JAYAPURA (PB.COM) – Pengurus PB PON Papua menggelar rapat bersama Tim Bidang Arena di Kantor Pusat PB PON Papua di Hamadi, Kota Jayapura, Senin (18/5/2020) siang tadi.
Wakil Ketua Harian PB PON Papua, Yusuf Yambe Yabdi kepada wartawan usai rapat menjelaskan, rapat yang berlangsung selama 2 jam lebih itu merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya bersama Ketua Harian PON Papua. Rapat ini lebih kepada rencana aksi bidang satu yang kemudian didetailkan menjadi koordinator bidang.
Ia menjelaskan, nantinya dari rencana aksi ini akan keluar uraian kegiatan, kemudian rincian kegiatannya akan menjadi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Dari RKA itulah akan disusun matriks penganggaran dan pembiayaan. Jadi ada kegiatan yang dibiayai di 2020 dan kegiatan yang dibiayai pada tahun 2021.
“Nah 2020 ini nanti yang kemudian akan kita bikin proposal. Kita lampiri kegiatan 2020 untuk segera diajukan kepada pemerintah yang nanti disampaikan oleh Ketua Harian mewakili Ketua Umum PB PON,” terangnya. Dengan demikian akan didapatkan kepastian ketersediaan anggaran PB PON di tahun 2020.
Katanya, pemerintah akan menyikapi pembiayaan itu dengan melihat rencana aksi yang akan dibuat PB PON serta kegiatan – kegiatan yang sifatnya penting dan mendesak, yang bisa dilakukan, walaupun dalam suasana Covid-19.
Secara detail Yusuf menjelaskan maksud dari rencana aksi ini misalnya membuat rencana aksi pada bulan Januari-Desember 2020. Semisal pada bulan Januari kegiatan apa yang dilakukan, kemudian Oktober juga apa saja kegiatannya.
“Rinciannya seperti apa. Kemudian di bulan Maret-April itu kegiatannya seperti apa. Sehingga nanti kita bisa tahu bahwa dalam 1 tahun ini kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap koordinator yang tidak boleh terlewatkan karena akan melewati progress persiapan PON. Itu kegiatan apa saja dari Januari yang sudah kita lewati, dilanjutkan bulan Mei sampai dengan Desember,” jelasnya.
Identifikasi Arena 0 Persen
Yusuf Yambe juga menjelaskan, nantinya bidang arena akan mengidentifikasi arena -arena yang nol persen dalam artian venuenya belum dibangun sama sekali. Ada sekitar 9 arena yang masih kategori nol persen yang harus diidentifikasi. Kemudian khusus arena ini akan disusun rencana aksinya. Jadi akan ada rapat dengan pemiliik arena antarbidang pertandingan.
Sembilan arena yang kesiapannya masih 0 persen di antaranya layar, bulu tangkis, karena yang sebelumnya direncanakan di GOR Waringin, namun harus direnovasi terlebuh dahulu. Kemudian arena Paralayang, Gantole.
Ia memberikan contoh Auditorium Uncen dan Gedung Trikora di Uncen. Akan ada rapat dengan pemiliknya dalam hal ini pihak Rektor Uncen dan juga Pembantu Rektor III Uncen yang membantu secara administrasi. Harus ada kata sepakat dulu antarbidang pertandingan kemudian perwakilan dari masing – masing cabor yang masuk dalam panitia pelaksana inti yang sudah di SK-kan bersama pihak Uncen.
Setelah ada kata sepakat bahwa kedua gedung ini dipakai untuk pertandingan PON, bidang arena dan pertandingan menyusun rencana aksi untuk pertandingan angkat besi dan sepak takrauw. Seperti net untuk sepak takrauw dan kebutuhan over lay dalam auditorium Uncen untuk Cabor angkat besi. Seperti dudukan besi agar tidak merusak keramik. “Untuk sepak takrauw dan angkat besi progressnya sudah 100 persen,” pungkasnya. (Gusty Masan Raya)