JAYAPURA (PB.COM)—Perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2021 tak jauh berbeda dengan perayaan di tahun 2020. Pasalnya, angka penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia makin tinggi tiga pekan terakhir dan membuat sejumlah agenda ditunda. Di Provinsi Papua, Harganas bertema Keluarga Keren, Cegah Stunting ini pun dirayakan secara sederhana.

“Harusnya digebyarkan lebih semarak tahun ini, tapi karena daerah Jawa kini jadi zona merah Covid jadi kita rayakan secara sederhana seperti tahun lalu. Di Papua, kita isi dengan pelayanan bagi akseptor tanggal 24 Juni, senam bersama di lingkup internal BKKBN dan pensiunan tadi pagi, dan apel bersama pada puncak Harganas tanggal 29 Juni nanti,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Sarles Brabar, SE.M.Si kepada papuabangkit.com, Jumat (25/06/2021).

Menurut Sarles Brabar, pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme ibu-ibu akseptor yang pada Kamis (24/06/2021) telah hadir menerima pelayananan KB dari BKKBN Papua. Terdata, sebanyak 126 akseptor antri mendapat pelayanan dari pagi hingga malam di Klinik Waripoi, Kantor BKKBN Papua. Pelayanan ini dilakukan untuk mendukung program BKKBN yaitu Pelayanan Sejuta Akseptor.

“Pelayanan Sejuta Akseptor itu merupakan target Kepala BKKBN agar gerakkan masyarakat ikut KB. Pada kesempatan itu, kami juga launching Klinik Kesehatan ibu Anak dan Suami (KIAS) di Klinik Waripoi Kantor BKKBN. Sebanya 126 peserta atau akseptor yang kita layani itu adalah ibu-ibu dengan jenis KB implan atau susuk yang paling mereka suka. Kita layani dari pagi sampai jam 7 malam karena harus mematuhi prokes ketat,” tutur Sarles.

Sementara itu, pada  giat senam pagi bersama, Jumat (25/05/2021), kata Sarles, juga dipamerkan sejumlah hasil olahan makanan dan hasil usaha kreatif lainnya dari keluarga akseptor yang tergabung dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Kelompok ini hadir diprakarsai oleh BKKBN untuk mendorong pemberdayaan  dan kemandiriaan ekonomi keluarga, terlebih selama pandemi Covid-19. 

Sarles menambahkan, sesuai tradisi, pada acara Harganas biasanya diumumkan penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) yang diberikan oleh BKKBN kepada para kepala daerah atau lembaga mitra BKKBN yang sukses mendukung program KB di daerahnya. Selain itu, juga penghargaan Satya Lencana yang diserahkan oleh Presiden atau menteri terkait. Hanya saja, pengumuman untuk penghargaan Satya Lencana ditunda sejak 2020 akibat pandemi Covid.

“Untuk Manggala Karya Kencana, tahun ini kita usulkan satu kabupaten. Semoga bisa lolos dan diumumlan pada puncak acara Harganas tanggal 29 Juni. Nanti acara puncaki dibuka secara daring oleh Presiden Jokowi. Kita berharap kehadiran gubernur dan para bupati/walikota secara daring,” tutup Sarles. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box