JAYAPURA (PB.COM)—Tim polo air Papua harus menelan kekalahan telak dengan skor 22-7 dari tamunya, Jawa Barat (Jabar) dalam laga debutnya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Arena Akuatik, kompleks olahraga Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (24/9/2021).

Kekalahan tersebut membuat tim Papua gagal mempersembahkan hasil positif di laga debutnya. Sementara bagi Jabar, kemenangan ini menjaga asa mereka untuk meraih medali polo air putri di PON XX.

Pelatih kepala polo air putri Papua, Ricky Halim mengatakan timnya mengakui sang lawan sebagai lawan yang sulit dan levelnya jauh di atas anak asuhnya. Selain itu, dia beralasan timnya gagal tampil sempurna karena beberapa pemainnya mengalami cedera.

“Kita akui memang Jawa Barat adalah tim yang kuat, dan kita punya kelemahan sebenarnya ada di posisi kiper. Dan pemain kita tadi ada beberapa yang cedera, juga ada satu pemain andalan kita yang belum bergabung. Ini juga menjadi debut perdana kita, dan pemain kita juga masih sangat muda. Masih ada yang usia sekolah,” kata Halim kepada pers usai pertandingan.

Kendati kalah, Tim Papua alami kemajuan yang diperlihatkan tim kita sudah cukup pesat. Di laga berikutnya kita akan lakukan pembenahan lagi.

Sementara itu, manajer tim polo air Jawa Barat, Tendy Suharman mengaku puas dengan hasil yang ditorehkan oleh timnya dan memang tim Papua dalam hitungannya masih ringan.

“Ini jadi ajang perdana kita dan sekalian kita mencoba dulu kemampuan kita juga sekaligus penyesuaian dengan arena dan strategi lawan. Dan alhamdulillah kami bisa menang di laga ini. Papua juga memang levelnya masih di bawah kita karena mereka masih baru. Seluruh pemain kita mainkan sampai dengan yang cadangan juga. Sejauh ini kami puas dengan performa tim kita, mereka bisa mencetak banyak gol di laga perdana PON XX ini. Ini jadi sejarah kita juga mereka bisa cetak gol di venue akuatik ini,” ujar Suharman.

Ia juga memuji standar venue akuatik yang disiapkan oleh tuan rumah. Menurutnya, akuatik Papua jadi yang terbaik kedua di Indonesia selain Senayan, Jakarta.

“Standar venuenya juga luar biasa dan fasilitasnya sangat bagus. Bisa dibilang mungkin ini yang terbaik kedua di Indonesia setelah di Senayan Jakarta,” tuturnya.

Menurut Suharman, pada PON kali ini, Jabar menargetkan medali emas. Saingan terberat mereka adalah DKI Jakarta. Jabar merupakan peraih medali emas Pra PON 2019 dan medali perak PON XIX 2016. Sementara DKI Jakarta adalah peraih medali emas PON XIX 2016 dan medali perak Pra PON 2019. (Gusty/Humas PB PON XX)

Facebook Comments Box