JAYAPURA (PB)—Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek menegaskan tidak ada batas waktu untuk penanganan Kejadian luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
“Tim penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk akan terus menyisir seluruh kampung hingga seluruh kampung di Kabupaten Asmat mendapat pelayanan kesehatan,” ujar Menkes Nila di Timika, Kabupaten Mimika usai berkunjung ke Agats, Kabupaten Asmat, Kamis (25/01/2018)..
Menurut Nila, berdasarkan data dari Posko Penanggulangan KLB Asmat di Agats, ada 8 tim yang disebar sejak sepekan lalu sudah menyisir 117 kampung di 19 distrik dari total 224 kampung dan 23 distrik di Kabupaten Asmat.
“Tim akan terus menyisir hingga semua kampung mendapat pelayanan kesehatan. Tidak ada batas waktu untuk ini, karena kegiatan ini menyangkut nyawa manusia,” kata Menkes.
Ia menjelaskan, untuk penanggulangan KLB ini, pihaknya bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI dalam Tim Terpadu Penanggulangan KLB Asmat.
“Mereka telah menempatkan tim kesehatannya seperti dokter di kampung-kampung bersama dokter dari Kemenkes dan ada pula dokter spesialis yang ditempatkan di RSUD Agats. Ini sangat membantu upaya penanggulangan dan kami sangat berterima kasih,” kata Menkes.
Menkes Nila F. Moeloek juga mengungkapkan salah satu penyebab gizi buruk akibat sanitasi yang buruk. Di samping itu, pola pengasuhan dari orang tua yang salah juga menjadi penyebabnya. Menkes mengaku sempat berbincang dengan orang tua pasien di RSUD Agats dan mereka mengaku tetap memberikan ikan kepada anak mereka. (fan/gmr)