Gubernur Papua Lukas Enembe saat menandatangani prasasti peresmian Kantor Gubernua Papua dan 8 gedung kantor lainnya, Kamis, 30 Desember 2022.

 

JAYAPURA (PB.COM)—Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH, Kamis, 30 Desember 2022 meresmikan Kantor Gubernur nan megah yang terletak di Jalan Soa Siu-Dok 2 Jayapura. Kantor yang memiliki 9 lantai ini menelan anggaran Rp 393 Miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020-2021.

Acara peresmian Kantor Gubernur Papua ini digelar serentak dan secara simbolis bersamaan dengan peresmian 8 gedung kantor lainnya di era kepemimpinan Gubernur Lukas dan alm. Wakil Gubernur Klemen Tinal. Yakni gedung Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) 16 lantai, Kantor KPU Papua, kantor Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ), dan 5 gedung/unit pelayanan RSUD Jayapura yang berada di Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua.

Ketua TP PKK Provinsi Papua Ny. Yulce Enembe, SH melakukan pengguntingan pita.

 

Selain itu, ada juga gedung kantor Samsat Kabupaten Paniai, kantor Samsat Kepulauan Yapen, dan kantor Samsat Kabupaten Keerom.

Seremoni peresmian berlangsung secara simbolis dengan penekanan tombol sirene disusul penandatanganan prasasti oleh Gubernur Lukas yang saat itu didampingi sejumlah tokoh Otonomi Khusus Papua seperti File Karma, Michael Manufundu, SP Morin, Edward Fonataba dan Muhammad Musaad. Kemudian, Ketua TP PKK Provinsi Papua Ny. Yulce Enembe, SH melakukan pengguntingan pita.

Gedung baru Kantor Gubernur Papua dengan 9 lantai ini memiliki luas bangunan fungsional 18.323 meter persegi. Tata bangunan lantai yaitu lantai 1 parkiran dan ruang operator, lantai 2 terdiri untuk ruang rapat dan lobby utama, lantai 3 terdiri untuk ruang Sekretaris Daerah (Sekda), Assisten Daerah dan staf ahli, lantai 4 terdiri untuk ruang Gubernur dan Wakil Gubernur berserta ruang rapatnya, dan lantai 5 untuk rbiro umum.

Tampak depan Kantor Gubernur Papua (foto: ANTARA Papua)

 

Kemudian, lantai 6 untuk biro tata pemerintahan dan Otonomi Khusus, lantai 7 untuk biro hukum, lantai 8 untuk biro organisasi dan dharma wanita, dan lantai 9 diperuntukan untuk ruang auditorium.

Ketua Panitia Pembangunan, Gerius One Yoman dalam laporannya menyampaikan bahwa seluruh anggaran pembangunan 4 gedung kantor monumental yang ada di ibukota Provinsi Papua ini, dianggarkan dari APBD tahun 2021 dan 2022.

“Pencapaian pembangunan infrastruktur ini sesuai dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang memfokuskan pada lima wilayah adat yaitu Mamta, Saireri, Meepago, Lapago dan Animha dalam mendukung pemerintah mewujudkan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang berkeadilan,” ujar Yoman.

Ketua Panitia Pembangunan, Gerius One Yoman saat menyampaikan laporannya.

 

Sementara struktur bangunan kantor MRP, kata Yoman, dirancang dengan pendekatan Arsitektur Tradisional Papua, dimana bangunan ini merupakan bentuk Tifa yang mewakili Budaya Papua serta ornamen-ornamen yang mewakili 5 wilayah adat di Provinsi Papua.

“Pembangunan Kantor Gubernur Papua menelan anggaran Rp 393 Miliar, sementara MRP Rp 291 Miluar, dimana kedua gedung tersebut dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” paparnya.

Sementara itu Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam sambutannya yang dibacakan Plh Sekda, Derek Hegemur menyatakan, tahun 2023 merupakan tahun terakhir masa kepemimpinannya. Oleh karena itu, ia berharap semua jajaran pemerintahannya tetap semangat dalam menyelesaikan sisa kegiatan yang direncanakan tahun 2023.

“Sehingga kita dapat meninggalkan hasil karya yang terbaik untuk dikenang dan dinikmati oleh generasi muda atau anak cucu kita di masa yang akan datang,” kata Gubernur.

Menurut Lukas, kebijakan membangun kembali Kantor Gubernur Papua dilakukannya karena sejak pertama kali dibangun hingga kondisi terakhir, fasilitas itu tidak lagi memenuhi syarat dan tampak rusak berat.

“Sehingga kami memerintahkan di bagian anggaran dan pemerintah daerah dan kepala dinas pekerjaan umum sebagai SKPD teknis untuk merencanakan dan membangun dengan menggunakan dana yang bersumber dari Silpa murni APBD Provinsi Papua tahun anggaran 2021 dan 2022, bukan dana lain atau sumber lain,” tegas Gubernur.

Ia menambahkan, di periode kepemimpinannya selain empat bangunan monumental ini, juga telah dibangun infrastruktur lainnya seperti gedung negara, pembangunan jembatan merah di Teluk Youtefa, kantor DPR Papua, Stadion Lukas Enembe, dan sejumlah fasilitas vanue PON. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box