Master plan Gedung Rektororat Universitas Okmin Papua (Sumber: tangkapan layar master plan)

JAYAPURA (PB.COM)Kabar gembira bagi dunia pendidikan di Provinsi Papua, terutama di Pegunungan Bintang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membangun gedung rektorat dan kampus Universitas Okmin Papua (UOP) pada 2023 guna menunjang proses perkuliahan bagi 600 lebih mahasiswa angkatan perdana 2022.

“Pekan lalu kami sudah bertemu dengan Dirjen Cipta Karya Ibu Ir. Diana Kusumastuti, M.T di Jakarta. Rencananya, tahun depan mulai dibangun gedung rektorat dan 5 Fakultas dengan dana sekitar Rp 83 miliar,” kata Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST.M.Si saat dihubungi papuabangkit.com, Rabu, 1 Juni 2022.

Bupati Spei Bidana saat menyerahkan dokumen pembangunan kampus Okmin Papua kepada Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir. Diana Kusumastuti, M.T di Jakarta pekan lalu.

Menurut Spei, pertemuan yang diikuti juga oleh Staf Khusus Bupati Pegubin Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengkajian IPTEK dan Infrastruktur, Prof. Ir. Yohanes Sardjono, APU ini merupakan lanjutan dari pertemuannya dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 3 Desember 2021 silam.

Ketika itu, pihaknya membicarakan tentang percepatan pembangunan jalan Oksibil-Waropo dan Keerom-Oksibil. Termasuk, menyingung soal pembangunan Kampus Okmin Papua dan Pos Lintas Batas Negara (PBLN) di Distrik Batom.

“Sesudah itu, kami bertemu Dirjen Ibu Diana. Ini sudah keempat kali. Jadi Kementerian PUPR siap bangun gedung rektorat dan kampus bagi 5 fakultas dan 5 prodi, tetapi bukan di Batom. Batom itu rencana jangka panjang. Untuk jangka pendek dan menengah, kita bangun dulu di Oksibil. Master plan sudah kita serahkan tapi masih direview sesuai standar Kementerian PUPR,” ucapnya.

Soal lokasi pembangunan gedung rektorat dan kampus Universitas Okmin, Bupati Spei menegaskan bahwa tidak ada masalah. Sebab masyarakat Suku Kasikpa dari marga Bidana dan Kalakmabis sudah menyerahkan 50 hektar tanah bagi Yayasan Pendidikan Okmin di Esipding Distrik Kalomdol untuk membangun kampus.

“Tapi kita mau bangun hanya 1 hektar dulu bagi rektorat dan 5 prodi dengan kontruksi semi permanen berkonsep antropologi atau tidak modern. Nah ini akan dijadikan sebagai pusat wisata riset,” tutupnya.

Untuk diketahui, Univertas Okmin Papua telah berjalan sejak September 2021 dengan membuka angkatan perdana. Antusiasme mahasiswa sangat tinggi. Sekitar ribuan orang mendaftar.

Sayangnya, karena keterbatasan sarana dan prasaran, manajamen Kampus hanya mampu menerima 615 untuk 5 program studi perdana. Dengan rincian Jurusan Antopologi S1 (265 orang), Pendidikan Bahasa Inggris (50 orang), Pendidikan Matematika (35 orang), Pendidikan Biologi (135 orang), dan Agroteknologi (130 orang). Sebanyak 35 tenaga dosen siap membantu. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box