BANJARBARU (PB.COM) – GenRe Edu Camp 2019 yang digelar di Kalimantan Selatan menghasilkan sebuah komitmen bersama untuk mengampanyekan program pendewasaan usia perkawinan di seluruh Indonesia.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar, SE.M.Si, kepada wartawan usai acara Flashmob dalam rangka GenRe Edu Camp 2019 di Kiram Park Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (5/7/2019) siang mengatakan, ada komitmen untuk mengembangkan program pendewasaan usia perkawinan, artinya Papua juga mendapat bagian untuk bagaimana mengedukasikan ini kepada masyarakat. Pendewasaan usia perkawinan sangat penting untuk generasi emas Papua ke depan.
“Karena usia perkawinan yang ideal adalah laki-laki berusia 25 tahun dan perempuan berusia 21 tahun. Persoalan kesehatan reproduksi itu sangat penting sehingga kita kuatkan (program) ini sehingga tidak ada lagi perkawinan usia dini yang sangat berisiko dari segi kesehatan. Demikian pula seks sebelum menikah, narkoba, ini efeknya besar,” terangnya.
Sarles senang, sebab GenRe Edu Camp ini adalah media pertemuan bagi semua anggota GenRe (generasi berencana) supaya saling mengenal dan juga saling melengkapi dalam mereka bisa melengkapi program-program BKKBN ke depan.
“Jadi di Papua kali ini kami wakilkan 2 orang dari GenRe tahun 2017 untuk bisa ikut GenRe Edu Camp 2019 di Kalimantan Selatan ini. Kita harapkan setelah dari sini, informasi-informasi terbaru yang mereka peroleh bisa dapat mereka bawa ke Papua dan membagi kepada teman-teman mereka di Papua karena GenRe 2019 belum berangkatkan. Nanti ada kegiatan nasional lain yang akan mereka (GenRe Papua 2019) ikuti,” ungkap Sarles.
Ia berharap, ilmu yang diperoleh ini nanti bisa dibagi sebagai pembekalan untuk pemenang GenRe Papua 2019 agar mereka bisa ikut seleksi tingkat nasional di Jakarta.
Misi yang mereka bawa ke Papua, karena ini even untuk mereka bisa bertukar ilmu secara nasional, harapan Sarlesm informasi yang mereka dapat bisa dikembangkan ke GenRe Papua. “Kita akan manfaatkan GenRe kita, untuk menyebarkan informasi ke teman sebaya,” tambahnya.
Untuk Penguatan pendewasaan usia perkawinan ini, lanjut Sarles, akan dilakukan dan disampaikan di kampung KB, dan edukasi ini akan dikembangkan di sekolah-sekolah seperti SLTP, SLTA dan juga perguruan tinggi. “Juga bisa disampaikan melalui PIK (pusat informasi dan konseling) karena kita sudah ada sehingga bisa berkolaborasi dengan GenRe Papua,” ucap Sarles.
Bangga GenRe Papua Baca Ikrar
Sarles juga mengungkapkan rasa bangganya karena GenRe Papua bisa tampil membacakan Ikrar GenRe Indonesia di hadapan seluruh peserta Genre Edu Camp, terutama disaksikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan dan Kepala BKKBN Pusat.
“Deklarasi yang dipercayakan kepada GenRe Papua membacakan ikrar karena kita di Papua ini memiliki keunikan. Selalu saya ingin menampilkan putra-putri asli Papua karena sudah waktunya Orang Asli Papua (OAP) itu tampil,” kata Sarles.
Menurutnya, risiko apapun, jangan pikirkan. Yang penting punya rasa percaya diri tinggi sehingga apa yang bisa dilakukan bisa menambah kepercayaan diri. “Saya sampaikan ke GenRe Papua, ini adalah waktu kalian untuk melakukan terobosan dengan percaya diri. Ini suatu kebanggaan karena Papua tampil dengan percaya diri, momen Papua buktikan sebagai generasi emas,” imbuhnya. (Frida Adriana)