunan venue PON di Papua.

Ekspose di sini membeberkan secara detail tentang kemajuan pembangunan venue yang telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Papua di lima wilayah penyelenggara tuan rumah PON. “Kita tampilkan semua progres pembangunan venue stadion utama Papua Bangkit di kampung Harapan, Sentani, maupun booklet (buku panduan) venue PON Papua,” kata Idris kepada wartawan di sela-sela Pameran Pembangunan di GOR Cenderawasih Jayapura, Selasa (21/11/2017).

Kata dia penyelenggaraan PON harus diketahui oleh seluruh masyarakat Papua baik di kota hingga pelosok pegunungan. Sehingga diharapkan dari pameran ini masyarakat bisa lebih mengetahui tentang penyelenggaraan PON di Papua.

Selain pameran, kata Idris, pihaknya akan melakukan sosialisasi tentang PON 2020 di Papua. Sosialisasi harus dikemas sedemikian rupa. Tentunya dengan harapan ajang tersebut bukan diketahui oleh masyarakat Papua saja, tetapi masyarakat daerah lain pun mengetahui jika PON 2020 itu di Papua.

Disinggung antusias masyarakat yang berkunjung ke standnya, Idris mengaku, banyak masyarakat yang sebelumnya pesimis dengan PON, tetapi ketika mereka mendapat menjelaskan dan melihat langsung progres pembangunan PON mereka menjadi yakin PON akan terlaksana di Papua. “Banyak masyarakat yang datang dan kagum dengan pembangunan stadion utama PON di Kampung Harapan maupun venue lainnya,” tutupnya. (YMF/Ed-Fri)

Facebook Comments Box